Joni Arliansyah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ARUS JENUH DAN PANJANG ANTRIAN PADA SIMPANG BERSINYAL ANGKATAN 66 KOTA PALEMBANG Rhaptyalyani .; Baru Monang Sitanggang; Joni Arliansyah
Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 3 (2014)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.952 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v14i3.1512.%p

Abstract

Abstract The high saturation flow, long queues, and long delays at the signalized intersection are the factors causing traffic congestion at the intersection. This study discussed saturation flow analysis and long queues at the Angkatan 66 signalized intersection in Palembang City. The intersection legs at this intersection, namely Jln. Sukamto toward Jln. Basuki Rakhmat, Jln. Amphibi toward Jln. Angkatan 66, have high saturation flows and long queues, so that the intersection needs to be improved. There are 3 improvement alternatives, including the change in cycle time period, the change in intersection geometric, and the construction of flyover. Of the three alternatives, only the construction of fly over construction can reduce significantly the queue lengths. Keywords: signalized intersection, delay, queue, saturated flow, fly over  Abstrak Tingginya nilai arus jenuh, panjang antrian, dan tundaan pada simpang  bersinyal merupakan faktor penyebab kemacetan lalulintas di simpang. Pada penelitian ini dibahas analisis arus jenuh dan panjang antrian pada Simpang Bersinyal Angkatan 66 di Kota Palembang. Lengan simpang di simpang bersinyal ini, yaitu lengan Jln. Sukamto arah ke Jln. Basuki Rahmat dan lengan Jln. Amphibi arah ke Jln. Angkatan 66, memiliki arus jenuh dan panjang antrian yang tinggi, sehingga diperlukan perbaikan simpang. Terdapat 3 alternatif perbaikan, yaitu perubahan waktu siklus waktu, perubahan geometrik pada lengan simpang, dan pembangunan fly over. Dari ketiga alternatif yang didapat ternyata hanya pembangunan fly over yang dapat mengurangi panjang antrian secara signifikan. Kata-kata kunci: simpang bersinyal, tundaan, ajntrian, arus enuh, fly over
KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN SEBAGAI DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG Bambang Hidayat Fuady; Erika Buchari; Joni Arliansyah
Jurnal Transportasi Vol. 15 No. 3 (2015)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.795 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v15i3.1754.%p

Abstract

Abstract Banyuasin Regency is a buffer zone of Palembang. Many of Banyuasin residents work in Palembang, and vice versa, causing a lot of travel between these two regions. The objective of this research was to study the characteristics of the transport, trip generation and attraction, as well as the traveling route in these two areas. Origin and destination interview surveys as well as the calculation of the traffic volume were conducted in this study, followed by the calculation of interaction and connectivity. These studies suggest that the purpose of travel is predominantly for work (30.1%) with a distance of more than 20 km. Generated trips consist of 178 private vehicles, public transport of 270 people, and 99 goods transport vehicles. While the attracted trips consist of 156 private vehicles, public transport of 298, and 116 goods transport vehicles. Only 12 districts have overland routes to Palembang while 7 others do not have a land route to Palembang. Keywords: buffer zone, origin and destination of trip, interaction, connectivity, route   Abstrak Kabupaten Banyuasin merupakan daerah penyangga Kota Palembang. Sebagian penduduk Kabupaten Banyuasin bekerja di Palembang, dan sebaliknya, sehingga banyak perjalanan di antara kedua daerah ini. Tujuan penelitian adalah mengkaji karakteristik transportasi, bangkitan dan tarikan perjalanan, serta rute perjalanan penduduk di kedua daerah tersebut. Pada studi ini dilakukan survei wawancara asal dan tujuan pergerakan serta perhitungan volume lalulintas, yang dilanjutkan perhitungan interaksi dan konektivitas. Hasil studi ini menunjukkan bahwa perjalanan didominasi untuk maksud bekerja (30,1 %) dengan jarak tempuh lebih dari 20 km. Bangkitan perjalan terdiri atas angkutan pribadi 178 orang, angkutan umum 270 orang, dan angkutan barang 99 kendaraan. Sedangkan tarikan perjalanan terdiri atas angkutan pribadi 156 orang, angkutan umum 298 orang, dan angkutan barang 116 kendaraan. Hanya 12 kecamatan yang mempunyai rute perjalanan darat ke Palembang sedangkan 7 kecamatan yang lain belum mempunyai rute darat ke Palembang. Kata-kata kunci: daerah penyangga, asal dan tujuan pergerakan, interaksi, konektivitas, rute