Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KARAKTERISTIK KEAUSAN MATERIAL DENGAN MATRIKS RESIN MENGGUNAKAN FILLER SERAT BAMBU DAN PASIR BESI UNTUK APLIKASI KAMPAS REM Lili Mulyani; Ferry Setiawan; Edi Sofyan
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 8 No 1 (2022): Vol 8 No 1 (2022): TEKNIKA STTKD: JURNAL TEKNIK, ELEKTRONIK, ENGINE
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1039.366 KB) | DOI: 10.56521/teknika.v8i1.549

Abstract

Kampas rem merpakan komponen yang mempunyai fungsi memperlambat atau menghentikan laju kendaraan. Saat ini kendaraan bermotor pada umumnya memiliki kecepatan yang sangat tinggi seiring dengan kemajuan teknologi pada kendaraan bermotor. Perkrmbangan teknologi material telah menghasilkan jenis material baru yaitu komposit yang merupakan campuran antara 2 bahan atau lebih dirancang untuk mencapai kombinasi sifat terbaik material. Pada penelitian ini yaitu membuat kampas rem dngan menggunakan bahan komposit yaitu pasir besi, resin, dan juga serat bambu dengan menggunakan variasi volume material. Kemudian di uji keausan untuk mendapatkan kesesuaian sebagai kampas rem yang layak. Hasil pengujian menghasilkan yaitu pada spesimen A & B dengan nilai aus yang sama yaitu 3,06735 x 10-7 mm2/kg dengan variasi 10% serat, 10% pasir dan 80% resin untuk spesimen A dan spesimen B dengan variasi 10% pasir, 25% serat dan 65% resin. Sedangkan nilai keausan yang paling besar adalah pada spesimen E dengan nilai aus 5,0881 x 10-7 mm2/kg. Dengan variasi 25% pasir, 25% serat dan 50% resin.
ANALISIS PENYEBAB UTAMA ENGINE BREAKDOWN PADA ENGINE SISI KANAN CFM 56-7B26 DENGAN PENDEKATAN METODE DMAIC Rilah Fitria Utami; Ferry Setiawan; Edi Sofyan
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 9 No 1 (2023): TEKNIKA STTKD: JURNAL TEKNIK, ELEKTRONIK, ENGINE
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/teknika.v9i1.655

Abstract

Engine breakdown merupakan peristiwa tidak berfungsinya engine ketika pesawat sedang climbing di udara, hal ini diindikasi dari indikator N1 yang berada di cockpit sebagai penunjuk kecepatan blade, troubleshoot dilakukan setelah peristiwa ini, boroscope menunjukan kerusakan yang parah pada engine CFM 56-7B26 tersebut, untuk mengetahui permasalahan utama dan menentukan keefektifitasan engine dari masalah tersebut peneliti melakukan analisis menggunakan metode DMAIC, hasil analis yang didapatkan untuk tools DMAIC yaitu, pada tahap Define ditemukan defect pada engine tersebut berupa scratch, material deformation, material melting, material burn. Pada tahap Measure melalui analisa menggunakan tools FMEA diketahui penyebab utama yang didapat dari nilai RPN tertinggi yaitu material burn and melting, material cracking, dan material deformation. Pada tahap Analyze dibuat diagram cause effect berbentuk fishbone dan material burn and melting merupakan jenis defect dengan RPN tertinggi senilai 210, dan skoring 5 root (Man, Method, Material, Machine, Enviromental) didapat point tertinggi yaitu Method, Pada tahap Improve brainstorming bersama engineer dilakukan sehingga compressor wash, dan boroscope merupakan perbaikan yang harus dibenahi untuk permasalahan ini, Pada tahap Control pengendalian dilakukan dengan menggunakan analisa DPMO (Defect per Million Opportunities) melaluui jadwal preventive intens boroscope dan compressor wash.
PENYEBAB PENURUNAN MEASURED GAS TEMPERATURE (MGT) MARGIN ENGINE ARRIUS 2R PADA HELIKOPTER BELL 505 JET RANGER X MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) Angga Nur Cahyadi; Edi Sofyan; Erwan Eko Prasetiyo
Teknika STTKD: : Jurnal Teknik, Elektronik, Engine Vol 9 No 1 (2023): TEKNIKA STTKD: JURNAL TEKNIK, ELEKTRONIK, ENGINE
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56521/teknika.v9i1.838

Abstract

The aviation industry has recovered from the pandemic, and airlines are confidently operating their fleets again, one of which is the Bell 505 helicopter. Helicopter maintenance is also carried out to maintain performance in good condition and ready to fly. The performance of the Bell 505 helicopter is also influenced by the condition of the engine, if the engine is said to have good performance, the engine must be able to be used in function according to the planned time. In Bell 505, a problem was found during the implementation of the Power Assurance Check, namely, the decrease in the MGT margin value which is close to the value of 0, resulting in a decrease in the performance of the engine itself. Therefore, analysis and corrective action are needed to determine the cause of the decrease in the MGT margin of the Arrius 2R engine. The method used is fault tree analysis, by taking a top down approach, starting with the assumption of failure from the Top Event then detailing down to the basic failure (Root Cause). After drawing the FTA construction, evaluation is carried out with the Minimum Cut Set until the basic event is obtained. The results of the analysis conducted with “Decrease in MGT Margin Engine Arrius 2R" as the Top Event on the Bell 505 Jet Ranger X helicopter with registration code PK-WSA in the period March 2022 to July 2022 at PT.Whitesky Aviation based on AFML (Aircraft Flight Maintenance Log) data, Interview with Bell 505 Engineer and Troubleshooting Manual Engine Arrius 2R using the Fault Tree Analysis method obtained, 13 intermediate events using the logic gate “OR” and 9 basic events that cause a decrease in MGT margin on the Arrius 2R Engine are Broken Packing Seal, Fuel Contamination, Issues With the Fuel Filter, Environmental Conditions, Filter Damage, Filter Deterioration, Un Tight Screw, IBF Rarely Cleaned, Not Familiar Maintenance Manual.
ANALISA UNJUK KERJA HEATER PIPA KONSENTRIK DENGAN PENAMBAHAN VORTEX GENERATOR GUNA MENGATASI ICING Aldo novando, Aldo novando; Edi Sofyan; Ferry Setiawan
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Elektro dan Komputer Vol. 2 No. 2 (2022): Juli: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, Elektro dan Komputer
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/juritek.v2i2.310

Abstract

Horizontal stabilizer merupakan salah satu komponen terpenting dari pesawat terbang dalam mengontrol sikap terbang dari suatu pesawat. Sehingga jika horizontal stabilizer terganggu dalam mengontrol sikap terbang maka dapat menyebabkan pesawat kehilangan kestabilan. Pada horizontal stabilizer terdapat anti icing system yang digunakan untuk menjaga leading edge wing agar tidak terjadi kontaminasi pada saat pesawat sedang terbang. Sistem anti icing yang sudah ada membutuhkan energi listrik yang dapat menambah beban kerja engine, sedangkan ada energi berupa kalor yang selama ini hanya digunakan sebagai tenaga dorong. Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh variasi vortex generator insert pada heater didapatkan pressure drop twisted 16,70 Pa dan wire coil 14,38 Pa, sehingga pressure drop twisted lebih baik dari pressure drop wire coil. Perpindahan kalor dari twisted 70,32 Watt dan wire coil 70,11 Watt, sehingga perpindahan kalor twisted lebih baik. Hal ini disebabkan perpindahan kalor twisted mempunyai nilai friction factor yang besar, sehingga mengasilkan bilangan Reynolds yang kecil. Bilangan Reynolds kecil menyebabkan kecepatan aliran udara kecil, sehingga aliran udara semakin lama bersentuhan dengan luas bidang pemanas, dengan demikian menghasilkan perpindahan panas yang baik