Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KHAZANAH KERAGAMAN KOMUNIKASI DAKWAH PADA MASYARAKAT MULTI KULTURAL Samian Hadisaputra
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 12 No 1 (2021): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v12i1.4908

Abstract

Seiring dengan berkembangnya kehidupan masyarakat dan perkembangan teknologi informasi, fenomena kegiatan dakwah mengalami dinamika yang cukup beragam, terlebih pasca jaman reformasi. Keterpanggilan umat Islam untuk melaksanakan dakwah lahir dari berbagai kalangan seperti para Intelektual (cendikiawan) kampus, budayawan, artis, pengusaha ,politisi, bahkan pelawak. Mereka beralasan bahwa kewajiban berdakwah bukan saja dilakukan oleh para ulama, kyai dan ustadz, atau lulusan pesantren saja tapi merekapun berhak melakukan dakwah Islam walau bukan lulusan pesantren. Perdebatan yang kemudian muncul adalah masalah kompetensi , kefasihan dan pemahaman keilmuan agama ( tafaquh fiddin) dari masing -masing pelaku dakwah. Keragaman materi dakwah juga menjadi salah satu khazanah yang mewarnai dinamika tersebut, Artikel ini mencoba mendeskripsikan berbagai masalah, fenomena dan dinamika komunikasi dakwah yang sedang berlangsung dalam kehidupan yang sangat plurlistik dan multi kultural. Sehingga tantangan dan kebutuhan dakwah yang harus dipersiapkan oleh pada mubaligh dapat dipenuhi secara sosiologis, metodologis, akaomodatif dan professional. Tipologi dakwah yang dipaparkan dari mulai model dakwah tradisional, kultural , ortodoksi, sufistik dan politis dll merupakan khazanah dan kekayaan yang dimiliki umat Islam Indonesia , yang beridiologi Pancasila dengan bhineka tunggal ika.
AKULTURASI ETNIS BUGIS BANTEN PADA TRADISI TUDANG PENI DALAM PERSPEKTIF KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Agung Fajar Risnanto; Samian Hadisaputra
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol 10 No 2 (2019): Juli-Desember
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v10i2.3862

Abstract

Komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Kampung baru Bugis adalah kampung yang terletak di karangantu, kelurahan banten kecamatan kasemen kota serang. Dilihat dari aspek kesukuannya, fenomena kependudukan di Kelurahan Banten sangat heterogen. Suku Jawa, Madura, Sunda, China, Batak dan Populasi Mayoritas adalah suku Bugis. ini mengakibatkan pencampuran budaya di dalam kehidupan suatu daerah. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi antarbudaya etnis bugis dengan masyarakat banten. Untuk mengetahui cara Etnis Bugis Mempertahankan dan memeilihara identitas mereka.Metode yang digunakan daam penelitian ini adalah metode etnografi yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi wawancara dan dokumentasi. hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa; Pola Komunikasiantarbudaya Etnis Bugis dengan masyarakat banten memnggunakan beberapa pola komunikasi seperti komunikasi primer, sirkular dan liniar dan pada pola komunikasi dinamis. Akan tetapi, komunikais antarbudaya etnis bugis dengan masyarakat banten cenderung menggunakan pola komunikasi dinamis dan liniar karena menyatukan perpaduan antarbudaya sehingga menghasilkan budaya baru. Etnis Bugis dalam mempertahankan dan memelihara kebudayaannya dengan cara melestarikan dalam setiap moment atau setiap aktifitas keseharian.
Pola Adaptasi Sosial dan Komunikasi Pendatang Dengan Masyarakat Lokal Samian Hadisaputra; Fatmawati
AdZikra : Jurnal Komunikasi & Penyiaran Islam Vol. 14 No. 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/adzikra.v14i1.8615

Abstract

Adaptation is a way that is done by each individual or group to get to know and be able to survive in their environment, this can be done with social interaction where one of the requirements of social interaction is communication. In this study the authors used a descriptive-qualitative method in which the researcher wanted to describe the social adaptations carried out by migrants and local communities in Bumijaya Village. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. As for the results of the research that the authors did, namely: 1) Adaptation carried out by newcomers in the form of social interaction including through acculturation stages followed by assimilation, associative social interactions also occur, as well as formal and informal interactions which in interacting use primary communication processes. 2) Forms of communication used between migrants and local communities are verbal and nonverbal communication. Where in verbal communication there is a uniqueness in the use of the Javanese language which is similar between Jaa Serang and Central Java or East Java by immigrants from Central Java and East Java.