Sarinah sri wulan
Akademi Keperawatan Baitul Hikmah Bandar Lampung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit Kecacingan Pada Siswa-Siswi Kelas 3 Dan 4 SD N 1 Sumber Agung Kemiling Bandar Lampung Dimas Ning Pangesti; Sarinah Sri Wulan; Indah Kumoro Dewi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Volume 4 Nomor 6 Desember 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i6.5318

Abstract

ABSTRAK Kecacingan merupakan  salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang berkaitan erat dengan kondisi lingkungan. Kasus kecacingan di daerah bermacam-macam sesuai dari faktor penyebabnya seperti kelembaban, kondisi tanah, higiene sanitasi, kelompok umur yang diperiksa. Usia anak sekolah salah satu kelompok yang sering terjadi infeksi kecacingan. Kemenkes Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mengungkapkan bahwa dengan mencuci tangan dapat menurunkan kasus penyakit diare sebanyak 45%. Mencuci tangan dapat menjaga lingkungan serta dapat mengurangi kasus penyakit menular sebanyak 90% seperti kecacingan. Angka infeksi kecacingan tinggi dipengaruhi oleh kebersihan diri, sanitasi lingkungan dan kebiasaan penduduk yang kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Tujuan kegiatan ini siswa dan siswi Kelas 3 dan 4 SD N.01 Sumber agung dapat memahami dan mengaplikasikan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan mengaplikasikan 7 langkah cuci tangan untuk menghindari penyakit kecacingan. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang penyakit kecacingan dan simulasi cara mencuci tangan 7 langkah. Alat yang digunakan lefleat dan mobile wastafel. Siswa siswi kelas 3 dan 4 SD N 01 Sumber Agung Kemiling Bandar Lampung dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan pemateri dan dapat melakukan 7 langkah cuci tangan. Kata Kunci: Penyakit Kecacingan, kelompok usia sekolah,Cuci tangan 7 langkah,                                                                            ABSTRACT Worms are one of the public health problems in Indonesia that are closely related to environmental conditions. Cases of worms in the area vary according to the causative factors such as humidity, soil conditions, hygiene and sanitation, and the age group being examined. School age children are one of the groups that often have helminth infections (bisara D, Mardiana, 2010). The Ministry of Health, Directorate General of Disease Control and Environmental Health, revealed that washing hands can reduce cases of diarrheal disease by 45%. Washing hands can protect the environment and can reduce cases of infectious diseases by 90% such as worms (Imran Agus N, 2021). The high worm infection rate is influenced by personal hygiene, environmental sanitation and the habits of the population who do not maintain personal and environmental hygiene. The purpose of this activity is that students in Grades 3 and 4 of SD N.01 Sumber Agung can understand and apply clean and healthy living behavior in daily life by applying 7 steps of hand washing to avoid worms. The activities carried out were counseling about helminthiasis and simulations on how to wash hands in 7 steps. The tools used are leaflets and mobile sinks. The 3rd and 4th grade students of SD N 01 Sumber Agung Kemiling Bandar Lampung can answer questions submitted by the speaker and can do 7 steps of washing their hands. Keywords: Worms Disease, school age group, 7 steps hand washing
PENINGKATAN SELF CARE MELALUI METODE EDUKASI BRAINSTORMING PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Sarinah Sri Wulan; Busjra M Nur; Rohman Azzam
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v9i1.1009

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang progresif, ditandaiketidakmampuan tubuh melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang mengakibatkan hiperglikemi. Kurangnya pemahaman pasien terhadap penyakit dan self care-nya dapat memperburuk keadaan. Edukasi brainstorming menjadi metode yang membantu peningkatan pemahaman pasien. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode edukasi brainstorming terhadap self care pasien DM tipe 2. Menggunakan desain Quasi eksperimen pre and post test with kontrol group, dengan uji dependent t-test dan uji independen t-test. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA). Sampel 104 responden (intervensi dan kontrol). Ada pengaruh edukasi brainstorming terhadap self care diabetes melitus tipe 2 (p-value = 0,00). Ada pengaruh antara umur, pendapatan, lama sakit, dan pendidikan terhadap self care DM tipe 2, faktor yang paling dominan mempengaruhi self care yaitu pendidikan (p-value = 0,000) dengan nilai OR = 0,409. Sementara tidak ada pengaruh antara jenis kelamin (p=0,805) dengan self care pasien DM tipe 2. Edukasi brainstorming dapat meningkatkan self care pasien DM diharapkan dapat diterapkan di pelayanan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit demam berdarah Ika Saraswati; Sarinah Sri Wulan
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 2 (2021): Penanganan dan Perawatan Penyakit Asma
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.048 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i2.46

Abstract

Pendahuluan: Virus Dengue ditemukan di daerah tropik dan sub tropik kebanyakan di wilayah perkotaan dan pinggiran kota di dunia ini Penyakit DBD pertama kali dikenal di Filipina pada tahun 1953. Sedangkan kasus DBD di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1968 dengan jumlah kasus sebanyak 58 penduduk. Hingga pada tahun 2009 terjadi peningkatan jumlah provinsi dan kota yang endemis DBD, dari dua provinsi dan dua kota menjadi 32 provinsi dan 382 kota dengan jumlah kasus 158.912 penduduk. Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim dan rendahnya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Indonesia dengan jumlah kasus 68.407 tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sebanyak 204.171 kasus. Sedangkan perbandingan kasus kematian pada tahun 2017  berjumlah 493 kasus jika dibandingkan tahun 2016 berjumlah 1.598 kasus, kasus ini mengalami penurunan hampir 3 kali lipat. Tujuan: Agar masyrakat menegetahui tentang penyakit demam berdarah. Metode: Pembuatan pre planing, persiapan leaflet dan lembar balik untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan kesehatan ini menggunakan media lembar balik yang digunakan sebagai sarana dalam mempresentasikan materi dan leaflet yang dapat dibaca dan dibawa pulang untuk oleh peserta penyuluhan. Sigmomanometer untuk mengukur tekanan darah peserta, masker dan hand sainitaizer. Hasil: Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, lalu dilakukan evaluasi melalui sesi Tanya jawab dengan peserta. Terdapat 3 peserta yang bertanya pada penyuluhan tersebut dan 2 peserta lainnya diberikan pertanyaan oleh penyuluh. Semua peserta dapat memahami, dan menjelaskan sesuai yang telah disampaikan pada saat penyampaian materi.
PENERAPAN RELAKASASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI Ida Yatun Khomsah; Sarinah Sri Wulan
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 5 No 1 (2023): EDISI FEBRUARI
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.436 KB) | DOI: 10.59030/jkbd.v5i1.65

Abstract

ABSTRACT Hypertension is a non-communicable disease which is a serious health problem and needs to be watched out for. Relaxation therapy can lower blood pressure without any side effects or contraindications such as therapy using antihypertension drugs. Through deep breathing relaxation, it will automatically stimulate the sympathetic nervous system to reduce levels of catecholamines, when the activation of the sympathetic nervous system decreases due to the relaxing effect, the production of catecholamines substances will decrease causing dilatation of of blood vessels and ultimately decreasing blood pressure. The purpose of this literature study is to describe deep breathing relaxation for reducing blood pressure in hypertension patients. The type of literature used is a literature review study design. The literature results from reducing journals 1,2,3,4 and 5 show that after the deep breathing relaxation is performed on patients with hypertension there is a decrease in blood pressure. The conclusion is that there is a decrease in blood pressure after doing deep breathing relaxation in hypertension patients. Keywords: Hypertension, Blood Pressure Decreased, Deep Breathing Relaxation ABSTRAK Hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular yang merupakan suatu masalah kesehatan serius dan perlu di waspadai. Terapi relaksasi dapat menurunkan tekanan darah tanpa adanya efek samping atau kontra indikasi seperti pada terapi dengan menggunakan obat anti hipertensi. Melalui relaksasi nafas dalam secara otomatis akan merangsang sistem saraf simpatis untuk menurunkan kadar zat ketokolamin, ketika aktivasi sistem saraf simpatis turun karena efek relaksasi maka produksi zat katekolamin akan berkurang sehingga menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan akhirnya tekanan darah menurun. Tujuan studi literature ini untuk menggambarkan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Jenis literature yang digunakan yaitu desain studi literature review Hasil literature dari mereduksi jurnal 1,2,3,4 dan 5 menunjukkan bahwa setelah dilakukannya teknik relaksasi nafas dalam terhadap pasien yang mengalami hipertensi terdapat penurunan tekanan darah. Kesimpulan ada penurunan tekanan darah setelah dilakukannya relaksasi nafas dalam pada pasien hipertensi. Kata Kunci : Hipertensi, Penurunan Tekanan Darah, Relaksasi Nafas Dalam