Teguh Setiyo
Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KONFLIK RELIGIUSITAS PADA HOMOSEKSUAL: STUDI FENOMENOLOGI GAY YANG BEKERJA SEBAGAI MASSAGE ESCORT Teguh Setiyo; Luh Putu Shanti Kusumaningsih
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.2.197-207

Abstract

Homoseksual merupakan penyimpangan orientasi seksual yang cenderung menyukai sesama jenis. Perbuatan tersebut sangat bertentangan dengan norma sosial dan norma agama yang berlaku di Indonesia. Kaum homoseksual merupakan bagian dari umat beragama yang memiliki keinginan dan menginternalisasi dengan baik ajaran serta dogma agama yang sudah diterima sebelumnya, tetapi di sisi lain perilaku homoseksual yang dimiliki sangat bertentangan dengan ajaran serta dogma agama. Hal tersebut kemudian menimbulkan ketidaknyamanan dalam diri dalam bentuk konflik intrapersonal mengenai internalisasi agama dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dan menggunakan purposive sampling, yaitu pemilihan subjek penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang ditetapkan adalah laki-laki dengan kecenderungan homoseksual, bekerja sebagai massage escort, berumur antara 17-35 tahun, serta beragama Islam. Metode pengambilan data dengan wawancara mendalam dilengkapi dengan observasi sebagai data pendukung. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data penelitian melalui transferabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa gay yang bekerja sebagai massage escort mengalami konflik tentang rasa keberagamaan. Konflik yang terjadi berupa ketidaknyamanan dalam menjalankan ajaran agama yang telah dipercaya, karena subjek menyadari pekerjaan massage escort dan perilaku homoseksual bertentangan dengan ajaran agama, sehingga menimbulkan rasa bersalah dan berdosa dalam diri subjek. Pemaknaan terhadap religiusitas pada umumnya merupakan suatu hal yang dapat dijadikan pegangan dalam menjalankan kehidupan yang lebih baik, serta sebagai sarana penuntun untuk kehidupan di akhirat kelak.