Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Tafsir Sosial Dalam Prespektif Al Qur’an Ahmad Ari Masyhuri
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 2 No 2 (2018): Oktober
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v2i2.175

Abstract

Dialektika antara teks al-Qur'an dengan realitas sosialnya mengalami perubahan pasca Rasulullah wafat. Dampak dari perubahan ini antara lain hubungan dialog yang telah dibangun oleh al-Qur'an pada masa turunnya berubah menjadi monologis. Artinya, al-Qur'an sudah tidak lagi aktif berdialog tetapi sebaliknya menunggu untuk diajak berdialog atau cenderung dipahami secara doktrinal. Beragam diskursus, peristiwa dan konteks yang melingkupi turunnya al-Qur'an tidak akan terulang sama persis pada saat ini. Kondisi sosial kehidupan Nabi Muhammad SAW., menerima wahyu sekaligus cara beliau menafsirkannya dan mengaplikasikannya dalam sebuah prilaku juga tidak akan dapat dirasakan oleh umat Islam sekarang dan masa yang akan datang. Fakta ini menunjukkan bahwa ada rentang waktu yang sangat panjang antara al-Qur'an sekaligus nabi Muhammad dengan umat Islam yang hidup dalam dunia modern sekarang. Sehingga menjadi tantangan yang harus dihadapi para mufassir tentang perkembangan kajian teoritis tafsir sosial, sehingga mereka dapat menjelaskan dan mengungkapkan maksud serta kandungan makna al-Qur'an yang telah diwahyukan pada masa lalu tetapi harus tetap bisa dijadikan pedoman hidup sampai akhir masa.
Indonesian as a Unifying Language of the Nation Chairunnisa Chairunnisa; Ahmad Ari Masyhuri; Syahidah Aulia
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.6524

Abstract

This study aims to analyze Indonesian as a unifying language of the nation. Quantitative descriptive research method. Research subjects are selected from Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta students and Other Universities as many as 20 respondents. Subjects in this study are taken using a questionnaire distributed online via google form as many as 7 statements. The results show that students agreed with the statement that Indonesian as a national identity as well as a unifying language of the nation and Indonesian language must be preserved as long as the unitary state of the Republic of Indonesia is established.
Al Quran dan Peradaban Manusia (Membangun Peradaban Masyarakat dalam Negara) Ahmad Ari Masyhuri
Al Burhan: Jurnal Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur'an Vol. 15 No. 1 (2015): Al Burhan: Kajian Ilmu dan Pengembangan Budaya Al-Qur’an
Publisher : LP2M Universitas PTIQ Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.193 KB)

Abstract

Civilization is the highest form of culture of a group of people that is distinguished significantly from other creatures, Religion (read Islam) is the most important factor that determines the characteristics of a civilization. Civilization reflects the quality of human life in society. The quality is measured by peace (human security), peace (peacefull), justice (justice), equitable welfare (welfare). The realization of economic and cultural socio-political justice will not be perfect with a haphazard agenda, but it will mature if done consciously and planned, because the State is obliged to provide equal legal services and certainty to the lives of diverse communities (diversity is Sunnatullah; QS. Al-Hujarat [49]: 13). The determination of the people to form a State Government that aims to protect the entire nation of society in one State, promote public welfare, educate the nation’s life, and participate in carrying out world order based on independence, lasting peace and social justice as stated in the opening of the 1945 Constitution essence in building and developing quality human resources, skilled human resources utilizing science and technology, cultured and moral that are rooted in religion that develops in a State. There are three forms of prosperous society which are recorded by the Qur’an and confirmed by the Ulama, the three forms have differences from each other in the characteristics, characteristics, foundation and supporting pillars that are supported (Dr. M. Ahmad Khalafallah; Hakaza Yabni al-Islam, 2008)
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAKU TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO DI KALANGAN MAHASISWA Chairunnisa; Ahmad Ari Masyhuri; Ira Yuniati; Wianda Ramadhanty
Lateralisasi Vol. 13 No. 1 (2025): LATERALISASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/lateralisasi.v13i1.8506

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan penggunaan bahasa Indonesia yang baku terhadap kemampuan berpidato. sejauh mana kemampuan para mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baku dalam berpidato. Penelitian ini menggunakan pendekatan jenis kuantitatif yaitu dengan cara teknik observasi melalui kuisioner dari google form yang sudah dikirim dan telah diisi oleh para sasaran penelitian, kemudian mengumpulkan data tersebut dari para responden. Sasaran penelitian ini adalah para mahasiswa dari berbagai Program Studi yang ada di FDIKOM UIN Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para mahasiswa mampu berusaha untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baku ketika berpidato, meskipun dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Namun masih ada beberapa mahasiswa yang masih belum menggunakan bahasa Indonesia yang baku dalam berpidato, yang disebabkan oleh kebiasaan para mahasiswa yang tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baku dalam kehidupan sehari-hari. Temuan ini menekankan betapa pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang lebih baik untuk mengubah kebiasaan dan meningkatkan kesadaran akan penggunaan bahasa Indonesia yang baku dalam kehidupan sehari-hari dan ketika sedang berpidato