Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KASUS MULTIKULTURALISME BELANDA SEBAGAI KRITIK ATAS UTOPIA MULTIKULTURALISME INDONESIA Ibnu Nadzir
Masyarakat Indonesia Vol 37, No 2 (2011): Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia
Publisher : Kedeputian Bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan (IPSK-LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jmi.v37i2.629

Abstract

Indonesia is failing in managing its diversity due to numerous violence actsagainst its minority groups in recent years. It is ironic because Indonesianfounding fathers have developed the ideas that Indonesia is a nation thatupholds cultural diversity. There are debates among Indonesian scholarsregarding the concept of multiculturalism as an ideal concept to solve minorityproblems in Indonesia. This paper shows that the implementation of multiculturalism in Netherlands is based on pragmatism to protect its economic interests. It also shows how multiculturalism policies in Netherlands have been facing a lot of challenges that practically unpredictable before. This paper describes the dynamics of tolerance and multiculturalism in the Netherlands. In particular, the paper shows how the ideas was developed; what kind of challenges that their values have to face. In addition, this paper also shows the relevance of Netherlands case to the issue of diversity in Indonesia today.Keywords : tolerance, multiculturalism, pluralism, diversity
UPAYA PENGURUS MAJELIS TA’LIM AL-AFSHOH RIJALUL GHOD MELALUI KEGIATAN-KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA USIA 15-18 TAHUN DI KELURAHAN KENANGA KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON Ibnu Nadzir; Nawawi Nawawi; Akhmad Affandi
Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruann, IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tarbawi.v1i1.1242

Abstract

Majelis Ta’lim Al-Afshoh Rijalul Ghod memiliki peranan yang sangat signifikan melalui kegiatan-kegiatanya dalam penanggulangan kenakalan remaja, seperti pergaulan bebas di kalangan remaja, pacaraan bebas, tawuran, geng motor brutal dan tindakan yang tidak menyenangkan lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pengurus Majelis Ta’lim Al-Afshoh Rijalul Ghod dalam menanggulangi kenakalan remaja. serta hambatan-hambatan dalam menanggulangi kenakalan remaja tersebut.Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik yaitu melakukan observasi, studi pustaka, serta wawancara dilakukan dengan mengadakan Tanya jawab langsung bersama nara sumber yaitu pengurus Majelis Ta’lim Al-Afshoh Rijalul Ghod.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya pengurus Majelis Ta’lim Al-Afshoh Rijalul Ghod dalam penanggulangan kenakalan remaja di Kelurahan Kenanga Kecamatan Sumber  Kabupaten Cirebon dengan cara memperbanyak Sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat, Dukungan Tokoh Agama dan Shalat Berjama’ah, Dzikir, Melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan bagi remaja seperti, Tadarus Al-Qur’an, Kajian Kitab kuning, Markhabanan Keliling (Marhaling), Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), dan Kegiatan Bulan Ramadhan. Kata Kunci: Majelis Ta’lim, Kegiatan-Kegiatan Keagamaan, Penanggulangan Kenakalan Remaja. 
THE RESILIENCE OF FISHERMAN COMMUNITIES IN RESPONDING CLIMATE CHANGE: A CASE STUDY IN GRAJAGAN PANTAI VILLAGE, BANYUWANGI, EAST JAVA Ary Wahyono; Masyhuri Imron; Ibnu Nadzir
Jurnal Masyarakat dan Budaya Vol. 16 No. 2 (2014)
Publisher : LIPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jmb.v16i2.17

Abstract

Fishermen are the most vulnerable social community against the climate change. Marine environment change directly influences their livelihood system. This paper aims to discuss the extend of resilience of the fisherman communities in the coastal of Grajagan Village, Banyuwangi, East Java, in responding the impacts of climate change. To understand the resilience of fisherman communities, this paper compares the fishing unit typology and the working characteristics from various fisherman communities in responding the climate change impacts. Finding of this research shows that there is different resilience strategy among different fishing units, namely Slerek, Payang, and Jukung. The jukung fisherman community has a better resilience in responding the climate change impacts compared to the Slerek and Payang fisherman communities. The jukung fisherman community has various fishing units, which can be operated in different seasons.