Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FORMULASI DAN EVALUASI MIKROKAPSUL SALUT ENTERIK ASETOSAL MENGGUNAKAN PENYALUT ACRYL-EZE®93O DENGAN METODE EKSTRUSI DAN SFERONISASI Rahmat Santoso; Rahma Ziska; Asri Dwinita Putra
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v6i1.11

Abstract

Asam asetilsalisilat atau asetosal merupakan obat yang sering digunakan sebagai analgesik, antipiretik, antiinflamasi dan antiplatelet. Asetosal memiliki efek mengiritasi lambung. Enkapsulasi dengan penyalutan enterik merupakan salah satu metode untuk mengurangi efek merugikan yaitu dengan mengendalikan pelepasan asetosal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghindari penggunaan pelarut organik yang cenderung toksik, mengimplementasikan rancang bangun sederhana dan mendapatkan pelepasan lepas tunda. Pada penelitian ini dilakukan metode enkapsulasi sederhana yaitu ekstrusi dan sferonisasi dengan bahan penyalut larut air Acryl- eze®93O. Ekstrusi dan sferonisasi dilakukan dengan membuat variasi konsentrasi pada pengikat Avicel®PH 101 sebesar 55%, 60%, 65%, 70% dan 75%, Evaluasi yang dilakukan yaitu uji organoleptik dan kadar air untuk ekstrudat, evaluasi sferoids meliputi uji organoleptik, kadar air, sudut diam, laju alir, distribusi ukuran partikel, penetapan efisiensi penerapan zat aktif dan penetapan nilai perolehan kembali. Hasil evaluasi menunjukan F5 sebagai formula terbaik dan dilanjutkan proses penyalutan. Penyalutan dibuat beberapa variasi konsentrasi padatan yaitu 15%, 20% dan 25%. Evaluasi mikrokapsul meliputi uji organoleptik, kadar air dan disolusi. Profil disolusi mikrokapsul menunjukan bahwa seluruh formula menghasilkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Berdasarkan hasil dapat disimpulkan Acryl-eze®93O dan teknologi rancang bangun sederhana dapat digunakan dalam memproduksi mikrokapsul salut enterik asetosal namun belum memenuhi persyaratan pelepasan lepas tunda yang tertera padamonografi.
FORMULASI DAN EVALUASI TABLET SALUT LAPIS TIPIS ASAM ASETILSALISILAT MENGGUNAKAN PENYALUT OPADRY AMB II Rahmat Santoso
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v6i2.46

Abstract

Latar belakang :Asam Asetilsalisilat merupakan zat aktif obat yang tidak stabil terhadap suhu yang lembab. OPADRY AMB II merupakan bahan penyalut lapis tipis untuk tablet, yang memiliki keunggulan yaitu dapat memproteksi zat aktif yang sensitif terhadap kelembaban.Tujuan penelitian : mengetahui pengaruh penyalut lapis tipis OPADRY AMB II terhadap profil disolusi dan stabilitas tablet Asam Asetilsalisilat. Metode :Pertama dilakukan optimasi tablet inti dengan menggunakan metode kempa langsung, lalu dipilih tablet inti terbaik berdasarkan hasil evaluasi tablet. Kemudian dilakukan penyalutan tablet inti terpilih menggunakan penyalut OPADRY AMB II dan Polivinil Alkohol (pembanding) dengan konsentrasi masing – masing 4%, 6%, 8%, kemudian dilakukan evaluasi terhadap tablet salut : uji kenaikan bobot, waktu hancur, friabilitas, kekerasan, keseragaman bobot, keragaman ukuran, disolusi dan kadar air. Hasil : Penyalutan dengan menggunakan penyalut OPADRY AMB II memenuhi syarat %Q disolusi pada menit ke 30 tidak kurang dari 80% dan uji kadar air menunjukan formula F6B dengan konsentrasi penyalut OPADRY AMB II 6% paling kecil kenaikan kadar airnya setelah 2 minggu penyimpanan pada suhu ruang. Kesimpulan :Penyalut OPADRY AMB II dengan konsentrasi 6% (F6B) paling rendah kenaikan kadar airnya. Hasil uji statistika One Way Anova terdapat perbedaan yang signifikan (sig = 0,00) pada F6B dibandingkan dengan formula lain. Persen disolusi dengan penyalut OPADRY AMB II memenuhi persyaratan dengan F6B sebagai formula terbaik. Kata kunci :Tablet Salut Lapis Tipis Asam Asetilsalisilat, OPADRY AMB II, Disolusi, Stabilitas
FORMULASI MASKER EMULGEL PEEL-OFF EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) SEBAGAI ANTI JERAWAT Nimas Ayu Sari; Rahmat Santoso; Yanni Dhiani Mardhiani
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 4 No Edisi Khus (2017): Jurnal Farmasi Galenika Volume 4 Edisi Khusus SemNas Tanaman Obat Indone
Publisher : Universitas Bhakti Kencana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jerawat merupakan penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan pada kelenjar polisebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul pada tempat predileksi. Penyebab jerawat adalah faktor hormonal, hipersekresi kelenjar sebasea, dan infeksi bakteri. Beberapa bakteri penyebab jerawat adalah Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Rimpang jahe merah merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai antijerawat. memformulasikan ekstrak rimpang jahe merah dalam bentuk sediaan masker emulgel peel-off dan menguji aktivitas antijerawat terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. tiga formula terpilih berdasarkan hasil karakterisasi basis. Pengujian antijerawat dengan metode difusi cakram kertas. Hasil evaluasi sediaan dianalisis dengan metode One-Way ANOVA. berdasarkan hasil optimasi plasticizer didapatkan tiga formula terpilih yaitu FTa (PVA 7,5%), FTb (PVA 10%), dan FTc (PVA 12,5%). Ketiga formula tersebut ditambahkan ekstrak dengan komsentrasi 5% dan dievaluasi meliputi pemeriksaan organoleptik, homogenitas, daya sebar dan waktu mengering, pengukuran pH dan viskositas pada suhu ruang dan uji stabilitas dipercepat meliputi freeze and thaw dan sentrifugasi. Berdasarkan hasil evaluasi FTc (PVA 12,5%) merupakan formula terbaik yang memiliki zona hambat 21,14 mm pada P.acne dan 14,69 mm pada S.epidermidis. formulasi masker emugel peel-off dengan penambahan esktrak rimpang jahe merah menghasilkan efektivitas sebagai antijerawat yang optimal.