Satrio Tunggul Satoto Jagad
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENENTUAN TRASE JALAN LINTAS PENGHUBUNG ANTARA JALAN LINTAS TENGAH DAN JALAN LINTAS SELATAN PULAU JAWA PADA KORIDOR TRASE KEPANJEN–BALEKAMBANG JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN LEAST COST PATH Satrio Tunggul Satoto Jagad; Agus Taufik Mulyono; Suryo Hapsoro Tri Utomo; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 22 No. 1 (2022)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v22i1.5767

Abstract

Abstract Malang Regency has spatial inequality in the northern and southern regions. The southern region has a landscape that has the potential to become a tourism and agricultural area, but does not yet have access to the National Road, which is needed to accelerate the growth of the southern region of Malang Regency. Road development with the Kepanjen-Balekambang route can help the development gap in Malang Regency. In this study, road alignment planning is carried out, which considers aspects relevant to the selection of a road route, namely: (1) road geometry, (2) traffic volume, (3) regional topography, (4) land cover, (5) forest area, (6) lithology, (7) geological structure, (8) geological bearing capacity, (9) soil types, (10) slopes, (11) water boundaries, and (12) river orders. These twelve aspects are processed to select the best route, by overlaying raster maps and displaying a cost map to produce the route with the lowest cost. This study shows that the cheapest alternative chosen route is the Kepanjen-Gondanglegi-Wonokerto-Bantur-Balekambang route. Keywords: spatial inequality; road alignment; road route selection; least cost path. Abstrak Kabupaten Malang memiliki ketimpangan spasial di kawasan utara dan kawasan selatan. Kawasan selatan memiliki bentang alam yang berpotensi menjadi kawasan pariwisata dan pertanian, namun belum memiliki akses Jalan Nasional, yang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan selatan Kabupaten Malang tersebut. Pengembangan jalan dengan trase Kepanjen-Balekambang dapat membantu kesenjangan pembangunan di Kabupaten Malang. Pada studi ini dilakukan perencanaan trase jalan, yang mempertimbangkan aspek-aspek yang relevan terhadap pemilihan trase jalan, yaitu: (1) geometrik jalan, (2) volume lalu lintas, (3) topografi wilayah, (4) penutup lahan, (5) kawasan hutan, (6) litologi, (7) struktur geologi, (8) daya dukung geologi, (9) jenis tanah, (10) kemiringan lereng, (11) sempadan air, dan (12) orde sungai. Keduabelas aspek ini diolah untuk memilih trase jalan terbaik, dengan cara overlay peta-peta raster dan menampilkan peta biaya untuk mengha-silkan rute dengan biaya termurah. Studi ini menunjukkan bahwa alternatif trase terpilih yang paling murah adalah trase Kepanjen-Gondanglegi-Wonokerto-Bantur-Balekambang. Kata-kata kunci: ketimpangan spasial; trase jalan; pemilihan trase jalan; least cost path.
PENYEBAB BADAN JALAN NASIONAL AMBLES DI PROVINSI JAWA BARAT Satrio Tunggul Satoto Jagad; Agus Taufik Mulyono; Wimpy Santosa; Sunjoto .
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v6i2.4058.151-164

Abstract

Abstract The cycle of structural pavement damage caused by subsidence generally has a repetitive pattern of damage and handling. The surface of the road looks great, but the bearing capacity under the surface is very low. The purpose of this research is to understand the dominant factors causing the subsidence on a national road section and determine its best solution. This study uses primary data, in the form of aerial photo recording using drones, geological field observations, georadar investigations, observation of pavement and drainage system damages, and soil investigations with sounding (Quassi Static Penetration Test) and hand boring tests. Then, the road damage analysis was performed using the factor value analysis. The road drainage and road pavement damage conditions were considered as the dominant factors causing the road subsidence, due to rain runoff that broke through the damaged pavement cavity and seeped into the soil layer below the road pavement. These conditions cause the saturation of water in the clay layer, so that it becomes expansive soils that have weathering. The solution to this is to stabilize the soil using lime-added material, geomembrane installation, and vertical moisture barrier at subsurface location. Keywords: subsidence; road pavement; factor analysis; road drainage; expansive soil.  Abstrak Siklus kerusakan struktural perkerasan jalan akibat amblesan badan jalan umumnya memiliki pola kerusakan dan penanganan yang berulang. Permukaan jalan terlihat mantap, tetapi daya dukung di bawah permukaannya ternyata sangat rendah. Tujuan penelitian adalah memahami faktor-faktor dominan penyebab amblesan badan jalan pada suatu ruas jalan nasional serta menentukan solusi penanganannya. Studi ini menggunakan data primer, yang berupa hasil perekaman foto udara dengan menggunakan drone, pengamatan geologi lapangan, penyelidikan georadar, pengamatan kerusakan perkerasan dan sistem drainase jalan, serta penyelidikan tanah dengan uji sondir dan hand boring. Selanjutnya dilakukan analisis kerusakan jalan dengan menggunakan analisis nilai faktor, dengan kondisi drainase jalan dan kerusakan perkerasan jalan merupakan faktor dominan penyebab badan jalan ambles, karena terdapat air limpasan hujan yang menerobos rongga perkerasan yang rusak dan merembes hingga ke lapisan tanah di bawah badan jalan. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penjenuhan air pada lapisan tanah lempung, sehingga menjadi tanah ekspansif yang memiliki pelapukan. Solusi penanganannya adalah dengan stabilisasi tanah menggunakan bahan tambah kapur, pemasangan geomembran, dan penghalang kelembaban vertikal pada lokasi amblesan badan jalan. Kata-kata kunci: amblesan; perkerasan jalan; analisis faktor; drainase jalan; tanah ekspansif.