Nurhaeda
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palu

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI DALAM PAN-DANGAN ISLAM DI PAUD TERPADU MUTIARA HATI PALU Nurhaeda Nurhaeda
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 1 No. 2: Mei 2018
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v1i2.518

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak penggunaan gadget pada anak usia dini di PAUD Terpadu Mutiara Hati Palu. Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan random sampling. Teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh 1) Terlihat anak usia dini sering menggunakan gadget pada saat kegiatan tertentu. Sehingga anak usia dini merasa terlalu senang menggunakan gadget yang dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. 2) bagaimana bentuk penggunaan gadget (aplikasi, intensitas, dan durasi pemakaian gadget) pada anak usia dini. 3) Sebagian besar anak usia dini meggunakan gadget hanya untuk bermain game dan menonton film animasi yang seharusnya gadget dapat di-pergunakan untuk media pembelajaran bagi anak usia dini. 4) pengawasan oleh orang tua dirasakan kurang, karena sebagian besar orang tua terkesan memberikan dan tidak terlalu khawatir dengan dampak yang akan ditimbulkan dari penggunaan gadget secara terus-menerus. Orang tua harus lebih berhati–hati dalam mengawasi dan memonitoring kegiatan anak dalam menggunakan gadget sehari-hari untuk meminimalisir sisi negatif yang ditimbulkan dari penggunaan gadget tersebut. Dan sebaiknya tidak diberikan pada anak dibawah usia 6 tahun, karena saat usia tersebut anak lebih baik diarahkan kedalam kegiatan yang memiliki aktivitas dilingkungan agar mudah untuk bersosialisasi.
PERAN KELUARGA SEBAGAI TEMPAT PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI Nurhaeda Nurhaeda
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 2 No. 1: Januari 2019
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v2i1.918

Abstract

Peran Keluarga Sebagai Basis Pembentukan Karakter Anak  Usia Dini. Dalam keluarga berperan sebagai tempat yang pertama dan utama untuk membentuk karakter seorang anak. Atas dasar itulah, keluarga sebagai lingkungan pendidikan informalberperan sentral untuk mempersiapkan seorang anak memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut. Keluarga menjalankan peran sebagai peletak dasar pendidikan bagi anak dengan membantu seorang anak supaya memiliki karakter yang baik. Jika seorang anak mengalami pendidikan yang berkualitas dan terprogram dengan baik sejak usia dini dalam keluarga, maka anak tersebut akan bertumbuh menjadi pribadi yang kreatif, inovatif dan produktif. Pendidikan dalam keluarga dengan tujuan membentuk  seorang anak  menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, dan produktif  justru mempersiapkan seorang anak untuk masa depan. Dimana masa ini menuntut manusia yang kreatif, inovatif dan produktif, mandiri. Dengan itu, tingkat ketergantungan manusia semakin kecil karena jumlah manusia yang produktif lebih baik ketimbang usia yang tidak produktif. Pendidikan karakter merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan manusia menjadi pribadi yang kreatif, inovatif dan produktif. Upaya pembentukan karakter anak dilakukan sejak seorang anak berada pada usia dini.Keluarga(orang tua)harus menjadi sumber belajar bagi seorang anak untukmenemukannilai-nilai kehidupan yang positif dan konstruktif. Keluarga perlu membimbing dan membentuk anak untuk menjadi pribadi yang produktif dan berkualitas. Jika orang tua mampu memperlihatkan nilai-nilai yang positif, maka anak-anak akan belajar untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar.Anak-anak yang berkarakter baik akan mampu mengembangkan diri dengan baik, mampu berkompetensi dalam dunia kerja serta produktif.
Perkembangan Kognitif Anak dalam Penanganan Covit 19 Melalui Permainan Lego : Children's Cognitive Development in Handling Covit 19 Through Lego Games Nurhaedah; Fitriani Ayuningtias
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 3 No. 1 (2020): Januari 2020
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v3i1.2035

Abstract

Kognitif dapat diartikan sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar, kreatifitas, atau daya cipta, kemampuan berbahasa, serta daya ingat. Kegiatan-kegiatan seperti bermain balok, puzzel, bombix, lego dapat mengembangkan aspek kognitif pada anak. Perkembangan kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar karena aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah berpikir. Jenis penelitian ini sebagai penelitian pengembangan karena penelitian ini menghasilkan produk yang dikembangkan dengan menggunakan hakikat dan langlah-langkah penelitian pengembangan secara sistematis sampai memenuhi kriteria keefektivitasan, kualitas, atau sesuai standar (Borg dan Gall, 2007). Produk yang dihasilkan dengan menggunakan penelitian ialah permaian APE untuk mendukung pemerolehan perkembanga anak PAUD dalam situasi pandemi covid 19. Pada penelitian ini selama pandemi ini mengungkap bahwa berkaitan dengan pengaruh bermain lego terhadap kemampuan mengenal warna dan bentuk pada anak usia 4-6 tahun yaitu pengenalan warna dan bentuk merupakan aktifitas yang mudah dibuat dan menyenangkan, melalui berbagai media, seni pengenalan warna dan bentuk tidak hanya untuk anak-anak, namun juga orang dewasa.
Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini Di Paud Dalam Menghadapi Bencana Melalui Permainan TradisionaL: Developing Kinesthetic Intelligence for Early Childhood in Early Childhood in Facing Disasters through Traditional game Abdul Salam; Nurhaeda
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 4 No. 1: Januari 2021
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v4i1.2086

Abstract

Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan dalam mengolah tubuh untuk melakukan sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan tubuh. Pencapaian perkembangan motorik kasar anak usia 5-6 tahun adalah anak sudah mampu melakukan gerakan tubuh secara terkoordinir, melakukan koordinasi mata, kaki, tangan, kepala dalam menirukan tarian atau senam, melakukan permainan fisik dengan aturan, terampil menggunakan tangan kanan dan kiri, dan melakukan kegiatan pembersihan diri. Kenyataan di lapangan ada beberapa anak yang tidak dapat mengikuti senam sehingga fisik motorik anak tidak berkembang dengan baik, pada saat inilah terlihat rendahnya kecerdasan kinestetik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak di PAUD melalui permainan tradisional dalam menghadapi bencana. Permainan tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah permainan tradisional Ular Naga yang dimainkan oleh 4-8 orang anak atau lebih. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode eksperimen. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 8 orang anak. Teknik pengumpulan data berupa observasi dan unjuk kerja melalui kegiatan bermain permainan tradisional. Hasil penelitian menunjukkan pada pertemuan pertama anak belum mampu menjaga keseimbangan, pada pertemuan kedua anak mulai mampu menjaga keseimbangan berlarinya, dan pada pertemuan ketiga anak sudah mampu menjaga keseimbangan tubuh saat berlari dengan cepat. Permainan tradisional bentengan selain dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik, juga dapat mengembangkan beberapa aspek perkembangan lainnya seperti nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif dan bahasa anak. Disimpulkan bahwa melalui penerapan permainan tradisional bentengan dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik anak usia dini di PAUD.
Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini dengan Pembelajaran Tematik: Early Childhood Cognitive Development with Thematic Learning Abdul Salam; Nurhaeda
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 4 No. 1: Januari 2021
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v4i1.2087

Abstract

Pengembangan kognitif adalah suatu proses berfikir berupa kemampuan untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Dan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengembangan kognitif anak usia dini dengan pembelajaran tematik. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Kelompok B. Penelitian ini meneliti 15 anak usia 5 dan 6 tahun. Model tindakan yang dipakai adalah model Kemmis dan Tegart yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. data dianalisa dengan menggunakan model analisis Spradley. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa penggunaan pendekatan tematik yang melibatkan bermacam-macam metode, media dan kegiatan dapat meningkatkan pengembangan anak usia enam tahun dalam perkembangan kognitif. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan anak usia dini dengan pembelajaran tematik terutama dalam perencanaan pembelajaran, penyusunan pembelajaran bagi guru dan kurikulum pendidikan tinggi. Tugas guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dibutuhkan pengetahuan, keterampilan yang bervariasi, mungkin belum semua guru memiliki kemampuan dalam mengolah, menyajikan tema pembelajaran yang dapat menggali semua potensi yang dimiliki anak. Metode yang digunakan cenderung monoton, sehingga pembelajaran menjadi membosankan bagi anak. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi alasan mendasar rumusan masalah yaitu apakah melalui pembelajaran tematik dengan metode Demonstrasi dan Pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan pembelajaran tematik dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas ini yang dilakukan di kelompok B yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan disesuaikan dengan tema yang sedang berjalan, yaitu tema tanaman, pada pelaksanannya melalui taha-tahap penyusunan silabus seperti menyusun RPPM dan RPPH, kegiatan terbagi dalam 3 tahap : inti kegiatan, kegiatan akhir dan refleksi kegiatan.
Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Permainan Plastisin Pada Kelompok B Tk Al-Muttaqiin Btn Puskud Kel. Palupi Kec. Tatanga: Increasing Children Creativities Through Plastisin Game At Group B Of Tk Al-Muttaqiin Btn Puskud Subdistrict Palupi, Tatanga District Nurul Asfisari; Megi Rahayu; Nurhaeda
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 4 No. 3: September 2021
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31934/eceij.v4i3.2782

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Kreativitas Anak Dapat Ditingkatkan Melalui Permainan Plastisin Kelompok B pada TK Al-Muttaqiin BTN Puskud Kel. Palupi Kec. Tatanga” ? Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kreativitas anak melalui permainan plastisin di TK Al-Muttaqiin BTN Puskud Kel. Palupi Kec. Tatanga. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas, Subjek dalam penelitian ini adalah anak di kelompok B TK Al-Muttaqiin yang berjumlah 15 anak berusia 5-6 tahun terdiri dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi yang digunakan berupa lembar observasi check list. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu apabila kreativitas (BSH s.d BSB) anak didik di kelompok B TK Al-Muttaqiin BTN Puskud Kel. Palupi Kec. Tatanga mencapai 80%. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri atas Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas anak dapat ditingkatkan melalui permainan plastisin pada kelompok B di TK Al-Muttaqiin BTN Puskud Kel. Palupi Kec. Tatanga. Dengan hasil yang diperoleh rata-rata kreativitas anak pada pra tindakan yaitu kategori belum berkembang (BB) 63,5%, kategori mulai berkembang (MB) 25%, kategori berkembang sesuai harapan (BSH) 11,5%. Pada siklus I hasil rata-rata kreativitas anak yaitu kategori belum berkembang (BB) 10%, kategori mulai berkembang (MB) 23%, kategori berkembang sesuai harapan (BSH) 37%, kategori berkembang sangat baik (BSB) 30%. Sedangkan pada siklus II hasil rata-rata kreativitas anak yaitu kategori berkembang sesuai harapan (BSH) 18% dan kategori berkembang sangat baik (BSB) 82%. Maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas anak dapat ditingkatkan melalui permainan plastisin pada kelompok B di TK Al-Muttaqiin BTN Puskud Kel. Palupi Kec. Tatanga.
Mengembangkan Media Tanaman Mangrove Dalam Upaya Menanamkan Cinta Lingkunganpada Anak Usia Dini Di Tk Asiyiyah Kelurahan Kabonga Kecil: Develoving Media Of Mangrove Plantin The Effort Of Loving Environment At The Early Childhood Of Aisyiyah Kindergarten Of Politicalditrict Kabonga Kecil Nurhaeda
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 2: Mei 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) untuk menjelaskan cara mengembangkan media tanaman mangrove pada anak di TK Aisyiyah Kelurahan Kabonga Kecil; (2) untuk menjelaskan upaya menanamkan cinta lingkungan terhadap anak usia dini di TK Aisyiyah Kelurahan Kabonga Kecil. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah anak usia dini dan Objek media tanaman mangrove dalam upaya menanamkan cinta lingkngan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan studi kepespustakaan. Peneliti merupakan istrumen utama dalam melakukan penelitian yang dibantu oleh pedoman wawancara, pedoman observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisi data adalah reduksi data, penyajian data, dan verivikasi data. Pengecekan yang dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan mengunakan trigulasi sumber, perpanjangan pengmatan, dan ketekunan pengamatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) cara mengembangkan media tanaman mangrove, adalah salah satu cara menanamkan cinta lingkungan, mengajak anak sejak dini peduli lingkungan pesisir pantai, memperkenalkan jenis, bentuk, manfaat tanaman mangrove, cara mengembangkan dan menanam; (2) Upaya menananamkan cinta lingkungan pada anak usia dini di TK Aisyiyah Kelurahan Kabonga Kacil, melalui media tanaman mangrove dengan metode pembelajaran demontrasi, contoh langsung atau keteladanan, bermain, bercerita, dan bernyayi, pentingnya pendidik, orang tua, dan masyarakat dalam menanamkan cinta lingkungan sejak dini pada anak dengan mengajarkan, keteladanan, pembiasaan, dan refleksi.
Peran Guru Dalam Mengembangkan Perilaku Pada Anak Usia Dini Di TK Mutiara Hati: The Role of Teachers in Developing Behavior in Early Childhood in Kindergarten Heart Pearl Nurhaeda
ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal) Vol. 5 No. 3: September 2022
Publisher : ECEIJ (Early Childhood Education Indonesian Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) peran guru dalam mengembangkan perilaku pada anak usia dini di Kelompok B 2) factor penghambat dan pendukung dalam meningkatkan perilaku pada anak usia dini di TK Mutiara Hati. Penelitian ini menggunakan metode pelaksanaan deskriptif. Subjek sasaran dalam penelitian ini pengelola/kepala sekolah TK Mutiara Hati dan pendidik TK Mutiara Hati. Teknik pengumpulan data dalam pengabdian ini dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif terdiri dari pemeriksaan akan kelengkapan jawaban, dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) secara garis besar peran guru dalam mengembangkan perilaku anak usia dini sudah dilakukan 100% di TK Mutiara Hati, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi dilakukan dengan baik. Perencanaan yang dibuat mengacu pada panduan perilaku anak usia dini dan silabus pada kurikulum. Perencanaan dimulai dari pembuatan perencanaan semester, RPPM, dan RPPH serta setting lingkungan sekolah dengan nuansa yang kental akan perilaku anak. Pelaksanaan dilakukan dengan metode dan teknik pembelajaran yang bervariatif, keterlibatan orang tua, strategi pengembangan perilaku dan diaplikasikan dalam KBM .Sementara evaluasi dalam peran guru dalam mengembangkan periaku dilakukan dengan penilaian, tidak ada penilaian secara khusus tetapi bergabung dalam segala bidang. 2) factor pendukung dalam peran guru dalam mengembangkan perilaku anak usia dini di TK Terpadu Mutiara Hati meliputi: a) adanya workshop bagi pendidik dalam mengembangkan perilaku anak usia dini, b) adanya papan pembiasaan dan papan nasehat tentang perilaku bagi peserta didik dan pendidik, c) adanya sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. Sementara factor penghambat dalam mengembangkan periaku anak di TK Mutiara Hati meliputi: a) perbedaan pola asuh orang tua pada peserta didik, b) kurangnya kerjasama dari orang tua murid, c) waktu pembelajaran yang terbatas, d) perbedaan kemampuan anak dalam mengikuti pembelajaran.