Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PARENTING CLASS DALAM PENANGGULANGAN STRESS PADA IBU YANG MENGASUH ANAK BALITA Yessy Nur Endah; Tutik Hidayati
Community Development Journal Vol 1 No 2 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.643 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v1i2.337

Abstract

Keluarga merupakan kesatuan sosial terkecil yang perlu dipersiapkan sebaik-baiknya agar mampu melaksanakan fungsi dan peranannya terutama dalam hal mengasuh anak. Pada masyarakat Indonesia, mayoritas anak diasuh sepenuhnya oleh ibu meskipun pada dasarnya mengasuh anak adalah tugas bersama ibu, ayah dan keluarga lain yang berada dalam satu rumah. 70% pengasuhan anak dilakukan oleh ibu, 22% oleh keluarga dan sisanya diasuh bersama oleh ayah dan ibu (BPS, 2015). Data untuk Probolinggo, 60% pengasuhan dibebankan kepada ibu dan 30% kepada keluarga dan 10% pengasuhan dibebankan kepada pembantu rumah tangga. Hal inilah yang membuat ibu seringkali mengalami stress saat mengasuh anak. Stress pada ibu yang mengurus anak bisa berdampak negatif antara lain mencubit bahkan memukul anak, mengeluarkan kata-kata kasar kepada anak yang dapat menyebabkan gangguanpsikologis pada anak. Gangguan psikologis pada anak akan menyebabkan tumbuh kembang anak tidak sempurna (Soetjiningsih, 2009). Tujuan dari progam IbM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang Pemberdayaan Keluarga Melalui Parenting Class Dalam Penanggulangan Stress Pada Ibu Yang Mengasuh Anak Balita.Metode IbM yang digunakan adalah bekerja sama dengan Dusun Bunut dan Dusun Krajan Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo.Indikator keberhasilan program IbM adalah keluarga paham tentang parenting class, keluarga ikut serta dalam mengasuh balita dan ibu tidak stress saat mengasuh anak. Luaran progam IbM ini adalah Publikasi ilmiah dalam jurnal J-PENGMAS Stikes Hafshawaty dan Pengembangan keilmuan pada mata ajar Psikologi Pendidikan dan Ilmu Kesehatan Anak. Secara keseluruhan kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan lancar dan memberi manfaat yang besar bagi keluarga yang memiliki anak balita, utamanya dalam meningkatkan pengetahuan Stress Pada Ibu Yang Mengasuh Anak Balita, keluarga ikut serta dalam mengasuh balita, ibu tidak stress saat harus mengasuh anak mereka sendirian, sehingga mempermudah pelaksana dalam memberikan penyuluhan kepada keluarga dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Hubungan Kecemasan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe Jember Nurdiyanti; Yessy Nur Endah; Tutik Hidayati
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 7 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi covid-19 merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka penurunan cakupan Imunisasi beberapa faktor yang bisa menjadi penentuan cakupan imunisasi. Menurut dari beberapa penelitian Penurunan cakupan imunisasi dasar pada bayi diperngaruhi adanya kecemasan ibu pada masa pandemic covid. Tujuan penelitian ini menganalisa hubungan Kecemasan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberjambe Kabupaten Jember. Desain dari penelitian ini mengunakan desain diskriptif observasional korelatif dengan pendekatan Cross Sectional .Teknik sampling dalam penelitian ini mengunakan non probability sampling. Kuisioner yang digunakan adalah Corona Anxiety Scale (CAS) dan KMS/ Buku KIA (Pertanyaan 1). Hasil Uji korelatif menujukan jika ada hubungan yang signifikan antara kecemasan yang dialami ibu selama masa pandemic covid-19 dengan kelengkapan cakupan imunisasi dasar lengkap anak hal ini ditunjukan dengan hasil analisis dimana nilai p=Value 0,000 < 0,05 yang berarti ada hubungan yang sangat erat antara kecemasan degan kelengkapan imunisasi dasar lengkap anak, hal ini disebabkan pandemi Covid-19 sebagai stimulus atau rangsangan dari luar mengakibatkan respon atau reaksi ragu atau tidak berani datang ke fasilitas kesehatan. Selain itu mereka beranggapan imunisasi hanya akan membuat bayi panas, menangis kesakitan, terdapat ruam merah, dan keadaannya melamah, sehingga ibu-ibu memilih untuk menghentikan pemberian imunisasi bayinya