Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perancangan Identitas Visual Berbasis Religi Dan Budaya Pesisir Di Kota Demak Agus Rochani
Jurnal Planologi Vol 18, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v18i1.15489

Abstract

ABSTRACKThe identity of the city is a form of visual that represents the mental image of the average people. Demak as a city on the north coast of Java Island has much historical value in terms of the spread of Islam. The collaboration between the two aspects is very interesting to expres in the form of a visual identity of the city. This study aims to develop a visual identity design based on the religious values and coastal culture in Demak. The research is formulating qualitatively, which is built from natural basic elements, which depart from data, utilizing existing theories as explanatory material and ending with an identity concept. The design of identity adopts Islamic architectural forms and values at the Great Mosque of Demak, which is collaborated with city characters coast, represented by the shape of sea waves, Islamic ornaments and traditional Javanese Demak Djung boats. Key word: regional image, visual identity, mass composition.  ABSTRAKIdentitas visual kota merupakan wujud visual yang mewakili gambaran mental rata-rata masyarakatnya. Kota Demak sebagai kota yang berada ada di pesisir utara Pulau Jawa memiliki nilai historis yang kuat dalam hal penyebaran Agama Islam. Kolaborasi kedua aspek tersebut sangat menarik dituangkan dalam bentuk indentitas visual kota. Penelitian ini bertujuan menyusun rancangan indentitas visual yang dikembangkan berdasarkan nilai nilai religi dan budaya pesisir di Kota Demak. Penelitian dirumuskan secara kualitatif, yang dibangun dari elemen elemen dasar alamiah, yang berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah konsep identitas. Perancangan identitas mengadopsi bentuk dan nilai arsitektural Islam di Masjid Agung Demak, yang dikolaborasi dengan karakter kota pesisir diwakili oleh bentuk ombak air laut, ornamen Islam dan kapal tradisional Demak Djung Jawa.Kata kunci: citra kawasan, identitas visual, gubahan masa.
Aplikasi Monumentalisme Pada Perancangan Alun-Alun MTL Jenderal Besar Soedirman di Kabupaten Purbalingga Agus Rochani
Jurnal Planologi Vol 16, No 2 (2019): Oktober, 2019. Thema Pengelolaan Lahan dan Wisata
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jpsa.v16i2.5219

Abstract

Perkembangan perkotaan yang semakin pesat menjadikan keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) semakin dibutuhkan. RTH sebagai void ditengah tengah permukiman yang padat akan menjadi daya tarik tersendiri karena keberadaannya akan memberikan ruang bagi aktivitas publik. Kebutuhan jamak masyarakat seperti upacara, perayaan adat serta olahraga bersama membutuhkan ruang ruang yang dimiliki dan dikelola secara kolektif. Alun Alun Monumen Tempat Lahir (MTL) jenderal besar Soedirman berada di tengah tengah permukiman Desa Bantarbarang, telah berkembang menjadi titik berkumpul, pusat kegiatan dan sebagai tempat hiburan masyarakat Kecamatan Rembang. Alun alun ini identik dengan salah satu Pahlawan Nasional yaitu Panglima Besar Jenderal Soedirman, dikarenakan Beliau dilahirkan di Kawasan ini. Penelitian ini menerapkan pendekatan pragmatic design serta canonic design, yakni pendekatan coba coba yang disatukan dengan penilaian pada berbagai kriteria/ prinsip tertentu. Dari proses ini dihasilkan bentuk rancangan yang menerapkan konsep monumentalisme  dalam bentuk zonasi penggunaan site alun alun serta keberadaan tetenger (signage) sebagai jatidiri kawasan. Monumentalisme menyatukan antara kebutuhan ruang kontemporer dengan alur sejarah yang melekat kuat di kawasan ini.
Efektifitas Penerapan Konsep Smart City Ditinjau Dari Aspek Indeks Pembangunan Manusia Di Kota Semarang Eko Muliawan Satrio; Agus Rochani
Pondasi Vol 24, No 2 (2019): Desember
Publisher : UNISSULA Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/pondasi.v24i2.7642

Abstract

ABSTRACTSmart people are the basis of the realization of Smart Cities. This relates to the formation of smart cities, must have intelligent human resources and supported by policies and infrastructure of mobility, governance, economy and environment that are also smart to produce the quality of life as intelligent as desired. Semarang City Government, has been implementing the concept of smart cities since 2013. This travel program is very dynamic in the field. For this reason, it is necessary to consider the effectiveness of the application of the smart city concept by the Semarang City Government to the community. The assessment carried out is by calculating the Human Development Index (HDI) or can also be called the Human Development Index (HDI). Through this evaluation, making information about the application of the Smart Cities concept specifically reviews aspects of human development. ("The process of enlarging people's choices"). Longevity and healthy living, knowledge level and decent standard of living of the community. These findings serve as well as feedback for the implementation of the Smart Cities policy for future policy refinement.Keywords: Human Development Index, intelligence, effectiveness ABSTRAKSmart people merupakan dasar dari terwujudnya akan Smart City. Hal ini dikarenakan untuk membentuk suatu kota yang cerdas, harus memiliki sumber daya manusia yang cerdas dan didukung oleh kebijakan dan infrastruktur dari mobility, governance, economy dan environment yang juga cerdas sehingga menghasilkan kualitas hidup yang cerdas seperti yang diinginkan. Pemerintah Kota Semarang, telah menerapkan konsep smart city sejak tahun 2013. Perjalanan program ini sangat dinamis di lapangan. Untuk itu diperlukan penilaian terhadap tingkat efektifitas penerapan konsep smart city oleh Pemerintah Kota Semarang terhadap masyarakat. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau dapat juga disebut Human Development Indeks (HDI). Melalui pendekatan ini, dihasilkan informasi tentang efektivitas penerapan konsep Smart City khususnya ditinjau dari aspek pembangunan manusia. (“a process of enlarging people’s choices”). Adapun variabel yang diukur meliputi Umur panjang dan hidup sehat, tingkat pengetahuan dan standar hidup layak masyarakat. Temuan ini sekaligus berfungsi sebagai feedback bagi pelaksanaan kebijakan Smart City bagi penyempurnaan kebijakan di masa yang akan datang.Kata kunci : Indeks Pembangunan Manusia, smartcity, efektifitas