Ni'matuljannah Akhsan
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi Jamur Rhizosfer di Lahan Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Bergulma di Desa Bendang Raya Kecamatan Tenggarong Ni'matuljannah Akhsan; Surya Sila; Encik Akhmad Syaifuddin; Ira Kurniati
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 2 (2022): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 2 Februari 2022
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.2.2022.7000.99-106

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis jenis jamur rizosfer pada tanaman bawang merah di Desa Bendang Raya Kecamatan Tenggarong. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai Januari 2020 di Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Pengambilan sampel tanah rizosfer dilakukan pada lahan yang bergulma terus (tanpa pengendalian gulma), bergulma empat minggu, bergulma tiga minggu, bergulma dua minggu dan bergulma satu minggu. Pengambilan sampel pada kedalaman 0-20 cm. Diambil 12 titik sampel, dikomposit, lalu diambil 1 kg untuk dianalisis di laboratorium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepadatan populasi jamur pada lahan bergulma terus (tanpa pengendalian gulma) adalah 34x103 terdiri dari 4 jenis Jamur yaitu; Penicillium sp.1, Rhizoctonia sp., Gonytrichum sp., Aspergillus sp. pada lahan bergulma empat minggu terdapat 30x103 terdiri dari 3 jenis jamur yaitu Aspergillus sp., Botrytis sp. dan Aureobasidium sp., pada lahan bergulma tiga minggu terdapat 24x103 terdiri dari 3 jenis jamur yaitu Pythium sp., Fusarium sp., dan Aspergillus sp., pada lahan bergulma dua minggu terdapat 23x103 terdiri dari 2 jenis jamur yaitu: Pennicillium sp., Trichoderma sp. dan pada lahan bergulma satu minggu terdapat 10x103 yang terdiri dari 2 jenis Jamur yaitu Trichoderma sp. dan Aspergillus sp.
POTENSI JAMUR ENDOFIT PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) MENGENDALIKAN JAMUR Allternaria porii (EII. Cif.): STUDI KASUS DESA BENDANG RAYA Ni'matuljannah Akhsan; Dewi Rahmawati Ningsih; Sofian Sofian
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 4, No 1 (2021): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 4 Nomor 1 Agustus 2021
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.4.1.2021.5799.%p

Abstract

Bawang merah saat ini mulai dikembangkan di Kalimantan Timur. Penyakit bercak ungu (moler) adalah salah satu penyakit penting tanaman bawang merah, yang menimbulkan banyak kerugian disentra-sentra produksi bawang merah, disebabkan oleh Alternaria porri. Pengendalian penyakit moler masih ditekankan dengan penggunaan fungisida, dimana diketahui berdampak terhadap ekologi. Perlu dipertimbangkan alternatif pengendalian yaitu penggunaan agensia hayati. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jamur endofit yang berpotensi sebagai agen hayati yang mampu mengendalikan A. porri. Lokasi pengambilan sampel di Desa Bendang Raya Kecamatan Tenggarong. Jamur endofit diisolasi dari bagian tanaman bawang merah yang sehat. Diperoleh 5 isolat jamur endofit yaitu :Aspergilus flafus, Aspergillus niger, Trichoderma sp., Penicilium sp. dan Rhizopus. Berdasarkan uji antagonis, jamur yang berpotensi sebagai agen hayati A. porri dengan daya hambat 64.55% dan 42.42% adalah Trichoderma sp. dan Rhizopus sp., dengan mekanisme antagonis berupa kompetisi, parasitsme dan antibiotik.
Identifikasi Karakteristik Gejala Serangan Banana Bunchy Top Virus (BBTV) dan Intensitasnya pada Tanaman Pisang di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara Irwansyah Irwansyah; Sofian Sofian; Ni'matuljannah Akhsan
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 2, No 1 (2019): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 2 No 1 Agustus 2019
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.2.1.2019.2536.55-60

Abstract

Banana is one of the fruit commodities that are consumed by many people. Banana dwarf disease is an important disease in Indonesia.This study aims to identify the characteristics of BBTV attack symptoms on banana plants and the physical characteristics of banana plants which are attacked by different planting patterns, sanitation and weed control.This research was carried out in several sub-districts in Kutai Kartanegara District, namely Samboja sub-district, Muara Jawa sub-district, Loa Janan sub-district, Muara Badak sub-district, Loa Kulu sub-district. The method used is the survey method, which is direct observation in the field using a modified score based on the appearance of the sick morphology of the plant (Brooks, 1999).Data obtained from each plot was processed to determine the intensity of each-plot disease using the formula for calculating disease severity (Agrios, 1997). Disease intensity data are compared based on sampling land conditions. Based on the results of a survey conducted at several observation points spread across 5 sub-districts, it can be concluded that the symptom severity is higher in mixed-crop, uses sanitation and weed control compared to monoculture, without sanitation and weed control. The average score of the assessment is a score of 3 with characteristics: (1) the edges of the leaves turn yellow quite severe, (2) the narrowing of the leaves or twisting (3) the occurrence of distortion, dwarf and necrosis (4) found more than four infected banana stems in clump.