Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengelolaan Sumberdaya Air untuk Pengembangan Pariwisata di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Roland Sinulingga; Muhammad Baiquni; Setyawan Purnama
Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3233.524 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13120

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk (a) menganalisis kondisi ketersediaan air di Pulau Pari, (b) menganalisis kondisi kualitas air di Pulau Pari, (c) menganalisis kebutuhan air dan proyeksinya untuk masa yang akan datang di Pulau Pari, dan (d) merumuskan strategi pengelolaan sumberdaya air untuk pariwisata di Pulau Pari. Metode penelitian terdiri atas perhitungan neraca air, kebutuhan air, metode geometrik, analisis deskriptif, dan analisis SWOT. Pengambilan sampel air dan penduduk menggunakan metode purposive, sedangkan sampel wisatawan menggunakan metode accidental random sampling. Hasil akhir penelitian ketersediaan airtanah di Pulau Pari sebesar 290000,48 m3/tahun. Kualitas airtanah di lokasi penelitian tergolong baik. Besarnya kebutuhan air tahun 2013 sebesar 46381,947 m3/tahun. Pada tahun 2018 menjadi 54443,953 m3/tahun dan pada tahun 2023 mengalami peningkatan menjadi 63548,472 m3/tahun. Prioritas utama strategi pengelolaan sumberdaya air untuk pariwisata yaitu membuat kebijakan pembatasan pengunjung agar kelestarian pulau dan sumberdaya air tetap terjaga. ABSTRACT This study aims to (a) analyze water availability conditions in Pari Island, (b) analyze the water quality conditions in Pari Island, (c) analyze water demand and water projections for the future in Pari Island, and (d) formulate strategies management water resources for tourism in Pari Island. The research method consists of the calculation of the water balance, water requirements, geometric methods, descriptive analysis, and SWOT analysis. Water sampling and settlement using purposive method, tourist’s samples using accidental random sampling. The final results of The amount of soil water availability in Pari Island of 290000,48 m3 / year. Groundwater quality in the study area are classified as good. The amount of water demand in 2013 amounted to 46381,947 m3 / year. In 2018 became 54443,953 m3 / year and in 2023 increased to 63548,472 m3 / year. First priority water resource management strategy for tourism is make a visitor restriction policies for sustainability of water resources of the island and can make environment maintained.
INFILTRASI TANAH DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO, PROPINSI JAWA TENGAH Setyawan Purnama
Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.098 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13262

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah uniuk mengetahui laju infiltrasi tanah di daerah penelitian serta menganalisis pengaruh faktor penggunaan lahan dan jenis tanah terhadap besar kecilnya laju infiltrasi di daerah penelitian. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan pengukuran infiltrasi dengan menggunakan ring infiltrometer ganda. Penentuan titik pengukuran dilakukan secara purposive sampling dengan memperhatikan faktor penggunaan lahan dan jenis tanah, sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan persamaan Horton.Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju infiltrasi tanah di daerah penelitian berkisar antara 0,002 cm/menit dan 0,079 cm/menit, dengan rata-rata 0,0132 cm/menit. Nilai ini tergolong rendah, sehingga diperkirakan di daerah penelitian terjadi limpasan permukaan yang cukup tinggi. Ditinjau dari faktor penggunaan lahan, tegalan mempunyai laju infiltrasi tertinggi, disusul oleh permukiman dan terendah adalah sawah. Ditinjau dari faktorjenis tanah, jenis Mediteran mempunyai laju infiltrasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan pada jenis Grumusol. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa perbedaan jenis tanah relatif lebih berpengaruh terhadap laju infiltrasi air Ice dalam tanah dibandingkan dengan perbedaan penggunaan lahan. Berdasarkan agihannya, daerah yang terletak di dekat Bengawan Solo umumnya mempunyai nilai laju infiltrasi yang lebih besar dibandingkan dengan daerah yang berada lebih jauh dari sungai. Untuk kapasitas infiltrasi hal ini berlaku sebaliknya.
Analisis Kesesuaian Air Sumber untuk Budidaya Udang di Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo Arief Rahmat Setyawan; Setyawan Purnama; Sudarmadji Sudarmadji
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 23, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.57412

Abstract

Kecamatan Purwodadi merupakan kawasan yang diarahkan sebagai wilayah pertambakan udang karena ketersediaan areal pesisir yang luas dan sumber air yang memadai. Kesesuaian lokasi merupakan faktor penting pada budidaya udang, karena dapat mempengaruhi kesuksesan dan keberlanjutan suatu tambak. Pengukuran kualitas parameter perairan terhadap komoditas budidaya perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaiannya terhadap komoditas yang dibudidayakan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kesesuaian air tanah di kawasan pertambakan Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Penelitian dilakukan dengan membandingkan nilai kualitas air sumber dengan baku mutu yang ada dengan menggunakan 10 sumur sumber tambak udang. Hasil pengamatan terhadap kualitas air tanah pada sumur sumber tambak di kawasan pertambakan Kecamatan Purwodadi menunjukan dari 10 parameter yang digunakan, terdapat 4 parameter yang tidak sesuai dengan baku mutu air sumber untuk budidaya udang vanname yaitu oksigen  terlarut (6 sumur sumber), chemical oxygen demand (COD) (8 sumur sumber), nitrit (5 sumur sumber), dan amonia (3 sumur sumber). Berdasarkan tingkat kualitas air sumur sumber, mayoritas sumur sumber tidak memenuhi kriteria dengan hanya sumur 5 yang memenuhi baku mutu, dan sumur 3 serta 4 yang paling tidak memenuhi kriteria (4 parameter tidak memenuhi baku mutu). Pemilihan lokasi sumur sumber dan pengecekan kualitas sumur sumber diperlukan untuk mendapatkan air sumber yang memenuhi ambang batas serta penerapan teknologi dalam budidaya perlu dilakukan untuk menjaga kualitas air budidaya.