Husaini Ardy
Kelompok Keahlian Ilmu dan Teknik Material, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisa Kegagalan Bantalan Bola di Pompa Pelumas Turbin Gas Chevira Destri Pramesthi; Arie Wibowo; Husaini Ardy
Jurnal Metalurgi dan Material Indonesia Vol. 2 No. 3 (2019): Desember
Publisher : Badan Kerja Sama Pendidikan Metalurgi dan Material (BKPMM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bantalan bola pompa pelumas sebuah turbin gas mengalami kegagalan pada awal operasi. Bola bantalan tidak bisa berputar, terdapat indikasi pemanasan berlebihan pada ring dalam dan luar. Penyebab kegagalan bantalan dianalisa dengan pemeriksaan visual, analisis komposisi kimia, analisis struktur mikro, dan uji keras. Efek pemanasan berlebihan ditunjukkan oleh warna permukaan yang lebih gelap pada ring luar dan dalam akibat gesekan dengan bola. Komponen ring luar dan bola terbuat dari material yang sama yaitu JIS G4805 Grade SUJ1, setara dengan ASTM A485 Grade 1. Struktur mikro ring luar dan bola dari bagian tidak rusak relatif sama, yaitu martensit temper dan partikel karbida. Struktur mikro martensit temper dan partikel karbida pada ring luar dan bola yang mengalami kerusakan parah berubah menjadi bongkahan karbida pada lokasi kontak. Kekerasan komponen bantalan yang tidak rusak diuji untuk menjadi acuan nilai kekerasan awal material. Kekerasan awal bola adalah 435 VHN, ring dalam adalah 249 VHN, dan ring luar adalah 742 VHN. Kekerasan ring dalam jauh lebih rendah dari ring luar akibat pemanasan berulang menggunakan welding torch pada waktu pemasangan dan pelepasan bantalan ke dan dari poros. Temperatur pemanasan diduga mencapai temperatur 650. Kekerasan ring luar yang mengalami kerusakan parah adalah 756 VHN, dan bola yang rusak parah adalah 480 VHN. Kekerasan yang meningkat adalah akibat terbentuknya gumpalan karbida karena ada karbon dari sisa grease yang berdifusi ke dalam ring luar ketika terjadi gesekan antara bola dan ring luar. Penyebab utama kerusakan bantalan bola tersebut adalah keteledoran operator yang tidak menambah grease setelah pemanasan ketika memasang poros ke bantalan. Pemanasan tersebut akan menguapkan grease dan menghilangkan efek lubrikasinya, sehingga bola tidak bisa berputar, dan akhirnya terjadi gesekan relatif antara bola dengan ring dalam dan ring luar. Penyebab ini didukung oleh data temperatur stabilitas grease (sekitar 110), yang mendekati temperatur maksimum pemanasan yang diijinkan oleh pabrik pompa, yaitu 93.
Analisa Kegagalan Tubing Hidraulik untuk Instrumen Nadya Laurenza; Arie Wibowo; Husaini Ardy
Jurnal Metalurgi dan Material Indonesia Vol. 2 No. 3 (2019): Desember
Publisher : Badan Kerja Sama Pendidikan Metalurgi dan Material (BKPMM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hydraulics tubing austenitic stainless steel 316L for offshore instrument was failed due to pitting corrosions attack. This research aims to determine the root causes of tube leakage by visual examination of new and failed tube, scanning electron microscope (SEM) examination, deposits analysis by energy dispersive spectroscope (EDS), and microstructural analysis by light microscope. The examination results show that pitting corrosions were originated from surface defects as residences for deposit and marine growth. Pitting corrosions form a tunneling underneath the surface which one of the characteristic of sulpfhur reduced bacteria (SRB) corrosion. This conclusion is also supported by high sulphur concentration in surface deposit as a results of bacteria metabolisms and formation of FeS compound. Crevice corrosion also contributed to pitting formation because critical crevice temperature of 316L tubing material is around 10oC, lower than the service environment temperature. These two corrosion modes may occur separately or combined. Surface defects might be originated from improper handling, storage, or during construction, which induce scratches on tubing surface. To prevent pitting corrosion reoccurence, it is recommended to use fire retardant polyurethane thermoplastic rubber sheathing stainless steel 316L tube or superduplex stainless steel tube material which critical crevice temperature is 35˚C.