Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Isu-isu Globalisasi Ekonomi (Studi Tentang Sustainability CSR di Parawisata Pantai Duta Probolinggo) Suib, Mohammad Syaiful; Faizah, Nur Hasanatul
Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Vol. 3 No. 2 (2019): Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/amwaluna.v3i2.6893

Abstract

Community empowerment through corporate social responsibility (CSR) funds has been intensively carried out by the company. As for research conducted: (1) obtaining an overview of CSR programs through empowerment carried out by PT. Jawa Power & PT. YTL East Java effectively; (2) knowing the strategies used so that the results of community empowerment can realize sustainable development. The method used with the qualitative Data used in qualitative includes primary data through observation and interviews and secondary data obtained from reference sources of books, journals, and mass media. Based on the results of CSR-based community empowerment research successfully implemented effectively if carefully planned and established good cooperation from the company and the community. To continue the sustainable development of the community who have been empowered to continue to apply the knowledge that has been gained during the training to be realized through the development of good infrastructure and tourism management systems.
IMPLIKASI FORCE MAJEURE PADA AKAD PERSPEKTIF USHUL FIQH DAN FIQH (STUDI PADA AKAD SALAM) Suib, Mohammad Syaiful
JURNAL PROFIT Vol 2, No 2 (2018): Economics And Islamic Law
Publisher : Nurul Jadid University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/profit.v2i2.560

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implikasi force majeure pada akad perpektif fiqh dan ushul fiqh,yang dalam akad dilakukan oleh beberapa pihak dengan transaksi menggunakan akad salam. Penelitian ini juga dengan memberikan gambaran terhadap model transaksi dua akad salam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaKetentuan hukum dalam akad-akad baik salam ataupun lainnya, akan berubah secara totalitas ketika berkaitan dengan force majeure, yaitu keadaan memaksa. Dampak dari force majeure ini adalah ketidakadanya kepastian hukum yang terjadi pada waktu terjadinya force majeure tersebut. Ketentuan hukum ini akan berlaku lagi ketika keadaan sudah aman dan terkendali.
RESIKO PEMBIAYAAN MUḌAROBAH (STRATEGI MEMINIMALISIR RESIKO PEMBIAYAAN MUḌAROBAH PADA BANK SYARI’AH) Suib, Mohammad Syaiful
JURNAL PROFIT Vol 1, No 1 (2017): Islamic Economic
Publisher : Nurul Jadid University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/profit.v1i1.549

Abstract

Secara konseptual penelitian ini menggambarkan kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan, tentunya tidak terlepas dari risiko pembiayaan bermasalah (macet) yang ditimbulkan dari ketidakmampuan debitur dalam melunasi kreditnya (pembiayaan) kepada pihak bank. Bank Syariah juga tidak terlepas dari pembiayaan bermasalah, untuk menghindari hal tersebut maka pihak bank membutuhkan suatu strategi dalam manajemen guna meminimalisir pembiayaan bermasalah tersebut. Melihat tingkat pembayaran nasabah yang masih dibawah standar dan kurang maksimal pencapaiannya, tentu pihak bank harus selektif dan hati-hati untuk menyalurkan pembiayaannya kepada nasabah lain. Salah satu faktor penyebab dari nunggaknya pembayaran nasabah adalah faktor alam yang dominan seperti gagal panen, angin kencang bagi nelayan, dan lain-lain. Ada juga dari faktor manusia seperti kurangnya keseriusan dari nasabah untuk membayar cicilan pembiayaannya dan masih banyak lagi faktor lain bagi nasabah untuk menunggak pembayarannya. Untuk mengatasi dari menunggaknya nasabah dalam pembayaran pembiayaannya, perlu dilakukan strategi dan langkah-langkah yang ditempuh oleh bank syariah untuk menyelamatkan pembiayaan bermasalah seperti pembinaan kepada nasabah, pemberian surat peringatan pada nasabah 1-2x, penjadwalan kembali (rescheduling), persyaratan kembali (reconditioning), penataan kembali (restructuring), dan penyitaan jaminan sampai kepada write off. Ada juga upaya yang esensial secara syariah yang dilakukan oleh bank yaitu dengan sistem kekeluargaan dengan musyawarah bila terjadi halhal yang bermasalah dalam proses pembiayaannya, hal ini berbeda dengan pembiayaan konvensional yang menekankan pada profit saja (penyitaan jaminan yang lebih diutamakan).