Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

TEKNOLOGI PENGERING PADI UV DRYER KAPASITAS 10 TON UNTUK KETAHANAN PANGAN DI KAMPUNG MARGA MULYA KABUPATEN MERAUKE Parjono Parjono; Eko Budianto; Adik Putra Andika
Musamus Devotion Journal Vol 3 No 2 (2021): Musamus Devotion Journal
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mdj.v3i2.3985

Abstract

Post-harvest handling of rice, especially in the rainy season, often experiences problems due to changes in weather, so that it takes a long time. In addition, conventional drying by drying using sunlight often causes the grain to become wet, moist, and some even grow. This causes the rice to break during milling so that it does not meet the quality standards of rice and the price decreases. If this process is disrupted, the level of stability of rice productivity and the supply of rice to the community will be delayed, which in turn will disrupt food security. A rice dryer with UV (Ultra Violet) Dryer technology can be a solution that can be used during the rainy and dry seasons. This tool is a dryer building measuring 10 m x 21 m, 3 m high, with a tool capacity of 10 tons, polycarbonate roof, galvanized pipe frame, and cast floor. The method of implementing PTDM activities, is socialization activities, design, preparation of materials, labor, implementation of assembly, and construction. The result of the socialization activity, is the application of dryer technology, really helps farmers in post-harvest handling, especially in the rainy season. It is hoped that the existence of this UV Dryer rice dryer can help post-harvest handling of rice and become a model for the community
Analisa Perbandingan Kinerja Perangkat Wireless Standar IEEE 802.11N TP-LINK TL-WR841N dengan D-LINK DIR-605L Adik Putra Andika
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 2 No 01 (2019): Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjeme.v2i01.2482

Abstract

Berkembangnya teknologi WLAN, membuat salah satu konfigurasi jaringanya yaitu access point juga tumbuh semakin banyak. Setiap access point memiliki fitur dan kemampuan yang berbeda. Penelitian ini melakukan pengujian dan analisa perbandingan kinerja terhadap 2 perangkat wireless standar 802.11n yaitu access point TP-Link TL-WR841N dengan D-Link DIR-605L. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan melakukan pengujian menggunakan beberapa parameter yaitu scanning sinyal melalui aplikasi Xirrus Wi-Fi Inspector 1.2.1.4, kecepatan download melalui aplikasi Baidu Spark Browser, stabilitas dengan menguji scanning sinyal sebelum dan sesudah diberi beban data file 1,81 GB serta suhu access pointdengan menggunakan thermometer suhu. Hasil pengujian scanning sinyal, perangkat D-Link DIR-605L sedikit lebih baik dibandingkan TP-Link TL-WR841N. Selanjutnya pada pengujian stabilitas dan perubahan suhu kedua perangkat sama baiknya. Namun pada pengujian kecepatan download perangkat TP-Link TL-WR841N lebih baik dibandingkan D-Link DIR-605L. Berdasarkan seluruh hasil pengukuran dan pengujian, dapat disimpulkan bahwa perangkat wireless access point TP-Link TL-WR841N lebih direkomendasikan untuk digunakan dibandingkan perangkat D-Link DIR-605L
Rancangan Antena Microstrip pada Frekuensi 145.9 Mhz Terpolarisasi Sirkular untuk Satelit IiNUSAT-1 Adik Putra Andika; Christian Wely Wullur
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 3 No 01 (2020): Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjeme.v3i01.3440

Abstract

Antena microstrip adalah suatu konduktor metal yang menempel di atas ground plane yang di antaranya terdapat material dielektrik. Di Indoneisa ada Satelit IiNUSAT-1 merupakan satelit nano yang memiliki dimensi kecil sehingga pada satelit tidak memungkinkan pembuatan antena dengan polarisasi sirkular yang memiliki dimensi lebih besar dari dimensi satelit dimana pada satelit menggunakan antena linier cross dengan polarisari polar. Salah satu yang paling mudah dan yang paling banyak digunakan dalam perancangan patch antena microstrip adalah rectangular patch antenna. Dalam perancangan antena microstrip 145.9 MHz polarisasi sirkular ini adalah menentukan karakteristik awal yaitu return loss = -10dB, VSWR < 2, polarisasi sirkular, substrat yang digunakan adalah FR4 dengan ketebalan h=1.6 mm. Kemuidian nilai L = 47.6 cm, W = 47.6 cm, fd1 = 3.2 cm, fd2 = 19.2 cm, Wg = 60.4 cm dan h = 3.2 mm. Hasil yang didapatkan, simulasi antenna microstrip 145.9 MHz belum memenuhi kriteria desain dengan hasil nilai return loss adalah -0,44 dB.
Pemanfaatan Limbah Peternakan untuk Ketahanan dan Kemandirian Energi, Pangan, dan Lingkungan di Kampung Marga Mulya Distrik Semangga Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan Adik Putra Andika; Parjono Parjono; Wiyan Afriyanto Pamungkas; Eko Budianto
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 1 (2024): JAMSI - Januari 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1037

Abstract

Kabupaten Merauke merupakan salah satu daerah yang memiliki Program Sentra Peternakan Rakyat (SPR). Metode beternak umumnya dilakukan secara umbaran, ternak dilepas atau diikat pada ladang siang hari (tidak dikandangkan) sehingga limbah/feses mencemari lingkungan karena menimbulkan pencemaran udara akibat bau yang tidak sedap. Permasalahan lainnya yaitu kelangkaan bahan bakar minyak tanah untuk memasak. Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yaitu Pemanfaatan Limbah Peternakan Untuk Ketahanan dan Kemandirian Energi, Pangan, dan Lingkungan di Kampung Marga Mulya Distrik Semangga Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan, yaitu dengan membuat biodigester. Metode kegiatan yaitu pemilihan lokasi dan kelompok peternak, sosialisasi kegiatan, pembuatan biodigester, pelatihan, dan monitoring kegiatan. Hasil kegiatan pengabdian kepada Masyarakat yaitu pembangunan biodigester dengan ukuran tinggi 2,70 m dan diameter 1,30 m berbahan pasangan batu bata dan beton dan terintegrasi secara langsung pada kendang ternak sapi. Proses pemanenan biogas dapat dilakukan setelah ±14 hari fermentasi feses/ limbah setelah terisi penuh.