Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Iqtishaduna : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PELELANGAN BARANG JAMINAN AKIBAT KETIDAKMAMPUAN NASABAH MEMBAYAR ANGSURAN PADA PEGADAIAN SYARIAH UNIT VETERAN KOTA MAKASSAR Mulfiha Risyida Farid; Mahmudah Mulia Muhammad
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 4 Juli 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.35952

Abstract

Abstrak Manusia adalah makhluk sosial, yaitu seseorang yang selalu bergantung dengan masyarakat sehingga memerlukan bantuan dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam bermasyarakat. Kebutuhan hidup manusia disebut sebagai pelaku ekonomi, menusia berkembang dengan populasi yang banyak dan tersebar di berbagai belahan dunia membuat ekonomi semakin berkembang. Pemerintah telah memfasilitasi masyarakat dengan suatu perusahaan umum yang melakukan kegiatan pegadaian yang berbasiskan prinsip-prinsip syariah yaitu Pegadaian Syariah sehingga masyarakat mendapat beberapa keuntungan yaitu cepat, praktis dan menentramkan. Pada umumnya pihak kreditur seperti Pegadaian Syariah, tidak mau memberi pinjaman kepada pihak lain tanpa ada suatu keyakinan bahwa peminjam akan dapat mengembalikan pinjamannya dalam waktu yang sudah ditentukan. Keyakinan itu ada kalanya berupa persepsi atas harapan penggunaan dana yang disediakan oleh pegadaian syariah, yaitu jaminan hutang yang berupa gadai. Perjanjian hutang dengan jaminan dikenal dalam al-Qur’an dengan istilah al-rahn, biasa diterjemahkan “Gadai”. Secara terminologi, didefinisikan oleh ulama fikih menjadikan sebagai materi (barang) sebagai jaminan hutang yang dapat dijadikan sebagai pembayar utang apabila orang yang berutang tidak bisa menyembalikan utangnya.[5]Pegadaian Syariah Makassar merupakan hal yang menarik untuk diteliti, karena belum banyak masyarakat yang mengetahui mekanisme pelalangan barang jaminan akibat nasabah tidak mampu bayar angsuran. Telah menjadi konsekuensi dalam setiap akad timbal balik, bahwa setiap pihak yang terbukti melakukan wanprestasi mendapatkan sanksi hukum. Selanjutnya, hal tersebut dirumuskan menjadi karya ilmiah dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mekanisme Pelelangan Barang Jaminan Akibat Ketidakmampuan Nasabah Membayar Angsuran Pada Pegadaian Syariah Unit Veteran Selatan Kota Makassar”. Kata Kunci: Hukum Islam, Mekanisme Pelelangan, Barang Jaminan, Ketidakmampuan, Membayar Angsuran, Pegadaian Syariah. Abstract Humans are social beings, that is, someone who is always dependent on society, so they need help from the community to meet their needs in society. The needs of human life are referred to as economic actors, humans develop with a large population and spread in various parts of the world, making the economy grow. The government has facilitated the community with a public company that carries out pawnshop activities based on sharia principles, namely Sharia Pawnshops so that the community gets several benefits, namely fast, practical and reassuring. In general, creditors, such as Sharia Pawnshops, do not want to give loans to other parties without a belief that the borrower will be able to repay the loan within a predetermined time. This belief is sometimes in the form of a perception of the hope of using the funds provided by Islamic pawnshops, namely debt guarantees in the form of pawning. Debt agreements with collateral are known in the Qur'an by the term al-rahn, usually translated "Pawn". In terms of terminology, it is defined by fiqh scholars as material (goods) as collateral for debts that can be used as debt repayments if the debtor cannot repay the debt. Makassar Syariah Pegadaian is an interesting thing to study, because not many people know about the mechanism for passing collateral items due to customers not being able to pay installments. Has become a consequence in every lead contract reciprocity, that any party proven to have committed a default shall be subject to legal sanctions. Furthermore, this was formulated into a scientific work entitled "Review of Islamic Law Against the Mechanism of Auction of Guaranteed Items Due to Customer's Inability to Pay Installments at the South Veterans Unit Sharia Pawnshop in Makassar City". Keywords: Islamic Law, Auction Mechanism, Collateral, Inability, Paying Installments, Sharia Pawnshops.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN ARRUM BPKB (Studi Kasus PT Pegadaian Syariah Unit Pembantu Syariah Pattallassang Kabupaten Gowa) Reski Nur Afiah; Muhammadiyah Amin; Mahmudah Mulia Muhammad
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 5 Nomor 2 Januari 2024
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.38378

Abstract

Abstrak Pokok masalah penelitian ini bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap pembiayaan ARRUM BPKB di PT. Pegadaian Syariah, Dari Permasalah pokok tersebut maka melahirkan Sub-sub masalah atau pertanyaan penelitian yaitu: 1) Bagaimana mekanisme pembiayaan Arrum BPKB PT. Pegadaian Syariah UPS Pattallassang Kabupaten Gowa, 2) Bagaimana implementasi ketentuan gadai syariah pada pembiayaan Arrum BPKB PT. Pegadaian Syariah UPS Pattallassang Kabupaten Gowa? Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris. Adapun sumber data penelitian ini adalah Pengelolah Unit PT. Pegadaian Syariah UPS Pattallassang. Selanjutnya, metode pengumpulkan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Lalu, teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: klarifikasi data, reduksi data dan editing data.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Pegadaian Syariah UPS Pattallassang menggunakan Akad Rahn pada produk pembiayaan ARRUM yang ditawarkan kepada Nasabah. Di dalam akad Rahn ini PT. Pegadaian Syariah UPS Pattallassang yang Pemberian pembiayaan disertai jaminan, atas pinjaman yang diterimanya pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Pembiayan ARRUM BPKB telah memenuhi syarat Hukum Islam yang berlaku. Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Produk-produk pada PT. Pegadaian Syariah UPS Pattallassang khususnya Produk ARRUM tersebut hendaknya sosialisasikan ke masyarakat khususnya masyarakat muslim, agar kiranya mengetahui secara detail mengenai mekanisme yang digunakan untuk pinjaman usaha dengan jaminan kendaraan bermotor.2) Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dalam hal praktek muamalah sehingga dapat meningkatkan kinerja dan daya saing dengan Lembaga lainnya. Kata Kunci: Hukum Islam, Pembiayaan, Pegadaian Syariah Abstract The main problem of this research is how the Islamic Law Review of ARRUM BPKB financing at PT. Sharia Pawnshops, From these main problems, it gives birth to sub-problems or research questions, namely: 1) What is the financing mechanism for Arrum BPKB PT. UPS Pattallassang Sharia Pegadaian, Gowa Regency?,2) How is the implementation of the sharia pawn provisions on Arrum BPKB financing PT. UPS Pattallassang Sharia Pawnshop, Gowa Regency?This type of research is classified as qualitative with the research approach used is empirical juridical. The data sources for this research are the Leaders and Operational Managers of PT. UPS Pattallassang Sharia Pawnshop. Furthermore, the data collection methods used were interviews, documentation and observation. Then, data processing and analysis techniques were carried out through three stages, namely: data clarification, data reduction and data editing. The results of this study indicate that PT. UPS Pattallassang Sharia Pegadaian uses the Rahn Contract for the ARRUM financing product offered by PT. UPS Pattallassang Sharia Pegadaian to Customers. Under Rahn's contract, PT. Pegadaian Syariah UPS Pattallassang, which provides financing accompanied by collateral, for loans received, the party withholding obtains guarantees to take back all or part of their receivables.The implications of this research are: 1) Products at PT. Pegadaian Syariah UPS Pattallassang especially the ARRUM product should be disseminated to the community, especially the Muslim community, so that they know in detail about the mechanism used for business loans secured by motor vehicles. 2) Improvement of competent Human Resources (HR) in terms of muamalah practice so that they can improve performance and competitiveness with other institutions. Keywords: Islamic Law, Financing, Sharia Pawnshops
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH DALAM PELELANGAN BARANG JAMINAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG HASANUDDIN GOWA Yusani, Rini; Hadi Daeng Mapuna; Mahmudah Mulia Muhammad
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 6 No 2 (2025): Januari
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.40186

Abstract

Abstrak Perlindungan hukum bagi nasabah dalam pelelangan barang jaminan di Pegadaian Syariah Cabang Hasanuddin Gowa adalah jika nasabah mengalami penunggakan terhadap pinjaman yang diberikan kepada pihak pegadaian, barang jaminan yang dijadikan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman itu tidak langsung atau tidak serta merta pihak pegadaian melelang barang yang dijadikan sebagai jaminan, tetapi pihak pegadaian memberikan batas waktu 60 hari sebelum lelang dilaksanakan, atau memberitahukan terlebih dahulu kepada nasabah tersebut, jadi nasabah bisa melunasi terlebih dahulu sebelum barang jaminan itu dilelang. Rumusan masalah yaitu 1) Bagaimana praktik pelelangan barang jaminan di Pegadaian Syariah Cabang Hasanuddin Gowa? 2) Bagaimana bentuk perlindungan hukum bagi nasabah dalam pelelangan barang jaminan di Pegadaian Syariah Cabang Hasanuddin Gowa? Penelitian ini bersifat tinjauan lapangan (field research) dan menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. pegadaian syariah cabang hasanuddin gowa tetap pada tujuannya, salah satunya membantu masyarakat golongan menengah kebawah atau yang kurang mampu untuk mengatasi masalah ekonomi yang dibutuhkan, sehingga dapat mencegah dan menghindari golongan ekonomi lemah dari praktek lintah darat dan gelap akan bunga tinggi. Dan memberikan informasi kepada masyarakat umum ketika akan melakukan lelang, sehingga memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang lelang dan secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah nasabah. Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Pelelangan, Pegadaian Syariah   Abstract Legal protection for customers in the auction of collateral items at Hasanuddin Gowa Branch Syariah Pawnshop is if the customer experiences arrears on loans given to the pawnshop, the collateral used as collateral to obtain the loan indirectly or indirectly the pawnshop auctions off the goods used as collateral collateral, but the pawnshop gives a deadline of 60 days before the auction is held, or notifies the customer in advance, so the customer can pay off before the collateral is auctioned. The formulation of the problem is 1) What is the practice of auctioning collateral items at the Hasanuddin Gowa Branch Sharia Pawnshop? 2) What is the form of legal protection for customers in the auction of collateral at the Hasanuddin Gowa Branch Sharia Pawnshop? This research is a field research and uses qualitative research methods. Collecting data in this study using interviews, observation and documentation. Pegadaian Syariah Hasanuddin Gowa branch remains true to its goals, one of which is to help the middle and lower class people or those who are less able to overcome needed economic problems, so as to prevent and avoid weak economic groups from the practice of loan sharks and illicit high interest rates. And provide information to the general public when going to auction, thus providing knowledge to the public about the auction and will indirectly increase the number of customers. Keywords: Legal Protection, Auctions, Sharia Pawnshops
PERAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KOTA GORONTALO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH Mahmudah Mulia Muhammad
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Vol 7 No 1 (2025): Oktober
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v7i1.62507

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan keberadaan pasar tradisional dalam menunjang pembangunan ekonomi di kota gorontalo, (2) menganalisis perkembangan pendapatan asli daerah kota gorontalo dengan keberadaan pasar tradisional, dan (3) menganalisis prespektif ekonomi syariah terhadap praktik pasar tradisional yang dikaitkan dengan peningkatan pendapatan asli daerah. Penelitian ini merupakan studi kasus kualitatif dengan sumber data berupa pedagang, pembeli, dan pemangku kepentingan pasar tradisional dari pemerintah kota Gorontalo, termasuk dinas pendapatan daerah dan pengelola pasar, serta akademisi ekonomi Syariah dengan jumlah informan sebanyak 35 orang. Observasi, wawancara dan dokumentasi digunakan dalam pengumpulan data yang kemudian diolah dan dianalisis melalui tiga tahap: pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data. Hasil studi menunjukkan bahwa kondisi pasar tradisional dapat di gambarkan sebagai “enggan hidup tetapi tidak rela mati”. Ungkapan tersebut merupakan analisis sederhana terhadap kondisi pasar tradisional di kota Gorontalo, yang merupakan salah satu asset kota untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Kata Kunci: Ekonomi Syariah, Pendapatan Asli Daerah, Pasar Tradisional. Abstract The study aimed: 1) to describe the existence of traditional markets in supporting the economic development at the city of Gorontalo, 2) to analyze the progress of local revenues of Gorontalo with the traditional markets existence, 3) to analyze the Islamic economics perspective of the traditional market practices associated with the increasing of the local revenues. The study was a qualitative case study with the data sources of the traditional market traders, buyers and stakeholders from the Gorontalo government including the local revenue management and market managers, as well as from Islamic economics academia with the number of informants as many as 35 people. Observation, interview, and documentation were employed in collecting the data which then processed and analyzed through three stages of data collection, data reduction, and data presentation. The study results revealed that traditional markets condition could be described as "reluctant to live but not willing to die”. The phrase was a simple analysis of the traditional markets condition at the city of Gorontalo which one of the city treasures to increase the local revenues. Keywords: Sharia Economy, Local Original Income, Traditional Markets.