Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP) Choirul Anwar; Willy Tambunan; Suwardana Gunawan
Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics Vol 4, No 2 (2019): JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING AND MECHATRONICS
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.559 KB) | DOI: 10.33021/jmem.v4i2.825

Abstract

In the current industrial era a lot of progress from machine technology or methods used by companies in their production systems. So that the system of production and productivity in the company takes place effectively, safely, and efficiently. One way to achieve this is by paying attention to the occupational health and safety (K3) of the employees in the company. The identification of work accidents used in this study uses the Hazard and Operability Study (HAZOP) method. In the work system in the PDAM there is work that is vulnerable to work accidents such as in the field of maintenance or maintenance on machinery, water treatment production systems, and work carried out in the workshop. From the results of field observations at the PDAM Tirta Kencana workshop and interviews with workers, there were 50 potential hazards that existed at the PDAM Tirta Kencana workshop and were then classified according to the type of sources into 12 sources of hazards. There are 3 levels of work accident risk from hazard sources obtained from the risk matrix assessment, which has the potential to cause work accidents. The level of risk is an extreme risk of 1 source of hazard, a high risk of 5 sources of hazard, and a moderate risk of 6 sources of hazard. The proposal of the results of this study is to conduct OSH training, conduct work supervision, and perform maintenance on machinery and equipment.
Analisis Pengaruh Shift Kerja terhadap Beban Kerja Mental pada Operator Air Traffic Control (ATC) dengan Metode NASA-TLX (Studi Kasus: Bandar Udara Internasional X) Rizka Amanda Putri; Willy Tambunan; Lina Dianati Fathimahhayati
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1615.706 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v6i2.394

Abstract

Pelayanan navigasi membutuhkan ketelitian dari seorang operator Air Traffic Control (ATC) untuk melakukan proses scanning pada air situation display dalam mengatur lalu lintas pesawat yang akan take off dan landing di Bandar Udara Internasional X dan pesawat overflying di bawah FL245 di area Balikpapan TMA serta semua penerbangan dari dan yang akan menuju Bandar Udara di Samarinda. Kegiatan ini termasuk ke dalam pekerjaan yang membutuhkan kerja mental. Selain itu, kepadatan lalu lintas udara setiap waktu pastinya berbeda-beda yang mungkin akan mempengaruhi tingkat ketelitian operator dalam melakukan kegiatan pemantauan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan pengukuran beban kerja mental operator ATC. Pengukuran beban kerja mental pada penelitian ini menggunakan NASA –TLX dengan tiga kondisi kerja yang berbeda yaitu shift pagi pada pukul 7.30-13.30 WITA, shift siang pada pukul 13.30-19.30 WITA, dan shift malam pada pukul 19.30-7.30 WITA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja mental operator ATC pada shift pagi masuk ke dalam kategori beban kerja mental tinggi sekali dengan skor 81, shift siang masuk ke dalam kategori beban kerja mental tinggi dengan skor 77, dan shift malam masuk ke dalam kategori beban kerja mental tinggi dengan skor 77. Shift kerja memiliki pengaruh terhadap beban kerja mental operator ATC karena disebabkan oleh kepadatan traffic yang terjadi pada tiga kondisi kerja yang berbeda yaitu shift pagi sebanyak 80 sampai 100 lebih traffic, shift siang sebanyak 20-80 traffic dan shift malam sebanyak 0-20 traffic. Rekomendasi yang dapat diberikan terhadap perolehan beban kerja mental yang cukup tinggi ini adalah melalui pembagian wilayah pada Balikpapan TMA, penambahan Sumber Daya Manusia (SDM), serta penyediaan tempat istirahat yang memadai dan fasilitas di dalamnya.
Analisis Beban Kerja Mental dan Fisik Operator HD Komatsu 785-7 Hotma Kristian Silalahi; Lina Dianati Fathimahhayati; Willy Tambunan
ARIKA Vol 15 No 1 (2021): ARIKA
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.443 KB) | DOI: 10.30598/arika.2021.15.1.37

Abstract

Sims Jaya Kaltim merupakan salah satu perusahaan terkemuka dibidang kontraktor penyedia jasa pertambangan yang berfokus pada pengangkutan material Overburden (OB). Operator HD Komatsu 785-7 bertugas untuk mengangkut material dari disposal menuju ke dumpingan. Pengukuran beban kerja fisik menggunakan metode pengukuran %CVL (cardiovasculair load) selama 6 hari dengan pengukuran denyut jantung pada saat bekerja dan istirahat menggunakan alat pulse oxymeter lalu dihitung menggunakan rumus %CVL. Pengukuran beban kerja mental menggunakan metode NASA-Task Load Index dengan membagikan kuesioner kepada 30 operator HD Komatsu 785-7. Pengukuran dilakukan selama 6 hari kerja. Pengukuran dibagi menjadi 3 regu, satu regu terdiri dari 10 operator. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan didapatkan nilai rata-rata %CVL dengan rata-rata keseluruhan 17,00% yang berarti operator tidak mengalami kelelahan fisik karena <30% termasuk dalam kategori ringan. Hasil beban dengan rata-rata keseseluruhan sebesar 66,60 yang termasuk dalam golongan perkrjaan tinggi (61-80) yang berarti memerlukan perhatian khusus. Rekomendasi Usulan perbaikan yang diberikan kegiatan random fatique, kontroling pengisian KKH, kontroling jalan, dan kontroling debu.