Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI KASUS : DERAJAT SOCIAL ANXIETYPADA NARAPIDANA DI LAPAS BREBES Kusumaningsih, Luh Putu Shanti
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 8, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar derajat social anxiety pada narapidana yang akan kembali ke masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan derajat social anxiety pada narapidana yang akan kembali ke masyarakat apakah berada pada tahap kecemasan rendah, sedang dan tinggi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus (Metode kualitatif). Metode analisis data yang digunakan adalah organisasi data, kategorisasi pada tiap jawaban subjek, dan interpretasi. Uji kredibilitas dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah derajat social anxiety dengan indikator lebih suka menyendiri ; mengeluarkan pernyataan jika dianggap penting ; tidak fokus dan terbata-bata saat berbicara ; menghindari pembicaraan tentang diri dan berusaha menyembunyikan atau mengurangi informasi tentang diri ; dan mengetahui dengan pasti penyebab kecemasannya sehingga tidak melibatkan diri sama sekali dalam situasi yang menimbulkan kecemasan. Lokasi penelitian adalah Lapas Brebes Jawa Tengah. Populasi penelitian adalah seluruh narapidana di Lapas Brebes dengan menggunakan Purposive Sampling. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah narapidana yang akan dinyatakan bebas dalam jangka waktu 3 bulan saat pengambilan data ; dan baru pertama kali menyandang status sebagai narapidana. Hasil penelitian menunjukkan derajat social anxiety yang tinggi pada narapidana. Artinya subjek mengalami kecemasan tidak rasional yang tinggi dan memiliki perasaan sangat direndahkan oleh lingkungan sosialnya sehingga memiliki usaha yang lebih untuk menghindari berbagai aktivitas yang berarti dalam kehidupannya.The problem in this research is the degree of social anxiety in prisoners who will return to the community. The purpose is to know and describe the degree of social anxiety to the inmates who will return to society is at the stage of anxiety low, medium and high. The approach in this study is a case study (qualitative method). Data analysis method used is the data organization, categorization on each subject answers, and interpretation.Credibility test conducted by using a triangulation method. Data collected through observation and interviews. The variable into focus of this research is the degree of social anxiety with indicators rather be alone; issued a statement if it is considered essential; unfocused and stammered as he spoke; avoid talking about self and try to hide or mitigate information about his self ; and ascertain the cause of his anxiety so that no part at all in situations that cause anxiety. The research location is Lapas Brebes, Central Java. The population is all inmates in Lapas Brebes with purposive sampling technique. The criteria for the sample in this study is the inmate who was declared free within 3 months of the retrieval of data; and first-time status as prisoners The result showed a high degree of social anxiety to the inmates. This means that subjects experienced high anxiety irrationally and has a feeling very humbled by their social environment so that it has greater efforts to avoid activities which means in life.
STUDI KASUS : DERAJAT SOCIAL ANXIETYPADA NARAPIDANA DI LAPAS BREBES Kusumaningsih, Luh Putu Shanti
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 8, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v8i1.8555

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar derajat social anxiety pada narapidana yang akan kembali ke masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan derajat social anxiety pada narapidana yang akan kembali ke masyarakat apakah berada pada tahap kecemasan rendah, sedang dan tinggi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus (Metode kualitatif). Metode analisis data yang digunakan adalah organisasi data, kategorisasi pada tiap jawaban subjek, dan interpretasi. Uji kredibilitas dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Variabel yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah derajat social anxiety dengan indikator lebih suka menyendiri ; mengeluarkan pernyataan jika dianggap penting ; tidak fokus dan terbata-bata saat berbicara ; menghindari pembicaraan tentang diri dan berusaha menyembunyikan atau mengurangi informasi tentang diri ; dan mengetahui dengan pasti penyebab kecemasannya sehingga tidak melibatkan diri sama sekali dalam situasi yang menimbulkan kecemasan. Lokasi penelitian adalah Lapas Brebes Jawa Tengah. Populasi penelitian adalah seluruh narapidana di Lapas Brebes dengan menggunakan Purposive Sampling. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah narapidana yang akan dinyatakan bebas dalam jangka waktu 3 bulan saat pengambilan data ; dan baru pertama kali menyandang status sebagai narapidana. Hasil penelitian menunjukkan derajat social anxiety yang tinggi pada narapidana. Artinya subjek mengalami kecemasan tidak rasional yang tinggi dan memiliki perasaan sangat direndahkan oleh lingkungan sosialnya sehingga memiliki usaha yang lebih untuk menghindari berbagai aktivitas yang berarti dalam kehidupannya.The problem in this research is the degree of social anxiety in prisoners who will return to the community. The purpose is to know and describe the degree of social anxiety to the inmates who will return to society is at the stage of anxiety low, medium and high. The approach in this study is a case study (qualitative method). Data analysis method used is the data organization, categorization on each subject answers, and interpretation.Credibility test conducted by using a triangulation method. Data collected through observation and interviews. The variable into focus of this research is the degree of social anxiety with indicators rather be alone; issued a statement if it is considered essential; unfocused and stammered as he spoke; avoid talking about self and try to hide or mitigate information about his self ; and ascertain the cause of his anxiety so that no part at all in situations that cause anxiety. The research location is Lapas Brebes, Central Java. The population is all inmates in Lapas Brebes with purposive sampling technique. The criteria for the sample in this study is the inmate who was declared free within 3 months of the retrieval of data; and first-time status as prisoners The result showed a high degree of social anxiety to the inmates. This means that subjects experienced high anxiety irrationally and has a feeling very humbled by their social environment so that it has greater efforts to avoid activities which means in life.
“Positif atau Negatifkah Konsep Diri pada Narapidana Residivis?” Studi Deskriptif pada Narapidana Residivis di Lapas Kelas I Kusumaningsih, Luh Putu Shanti; Syafitri, Diany Ulfieta
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 12, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v12i2.23563

Abstract

Kejahatan berulang yang dilakukan oleh sebagian narapidana menjadi satu permasalahan yang patut mendapatkan perhatian. Hal tersebut diantaranya adalah bagaimana narapidana memandang dirinya terkait kejahatan yang dilakukan sehingga merasa tidak terbebani ketika harus berurusan dengan hukum untuk kesekian kalinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri pada narapidana residivis. Residivis adalah sebutan untuk para narapidana yang melakukan tindak kejahatan berulang sehingga dinyatakan pula masuk penjara berulangkali. Populasi penelitian ini adalah seluruh narapidana residivis di Lapas Kelas I Kedungpane Semarang yang berjumlah 129 orang. Adapun sampel penelitian berjumlah 87 orang dengan metode pengambilan sampel Simple Random Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji statistika deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menyebutkan bahwa 79 orang (90,8%) berada pada kategorisasi sangat tinggi, 2 orang (2,3%) berada pada kategorisasi tinggi, 2 orang (2,3%) berada pada kategorisasi sedang, 1 orang (1,1%) berada kategorisasi rendah, dan 3 orang (3,4%) berada pada kategorisasi sangat rendah. Artinya, pandangan dan penilaian narapidana residivis terhadap dirinya dikategorikan sangat tinggi atau sangat positif meskipun berstatuskan sebagai individu yang dikategorikan sering bersinggungan dengan kasus hukum. Konsep diri positif perlu ditumbuhkan pada individu-individu yang memiliki potensi positif untuk melakukan hal-hal yang bersifat positif pula. Namun, konsep diri positif yang dimiliki oleh narapidana residivis digunakan sebagai penyemangat diri ketika berada di situasi negatif yaitu melakukan kejahatan berulangkali. Konsep diri berkaitan dengan kepercayaan diri, dengan demikian artinya, narapidana tetap merasa percaya diri dan tidak terganggu dengan statusnya sebagai residivis. Oleh karena itu, berdasarkan uraian tersebut, maka hasil penelitian yang menyebutkan bahwa 90,8% residivis kategorisasi konsep diri sangat tinggi justru perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut dalam penelitian ini.The recurrent crime committed by some prisoners is an issue that deserves attention. These include how prisoners view themselves as being related to crimes committed so they feel less burdened when they have to deal with the law for the umpteenth time. This study aims to determine self-concept in recidivist inmates. A recidivist is a term for prisoners who commit recurrent crimes so that they are also repeatedly jailed. The population of this research was all 129 recidivist inmates in Lapas Kelas I Kedungpane Semarang. The study sample numbered 87 people with a simple random sampling method. The data analysis technique used is the quantitative descriptive statistical test. The results of the study mentioned that 79 people (90.8%) were in the very high categorization, 2 people (2.3%) were in the high categorization, 2 people (2.3%) were in the medium categorization, 1 person (1.1 %) low categorization, and 3 people (3.4%) are very low categorization. That is, the views and evaluations of recidivist inmates are categorized very high or very positive even though they are categorized as individuals who are categorized as often dealing with legal cases. Positive self-concept needs to be grown on individuals who have positive potential to do positive things as well. However, the positive self-concept possessed by recidivist inmates is used as self-encouragement when in a negative situation, which is to commit crimes repeatedly. Self-concept is related to self-confidence, thus it means that prisoners still feel confident and are not disturbed by their status as recidivists. Therefore, based on the description, the results of the study which states that 90.8% recidivists categorize self-concept is very high actually need to get further attention in this study
Sikap terhadap bantuan psikologis (tatap muka dan daring) ditinjau dari penyembunyian diri, harapan pengungkapan, dan stigma diri pada mahasiswa Diany Ufieta Syafitri; Luh Putu Shanti Kusumaningsih
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 9 No. 1 (2021): January
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.86 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v9i1.14151

Abstract

Objektif: Artikel ini bertujuan untuk mengulas tantangan dan hambatan yang dihadapi pelaksanaan pendidikan inklusi serta strategi yang dapat dilakukan oleh negara.Metode: Artikel ini merupakan telaah kritis sistematis . Jurnal diambil dari 9 situs artikel penelitian internasional berbeda. Pencarian jurnal diutamakan terbit tahun 2011-2020. Didapatkan 11 jurnal yang merupakan jurnal kualitatif.Temuan: Hambatan yang dihadapi yaitu tenaga pendidik kurang terlatih, stigma negatif, kebijakan otoritas yang kurang aplikatif, kurangnya pengetahuan tenaga pendidik, hambatan aksesibilitas, keterbatasan sumber belajar, dan keterbatasan finansial. Strategi yang dilakukan yaitu peningkatan kualitas inservice training (INSET), awareness programmes, school-based professional development programmes, family support, kontekstualisasi proses belajarmengajar, dukungan berkelanjutan selama proses implementasi di lapangan, komitmen pemerintah memberikan sebagian prosentase dari GNP sebagai sumber dana, kolaborasi dengan stakeholders, dan kerjasama regional, nasional, maupun internasional.Kesimpulan: Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan di Indonesia, yaitu pelatihan kepada guru kelas, menyelenggarakan awareness program, bekerjasama dengan tim Pokja yang memiliki resource center yang mendukung implementasi pendidikan inklusi, penyediaan dana untuk menyelenggarakan pelatihan guru kelas, dan
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA SUKU KOMERING DI DESA “X” KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR (OKUT) Woro Ayu Wigati; Luh Putu Shanti Kusumaningsih
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.2.166-176

Abstract

Perilaku agresif merupakan tindakan sengaja yang dilakukan oleh seorang individu dengan maksud melukai orang lain secara lisan ataupun nonlisan. Salah satu faktor yang menyebabkan perilaku agresif adalah harga diri. Harga diri merupakan penilaian diri yang terbentuk dari adanya interaksi dimana akan terlihat dari sikap seseorang dalam menerima atau menolak keberadaan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perilaku agresif pada remaja Suku Komering di desa “X” Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian berjumlah 130 orang dengan metode purposive sampling. Pengambilan data menggunakan dua skala yaitu skala perilaku agresif dan skala harga diri. Uji hipotesis menggunakan teknik product moment. Hasil uji hipotesis menunjukkan tidak ada hubungan negatif antara harga diri dengan perilaku agresif pada remaja suku komering di desa “X” Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) (rxy = 0,135 dengan p = 0,302). 
PENERIMAAN DIRI PADA PEREMPUAN PEKERJA SEKS PENDERITA HIV/AIDS Fitriatun Khasanah; Luh Putu Shanti Kusumaningsih
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 10, No 1 (2015): JURNAL PSIKOLOGI PROYEKSI VOL. 10 NO. 1 April 2015
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.10.1.61-65

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran penerimaan diri pada perempuan pekerja seks yang menderita HIV / AIDS. Tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor melatarbelakangi perempuan bekerja sebagai PSK dan dinamika penerimaan dirinya yang berstatus sebagai orang dengan HIV/AIDS. Metode yang digunakan yaitu fenomenologi. Subjek penelitian berjumlah tiga orang yaitu dua remaja pekerja seks komersial penderita HIV/AIDS dan satu perempuan dewasa pekerja seks komersial penderita HIV/AIDS. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan seorang remaja bekerja sebagai PSK adalah alasan ekonomi. Selain itu, perempuan pekerja seks penderita HIV/AIDS usia remaja diketahui masih belum dapat menerima dirinya yang berstatus sebagai ODHA di masyarakat. Namun, pada perempuan dewasa yang bekerja sebagai pekerja seks dan ODHA diketahui lebih dapat menerima keberadaan dirinya dengan baik. Kata kunci: Penerimaan Diri, HIV/AIDS, Perempuan Pekerja Seks
KONFLIK RELIGIUSITAS PADA HOMOSEKSUAL: STUDI FENOMENOLOGI GAY YANG BEKERJA SEBAGAI MASSAGE ESCORT Teguh Setiyo; Luh Putu Shanti Kusumaningsih
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 13, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.13.2.197-207

Abstract

Homoseksual merupakan penyimpangan orientasi seksual yang cenderung menyukai sesama jenis. Perbuatan tersebut sangat bertentangan dengan norma sosial dan norma agama yang berlaku di Indonesia. Kaum homoseksual merupakan bagian dari umat beragama yang memiliki keinginan dan menginternalisasi dengan baik ajaran serta dogma agama yang sudah diterima sebelumnya, tetapi di sisi lain perilaku homoseksual yang dimiliki sangat bertentangan dengan ajaran serta dogma agama. Hal tersebut kemudian menimbulkan ketidaknyamanan dalam diri dalam bentuk konflik intrapersonal mengenai internalisasi agama dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dan menggunakan purposive sampling, yaitu pemilihan subjek penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang ditetapkan adalah laki-laki dengan kecenderungan homoseksual, bekerja sebagai massage escort, berumur antara 17-35 tahun, serta beragama Islam. Metode pengambilan data dengan wawancara mendalam dilengkapi dengan observasi sebagai data pendukung. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data penelitian melalui transferabilitas dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa gay yang bekerja sebagai massage escort mengalami konflik tentang rasa keberagamaan. Konflik yang terjadi berupa ketidaknyamanan dalam menjalankan ajaran agama yang telah dipercaya, karena subjek menyadari pekerjaan massage escort dan perilaku homoseksual bertentangan dengan ajaran agama, sehingga menimbulkan rasa bersalah dan berdosa dalam diri subjek. Pemaknaan terhadap religiusitas pada umumnya merupakan suatu hal yang dapat dijadikan pegangan dalam menjalankan kehidupan yang lebih baik, serta sebagai sarana penuntun untuk kehidupan di akhirat kelak.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Kesejahteraan Psikologis Istri dalam Perspektif Islam Kusumaningsih, Luh Putu Shanti
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 7 No 2 (2024): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/psi.v7i2.3593

Abstract

The case of domestic violence that has occurred recently in the community has become one of the topics that raise concern. When domestic violence occurs, it is usually women who are the most disadvantaged. Unfortunately, not many women dare to report cases of domestic violence they experience in the household and choose to remain silent without any resistance. The silence that most women choose over time will impact their psychological well-being as a wife. Islam has regulated the relationship between husband and wife in carrying out a household life that is sakinah, mawaddah and warrahmah where the husband must provide protection and treat his wife with love. The increasing number of domestic violence cases that occur shows that there are still many husbands who have not been able to carry out this mandate properly. This condition can lead to a decrease in psychological well-being (wellbeing) for the wife because she does not get protection from the priest in the family but instead harsh treatment resulting in feelings of fear and restlessness in living married life. This paper will discuss how domestic violence can affect the psychological well-being of wives in the household as well as provide a discourse on how to treat their wives from the perspective of Islamic Psychology.
HUBUNGAN FINANCIAL BEHAVIOR DAN KONTROL DIRI DENGAN DISSAVING BEHAVIOR PENGGUNA LAYANAN SHOPEE PAYLATER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG Herlyna, Sunia; Kusumaningsih, Luh Putu Shanti
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 3 (2023): Desember 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara financial behavior dan kontrol diri dengan dissaving behavior pengguna layanan shopee paylater pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Populasi dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unissula yang menggunakan layanan shopee paylater dengan sampel 154 responden pada uji coba penelitian dan 125 responden sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Alat ukur dalam penelitian ini terdiri dari tiga skala yaitu skala dissaving behavior dengan koefisien reliabilitas 0.914, skala financial behavior dengan koefisien reliabilitas 0.933, dan skala kontrol diri dengan koefisien reliabilitas 0.903. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dan korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara financial behavior dan kontrol diri dengan dissaving behavior pengguna layanan shopee paylater pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unissula dengan nilai R = 0.787 dan Fhitung = 99.300 dengan signifikansi 0.000 (p<0,01). Hasil korelasi parsial pertama antara financial behavior dengan dissaving behavior diperoleh skor rx1y = -0,385 dengan signifikansi = 0.000 (p<0,01), artinya ada hubungan negatif antara financial behavior dengan dissaving behavior pengguna layanan shopee paylater pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unissula. Hasil korelasi parsial kedua antara kontrol diri dengan dissaving behavior diperoleh skor rx2y = -0.529 dengan signifikansi = 0.000 (p<0,01), artinya ada hubungan negatif antara kontrol diri dengan dissaving behavior pengguna layanan shopee paylater pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unissula Semarang.Kata Kunci : Dissaving Behavior, Financial Behavior, Kontrol Diri
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN SELF EFFICACY PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN YANG SEDANG MENYELESAIKAN SKRIPSI DI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG Nisrina, Rista Hasna; Kusumaningsih, Luh Putu Shanti
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 4, No 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan self efficacy pada mahasiswa akhir. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan pada 100 mahasiswa Fakultas Kedokteran Unissula sebagai subjek penelitian. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi skala self efficacy yang terdiri dari 36 aitem dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,951 dan skala dukungan sosial yang terdiri dari 32 aitem dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,952. Teknik analisis data menggunakan Product Moment. Hasil uji hipotesis yang diperoleh rxy = 0,653 yang artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan self efficacy pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi maka hipotesis pada penelitian dapat diterima.Kata kunci: Dukungan sosial, self efficacy