Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Variasi Sudut Tilting Burner Terhadap Distribusi Temperatur pada Boiler Furnace Abi Tonjo Buono; Candra Damis Widiawaty; Cecep Slamet Abadi
Jurnal Mekanik Terapan Vol 1 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/jmt.v1i1.3325

Abstract

Tangentially fired pulverized-coal boiler dilengkapi fasilitas tilting burner, dimana fasilitas ini memungkinkan burner untuk dapat diarahkan ke atas maupun ke bawah membentuk sudut tertentu terhadap garis horizontal. Sudut tilting burner berfungsi untuk mengontrol posisi vertikal pembakaran dan juga ukuran nyala api untuk menghasilkan distribusi temperatur yang seragam ke semua tube boiler. Sudut kemiringan yang tidak akurat dapat menyebabkan penyebaran panas tidak merata dan temperatur lokal yang tinggi pada salah satu sisi tube. Dalam penelitian ini, model numerik dikembangkan dan divalidasi dengan data eksperimental yang diperoleh dari pengukuran di tempat untuk menyelidiki efek sudut tilting burner terhadap pembakaran. Turbulensi, perpindahan panas dan reaksi kimia dalam ruang bakar direproduksi secara rinci oleh model. Pada penelitian ini, variasi sudut tilting yang dilakukan adalah +20o, +10o, 0o, -10o, dan -20o terhadap garis horizontal. Perubahan ini dibandingkan dengan sudut tilting 0o. Perubahan sudut tilting +10o akan menaikkan temperatur furnace 90oC serta temperatur flue gas pada outlet furnace 40oC.. Perubahan sudut tilting +20o, akan menaikkan temperatur furnace 170oC serta temperatur flue gas pada oulet furnace 90oC. Perubahan sudut tilting -10o akan menurunkan temperatur pada furnace 130oC, dan temperatur flue gas pada outlet furnace 20oC. Sementara perubahan sudut tilting -20o, akan menurunkan temperatur pada furnace 190oC, dan temperatur flue gas pada outlet furnace 90oC. Sudut tilting yang paling sedikit area yang terkena overheating yaitu sudut tilting 0o.
Analisis Natural Frequency Poros Boiler Feed Pump Turbine dengan Finite Element Analysis Disma Nidya Ghaisani; Andi Ulfiana; Cecep Slamet Abadi
Jurnal Mekanik Terapan Vol 1 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/jmt.v1i1.3328

Abstract

Boiler Feed Pump Turbine (BFPT) merupakan salah satu pompa jenis sentrifugal dengan tipe multistage yang digerakkan oleh turbin kecil. Pompa ini digunakan untuk mensirkulasikan air demineralisasi dari deaerator menuju boiler. Berdasarkan pengecekan vibrasi yang dilakukan oleh bagian Condition Based Maintenance (CBM), telah ditemukan bahwa terjadi over vibrasi pada BFPT dikarenakan adanya indikasi perubahan natural frequency mendekati putaran operasi. Pada penelitian ini dilakukan simulasi Finite Element Analysis dengan software ANSYS Workbench untuk mendapatkan nilai natural frequency pada poros BFPT serta membahas mengenai kemungkinan penyebab terjadinya perubahan natural frequency. Berdasarkan simulasi ANSYS  yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai dari natural frequency dapat berubah karena adanya perubahan defleksi dan menampilkan bahwa setiap modus getar menghasilkan nilai natural frequency yang berbeda juga. Pada simulasi ini didapatkan 6 nilai natural frequency pada poros BFPT yaitu 166,84 Hz, 166,99 Hz, 295,71 Hz, 465,83 Hz, 466,23 Hz, 503,46 Hz. Serta pada penelitian ini didapatkan juga bahwa vibrasi yang terjadi pada BFPT bukan akibat dari perubahan natural frequency, tetapi akibat adanya losseness pada housing bearing pompa. 
Simulasi Parametrik Pengaruh Temperatur Lingkungan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Praditya Firmansyah; Pribadi Mumpuni Adhi; Cecep Slamet Abadi
Jurnal Mekanik Terapan Vol 2 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/jmt.v2i2.4422

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan pembangkit dengan keunggulan waktu pengoperasian yang singkat dengan daya pembangkitan relatif besar. Dibalik kecepatan pembangkit tersebut untuk dioperasikan terdapat kelemahan yaitu tingkat efisiensi pembangkit yang tergolong rendah atau boros dalam penggunaan bahan bakar. Pada saat proses pengoperasian pembangkit di industri sering terjadi perubahan permintaan pasokan beban, untuk memenuhi permintaan tersebut pembangkit harus siap tertutama dalam ketersediaan bahan bakar. Permasalahan yang terjadi adalah PLTG tidak bisa dibebani daya maksimal karena sumber bahan bakarnya juga digunakan untuk bahan baku proses pokok industri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari variasi temperatur inlet PLTG dengan besar nilai heat rate dan spesific fuel consumption (SFC) pada pola operasi PLTG yang paling optimal. Selanjutnya melakukan analisis keterkaitannya dengan efisiensi bahan bakar yang bisa dihemat di objek yang diteliti. Hasilnya dengan 39,7 % pembukaan katup gas dan temperatur masuk udara sebesar 30oC dan tekanan kompresi 7 bar menghasilkan nilai paling optimum dengan nilai SFC 0,627dan heat rate 8059.663 kcal/kWh. Pembukaan katup gas lain yaitu sebesar 42,9% pembukaan katup gas dan temperature masuk udara sebesar 30oC dan tekanan kompresi 7 bar menghasilkan nilai paling baik yaitu SFC 0.654 dan heat rate 8408.248 kcal/kWh.
ANALISA KEKUATAN WELDING REPAIR BAJA AISI 420 DENGAN METODA GMAW Cecep Slamet Abadi; Rosidi Rosidi; Idrus Assagaf
Jurnal Poli-Teknologi Vol. 18 No. 3 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/pt.v18i3.2396

Abstract

Welding technology is used because besides being easy to use, it can also reduce costs so it is cheaper. Especially for welding repair. From the welding repair the extent to which the strength of GMAW welds can repair components from the molded plastic mold room made of AISI 420 stainless steel. Repair of the print room components using deposit welding is tested using tensile strength and hardness as realization of resistance when holding the rate of liquid plastic entering the print room by 25 to 40 MPa, depending on the plastic viscosity, the precision of the mold and the filling level of the print room. Deposition welding method as a welding repair can affect a procedure to be able to produce a component that is safe and capable of being used in accordance with the provisions. The welding process used is reverse polarity GMAW DC with 125 A current and ER 70 S welding wire diameter 1.2 mm. Test material AISI 420. Tests carried out were tensile test, impact test and hardness test in weld metal, HAZ and base metal. From the Charpy impact test and tensile test obtained the value of welding strength which is close to the strength of the complete object, which is equal to 65%. The energy absorbed by the impact test object with GMAW welding is 5.4 Joule while for the whole test object is 8.1 Joule. The welding tensile strength is 520 MPa compared to the tensile tensile strength of 820 MPa.