Claim Missing Document
Check
Articles

RISIKO KETERLAMBATAN PROGRES FISIK TERHADAP MUTU PELAKSANAAN JALAN NASIONAL DI PROVINSI SULAWESI UTARA Rai Fraja Nofvandro; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 1 (2014)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.499 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v14i1.1369.%p

Abstract

Physical progress delay affects the quality performance of national road construction. Factors causing the delay are very complex related to quality, human resource, material, equipment, construction method, and project control and management. This study aims to identify and analyze the risks of delays and its effect to road construction quality performance. The methods of risk analysis are modified Importance Performance Analysis (IPA) and Structural Equation Modeling (SEM). The result shows that factors that cause delays and have significant risk and effect on quality deviation are: (1) improper technology, (2) wrong construction methods, (3) improper material quality, (4) infeasible of heavy equipment function, (5) deficient specifications and shop drawings, (6) incompleteness planning documents, (7) lack of control, (8) inadequate project administration, (9) low competency of personnel, and (10) deficient contract. Keterlambatan progres fisik di lapangan berpengaruh terhadap capaian mutu pelaksanaan jalan nasional. Faktor-faktor penyebab keterlambatan tersebut sangat kompleks berkaitan dengan mutu Sumber Daya Manusia, material, peralatan, metode kerja, serta pengendalian dan manajemen proyek. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis risiko akibat keterlambatan progres fisik dan pegaruhnya terhadap mutu pelaksanaan konstruksi jalan. Analisis risiko tersebut menggunakan metode Importance Performance Analysis yang dimodifikasi dan Structural Equation Modelling. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor penyebab keterlambatan yang memiliki risiko signifikan dan berpengaruh terhadap penyimpangan mutu pelaksanaan jalan nasional adalah: (1) ketidaktepatan teknologi pelaksanaan proyek, (2) kesalahan metode kerja, (3) ketidaktepatan kualitas material, (4) ketidaklaikan fungsi peralatan berat, (5) defisiensi spesifikasi dan gambar kerja, (6) ketidaklengkapan dokumen perencanaan, (7) pengendalian proyek yang kurang memadai, (8) ketidaktepatan pelaksanaan manajemen proyek, (9) kompetensi tenaga kerja yang rendah, dan (10) defisiensi kontrak.
ARAH KEBIJAKAN PRASARANA TRANSPORTASI DI WILAYAH JAWA TIMUR BERDASARKAN PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN Achmad Wicaksono; Wahid Wahyudi; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 2 (2014)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.897 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v14i2.1396.%p

Abstract

Transport infrastructure in East Java today has grown well, it has been proven from the significance effect to the economic growth of East Java Province. Therefore, it is necessary to assess the condition of existing transportation infrastructure currently in the region of East Java Province, and identify it’s weaknesses to be improved in the future. This study aims to identify problems and potential policy directions of transport infrastructure in the province of East Java in the future, particularly the priority of aspects to be improved. This study was conducted with a Focus Group Discussion (FGD), which has been used a questionnaire-based method called as IPA (Important Performance Analysis), with respondents are officers in the East Java Provincial Transport Department and representatives from the City and Regency Department of Transportation in the Province of East Java. The performance aspect that related with passenger which is identified to be improved are (a) integration aspects and (b) the capacity of the passenger activity. Related performance of freight transport that need to be improved are aspects: (a) integration of multi-modal services, (b) the regularity of the service, (c) ease accesses, (d) timeliness, (e) order, and (f) efficiency.  Keywords: transport policy, transport infrastructure, passengers and goods transport  Prasarana transportasi di Jawa Timur saat ini telah berkembang cukup baik, terbukti peranannya semakin terlihat dari signifikasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan untuk menilai kondisi prasarana transportasi yang ada saat ini di wilayah Provinsi Jawa Timur dan mengidentifikasi kelemahannya guna memperbaiki kondisi di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan potensi arah kebijakan prasarana transportasi di Provinsi Jawa Timur di masa mendatang, khususnya terkait dengan prioritas aspek sasarannya. Penelitian ini dilakukan dengan  Focus Group Discussion menggunakan kuesioner berbasis metode Important Performance Analysisdan responden adalah semua pejabat di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan perwakilan dari Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota sewilayah Provinsi Jawa Timur. Kinerja terkait angkutan penumpang yang teridentifikasi perlu untuk ditingkatkan adalah (a) aspek keterpaduan dan (b) daya tampung untuk aktivitas penumpang. Kinerja terkait angkutan barang yang teridentifikasi perlu untuk ditingkatkan adalah aspek-aspek: (a) keterpaduan layanan multi moda, (b) keteraturan layanan, (c) kemudahan dicapai, (d) ketepatan waktu, (e) ketertiban, dan (f) efisiensi. Kata-kata kunci: kebijakan transportasi, prasarana transportasi, angkutan penumpang dan barang
PENGARUH ATRIBUT SIDLACOM TERHADAP PENILAIAN KINERJA JASA KONSULTANSI CORE TEAM JALAN NASIONAL PADA SNVT-P2JN PROVINSI GORONTALO Rahmat .; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 2 (2014)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.522 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v14i2.1399.%p

Abstract

Consultant has a very important role in coordinating project at the planning and supervision step. At present the performance of companion consultancy service (core team) in SNVT-P2JN Gorontalo is based on the absorption of core team’s contract value itself. This study aims to determine the effect of SIDLACOM (Survey, Investigation, Design, Land acquisition, Action program, Construction, Operation, and Maintenance) attributes towards core team’s performance in the working area of SNVT-P2JN Gorontalo. Analysis results of four methods, i.e. IPA method, CSI method, factor analysis, and regression analysis show that the attributes which determine the effect of SIDLACOM are: (1) Survey, consist of data accuracy and validation; (2) Investigation, consist of investigation of  problem and obstacle control in the site and investigation of method accuracy; (3) Detail Engineering Design, consist of inspection of DED anticipation towards the changes in the site, appropriate of dimension in accordance with technical standard and criteria; and  relevant to the technology; (4) Land Acquisition, consist of accuracy of land acquisition cost analysis; (5) Action Program, consist of examination of accurate DED preparation; (6) Construction, consist of making of road construction Standard Operating Procedure (SOP); (7) Operational, consist of investigation of traffic volume growth prediction data preparation; and (8) Maintenance, consist of the progress of making road maintenance Standard Operating Procedure (SOP). Keywords: core team, performance appraisal, SIDLACOM  Konsultan memiliki peran penting dalam melakukan koordinasi pekerjaan proyek pada tahap perencanaan dan pengawasan. Selama ini penilaian kinerja jasa konsultansi pendamping (core team) di lingkungan SNVT-P2JN Gorontalo dilakukan berdasarkan penyerapan nilai kontrak. P2JN belum memiliki metode penilaian kinerja core team ditinjau dari tugas dan fungsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut SIDLACOM (Survey, Investigation, Design, Land Acquisition, Action Program, Construction, Operation, Maintenance) terhadap penilaian kinerja core team di wilayah kerja SNVT-P2JN Gorontalo. Metode nalisis yang digunakan adalah metode IPA, CSI, analisis faktor dan regresi, yang hasil analisisnya menyimpulkan beberapa atribut SIDLACOM yang berpengaruh terhadap penilaian kinerja core team: (1) Survey, meliputi  kesiapan akurasi dan validasi data; (2) Investigation, meliputi pengendalian masalah dan kendala serta pemeriksaan ketepatan metode yang digunakan; (3) Detail Engineering Design, meliputi  antisipasi terhadap perubahan di lapangan, kesesuaian dimensi terhadap standar dan kriteria teknis, dan relevansinya terhadap perkembangan teknologi; (4) Land Acquisition, meliputi  analisis kebutuhan biaya pengadaan lahan; (5) Action Program, meliputi penyusunan desain dan program pendanaan yang akurat; (6) Construction, meliputi pembuatan manual pekerjaan jalan; (7) Operational, meliputi penyusunan data prediksi pertumbuhan volume lalulintas; dan (8) Maintenance, meliputi pembuatan manual pemeliharaan jalan. Kata-kata kunci: core team, penilaian kinerja, SIDLACOM
PROGRAM PEMELIHARAAN JALAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA UTARA Andriyani Indah Sartika; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 14 No. 3 (2014)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.94 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v14i3.1514.%p

Abstract

Abstract  Existing condition of national roads in the Province of North Sumatera at the end of 2014 has not been fully optimized, with the proportion of road conditions that fall into either good and medium categories still had a significant decrease each year. In addition, the width of pavement is still dominated by the class of small roads (less than 7 m). This study aimed to evaluate the effectiveness of the national road maintenance program in the Province of North Sumatera from 2012 until 2014. The effectiveness was evaluated by using the modified Importance Performance and the Customer Satisfaction Index. This results indicates that the outputs generated by the road handling in this study is somewhat different compared to those implemented by the Directorate General of Highways, especially in the handling of capacity expansion. Key words: road conditions, road maintenance, road width, capacity expansion  Abstrak Kondisi existing jalan nasional di Provinsi Sumatera Utara akhir tahun 2014 belum sepenuhnya optimal, dengan proporsi kondisi jalan berkategori baik dan sedang masih mengalami penurunan yang signifikan setiap tahunnya. Selain itu lebar perkerasan jalan masih didominasi oleh kelas jalan kecil (kurang dari 7 m). Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program pemeliharaan jalan nasional di Provinsi Sumatera Utara yang telah berjalan mulai tahun 2012 hingga tahun 2014. Efektivitas dievaluasi dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI) yang dimodifikasi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa output jenis penanganan yang dihasilkan studi ini agak berbeda dengan program yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, khususnya pada penanganan penambahan kapasitas jalan. Kata-kata kunci: kondisi jalan, pemeliharaan jalan, lebar jalan, penambahan kapasitas
BIAYA PENANGANAN JALAN NASIONAL BERDASARKAN KONDISI KERUSAKAN JALAN DAN MODULUS EFEKTIF PERKERASAN PADA RUAS JALAN NASIONAL DI DEMAK Femy Arizona; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 15 No. 2 (2015)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.977 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v15i2.1725.%p

Abstract

Abstract The selection methods for pavement handling in Indonesia are often less precise. Handling of road damage with an overlay calculated based on the effective modulus of pavement is often chosen as a quick solution. However the road handling related to the structural damage cannot be done only with the overlay because pavement structural repairs are needed and, if this is not done, the pavement damaged will occur quickly. This study was conducted on the road segment Number 017.11 (K), Jalan Bypass, in Demak, to identify the type of damage, severity, and quantity of damage. The results were then analyzed using the PCI method for determining the repair option costs. Then a cost comparison was performed on the overlay cost based on the pavement effective modulus using the AASHTO (1993) method with the overlay cost based on the Bina Marga (2005) method. The results can be taken into consideration in determining the road maintenance program so that the handling of road damage becomes more precise and optimal. Keywords: road pavement, road damage, pavement effective modulus, overlay Abstrak Pemilihan metode penanganan kerusakan perkerasan jalan di Indonesia sering kurang tepat. Penanganan kerusakan jalan dengan overlay yang dihitung berdasarkan modulus efektif perkerasan sering dipilih sebagai solusi cepat untuk menangani kerusakan jalan. Tetapi penanganan kerusakan jalan yang bersifat struktural tidak bisa dilaksanakan hanya dengan overlay karena diperlukan perbaikan struktural perkerasan tersebut dan bila hal ini tidak dilaksanakan,  perkerasan akan mengalami kerusakan dengan cepat. Penelitian ini dilakukan dengan melaksanakan survei kondisi kerusakan jalan pada ruas nomor 017.11(K), Jalan Bypass, di Demak, untuk mengidentifikasi jenis kerusakan, tingkat keparahan, dan kuantitas kerusakan. Hasil survei selanjutnya dianalisis menggunakan metode PCI untuk menentukan opsi perbaikan beserta kebutuhan biayanya. Kemudian dilakukan perbandingan kebutuhan biaya overlay yang dianalisis berdasarkan modulus efektif perkerasan menggunakan metode AASHTO (1993) dengan kebutuhan biaya overlay yang dianalisis dengan metode Bina Marga (2005). Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam menentukan program pemeliharaan jalan sehingga penanganan kerusakan jalan menjadi lebih tepat dan optimal. Kata-kata kunci: perkerasan jalan, kerusakan jalan, modulus efektif perkerasan, pelapisan ulang
PENYUSUNAN JARINGAN JALAN KOTA SEBAGAI STRATEGI MENGATASI KEMISKINAN KOTA Dwi Ardianta Kurniawan; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 5 No. 2 (2005)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.187 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v5i2.1790.%p

Abstract

Abstrak Kemiskinan merupakan masalah pembangunan di berbagai bidang yang ditandai oleh pengangguran, keterbelakangan, dan keterpurukan. Masalah kemiskinan sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan, yang dapat diukur melalui sejauhmana masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan kebutuhan yang diperlukan. Akses secara fundamental dapat diperbaiki melalui 2 cara yang bersifat saling melengkapi, yaitu: (1) meletakkan secara tepat berbagai fasilitas dan pelayanan dasar yang dibutuhkan masyarakat (intervensi non transportasi) dan (2) memperbaiki mobilitas masyarakat sehingga dapat melakukan perjalanan dengan lehih cepat, murah, nyaman, dan aman (intervensi transportasi). Dengan demikian pendekatan transportasi merupakan salah satu strategi untuk mengatasi kemiskinan perkotaan. Kajian ini dilakukan terhadap kota-kota dengan karakteristik kota besar dan kota sedang. Kota Besar diwakili oleh Kota Surabaya dan Kota Medan, sedangkan kota sedang diwakili oleh Kota Banjarmasin. Kajian yang dilakukan mencakup kajian literatur terhadap konsep-konsep kemiskinan perkotaan serta kajian lapangan terhadap kondisi penduduk miskin dan tingkat aksesibilitas terhadap fasilitas ekonomi, sosial, dan pemerintahan. Jumlah sampel untuk penelitian ini adalah sebanyak 50 Kepala Keluarga untuk masing-masing kota, yang diambil pada kantong-kantong kemiskinan yang diidentifikasi melalui pengolahan data sekunder dari Data Potensi Desa BPS. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi untuk mendapatkan hubungan antara tingkat kesejahteraan sebagai variabel tergantung dengan jarak sebagai variabel bebas. Hasil kajian menunjukkan bahwa pada kota besar, penyusunan jaringan jalan seharusnya lebih diprioritaskan pada aspek-aspek aksesibilitas penduduk miskin terhadap pencapaian fasilitas pertokoan/warung, pasar dan tempat kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan jaringan jalan dalam mengatasi kemiskinan di kota besar harus lebih diutamakan pada pemenuhan kebutuhan dasar hidup, yaitu aktivitas ekonomi. Pada kota sedang, penyusunan jaringan jalan seharusnya lebih diprioritaskan pada aspek aksesibilitas penduduk miskin terhadap fasilitas pemerintahan, tempat pendidikan, dan tempat kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa pengembangan jaringan jalan dalam mengatasi kemiskinan di kota sedang harus lebih diutamakan pada pemenuhan kebutuhan pemerintahan, pendidikan, dan ekonomi. Kata-kata kunci: kemiskinan perkotaan, jaringan jalan kota, strategi mengatasi kemiskinan.
IDENTIFIKASI PENILAIAN KINERJA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN JALAN NASIONAL BERBASIS INDIKATOR SIDLACOM Anggoro Ary Sutio; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 15 No. 1 (2015)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.949 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v15i1.1846.%p

Abstract

Abstract The Committing Officer (PPK) as a manager of the national roads is responsible for the stability of the road construction in order to serve the traffic of vehicles with a safe, secure, and comfortable. PPK must have a performance based on SIDLACOM (survey, investigation, design, land acquisition, action programs, construction, operation, maintenance) in order to control the road handling in a comprehensive way. This study was carried out in the region of Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, Directorate General of Highways. The data analysis was conducted using IPA and CSI, factor analysis, and regression analysis. The results of this study indicate that there are many SIDLACOM indicators that affect the performance of the PPK. Key words: stability of road construction, road maintenance, SIDLACOM indicator  Abstrak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sebagai manajer ruas jalan nasional bertanggungjawab atas kemantapan konstruksi jalan agar dapat melayani lalu lintas kendaraan dengan selamat, aman, dan nyaman. PPK ini harus memiliki kinerja yang berbasis SIDLACOM (survey, investigation, design, land acquisition, action program, construction, operation, maintenance) agar dapat mengendalikan penanganan jalan secara komprehensif. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, Ditjen Bina Marga. Analisis data dilakukan dengan metode IPA dan CSI, analisis faktor, dan analisis regresi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat banyak indikator SIDLACOM yang mempengaruhi kinerja PPK. Kata-kata kunci: kemantapan konstruksi jalan, penanganan jalan, indikator SIDLACOM
PENGARUH KOMPONEN MANAJEMEN KONSTRUKSI TERHADAP CAPAIAN MUTU PEMELIHARAAN PREVENTIF PERKERASAN KAKU Konverman Berkat Zebua; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 16 No. 2 (2016)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.741 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v16i2.2357.%p

Abstract

Abstract Construction quality characteristic and contribution of construction management component need to be defined in order to do a project effectively and efficiently. The objective of this research is to get desirable construction quality in preventive maintenance of rigid pavement and contribution of construction management in achieving the quality. Questioners are spreaded to national road stakeholder in Riau and Riau Island Province. Total responden feedbacks are 109, which comes from owner 36,70%; contractor 31,19%; and consultant 32,11%. Data analysis is done using Structural Equation Modeling with AMOS 21 software. The result of this research shows that desirable quality of rigid pavement preventive maintenance are lackness of crack, depression, faulting, pumping, surface texture defects, spalling, and keeping the IRI value less than 8. Construction management contribute 54% of quality result. In other hand, construction management is significantly influenced by PPK, contractor, consultan, material, project administration, and environment. Keywords: construction management, preventive maintenance, Structural Equation Modeling, rigid pavement  Abstrak Karakteristik kualitas konstruksi dan kontribusi kebutuhan komponen manajemen konstruksi perlu didefinisikan untuk melakukan proyek secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk menda-patkan kualitas konstruksi yang diinginkan dalam pemeliharaan preventif perkerasan kaku dan kontribusi manajemen konstruksi dalam mencapai kualitas tersebut. Kuesioner disebarkan kepada para pemangku kepentingan jalan nasional di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau. Total responden adalah 109, yang berasal dari pemilik proyek 36,70%, kontraktor 31,19%, dan konsultan 32,11%. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling dengan perangkat lunak AMOS 21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas yang diinginkan pada pemeliharaan preventif perkerasan kaku adalah kurangnya retak, depresi, faulting, pumping, cacat tekstur permukaan, spalling, dan menjaga nilai IRI kurang dari 8. Manajemen konstruksi memberikan kontribusi 54% terhadap hasil kualitas. Di sisi lain manajemen konstruksi secara signifikan dipengaruhi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), kontraktor, konsultan, bahan, administrasi proyek, dan lingkungan. Kata-kata kunci: manajemen konstruksi, pemeliharaan preventif, Structural Equation Modeling, perkerasan kaku
PENGARUH KOMPONEN MANAJEMEN KONSTRUKSI TERHADAP CAPAIAN MUTU PEMELIHARAAN PREVENTIF PERKERASAN LENTUR Tisara Sita; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 16 No. 2 (2016)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.625 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v16i2.2364.%p

Abstract

Abstract Road maintenance management in Indonesia focuses mainly on preventive rather than reactive maintenance as written on Strategic Plan 2015-2019 of Directorate General of Highways. Construction management criteria play a significant role in successful delivery of a road preservation project. In an attempt to understand these construction management criteria and their links to quality performance on a flexible pavement preventive maintenance project, a hierarchical structural model is established. The method used in this research was the structural equation modeling involving 186 respondents that directly involved in the national road maintenance project on Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V. The results of the model show that the major factors that control the performance of flexible pavement preventive maintenance project considered in this study are: (1) supervising consultant by 93.6%; (2) Commitment Making Official (CMO) or PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) by 92.1%; (3) contractor by 89.8%; (4) material by 74.8%; and (5) project equipment by 72.1%.   Keywords: road maintenance, preventive maintenance, project management, flexible pavement  Abstrak Manajemen pemeliharaan jalan di Indonesia berfokus terutama pada pemeliharaan preventif daripada reaktif seperti yang tertulis pada Rencana Strategis 2015-2019 dari Direktorat Jenderal Bina Marga. Kriteria manajemen konstruksi memainkan peran penting dalam keberhasilan pengiriman proyek preservasi jalan. Dalam upaya untuk memahami kriteria manajemen konstruksi ini dan hubungannya dengan kinerja kualitas pada proyek pemeliharaan preventif perkerasan lentur, model struktural hierarkis didirikan. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah Structural Equation Modeling dengan melibatkan 186 responden yang terlibat langsung dalam proyek pemeliharaan jalan nasional di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa faktor utama yang mengontrol kinerja fleksibel proyek pemeliharaan preventif adalah: (1) konsultan pengawas 93,6%; (2) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 92,1%; (3) kontraktor 89,8%; (4) materi 74,8%; dan (5) peralatan proyek 72,1%. Kata-kata kunci: pemeliharaan jalan, pemeliharaan preventif, manajemen proyek, perkerasan lentur
INDEKS GRADASI SEBAGAI PARAMETER UNTUK MENENTUKAN GRADASI AGREGAT BETON ASPAL Arief Setiawan; Latif Budi Suparma; Agus Taufik Mulyono
Jurnal Transportasi Vol. 17 No. 1 (2017)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.872 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v17i1.2700.%p

Abstract

Abstract Usually selected aggregate gradation is the mid range of specification. Gradation Index is a new parameter to predict aggregate gradation based on performance of asphalt concrete. The purpose of this study is to formulate the relationship between gradation index and aggregate gradation. The aggregate gradation of asphalt concrete was determined according to Indonesian Highway Specification (2010). Five gradations were selected and made the relationship between sieve size and  percent passing cumulatif to get five equations. The result showed that the models of five aggregate gradation are power function with coefficient of determination greater than 0.9 and the two contants (a and b) can be used to obtain aggregate gradation. Keywords: gradation index, asphalt concrete, aggregate gradation, sieve size  Abstrak Gradasi agregat pada campuran beraspal umumnya dipilih berada di tengah rentang spesifikasi. Indeks Gradasi merupakan parameter yang diusulkan untuk digunakan dalam memprediksi gradasi agregat berdasarkan kinerja campuran beton aspal. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan hubungan antara Indeks Gradasi dan gradasi agregat. Spesifikasi gradasi ditentukan berdasarkan persyaratan yang terdapat pada Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina Marga (2010). Lima jenis gradasi dipilih dan dibuat hubungan antara ukuran saringan serta persen lolos kumulatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model untuk lima gradasi agregat memberikan koefisien determinasi lebih besar daripada 0,9 serta konstanta a dan b yang dapat digunakan untuk menentukan gradasi agregat. Kata-kata kunci: indeks gradasi, beton aspal, gradasi agregat, ukuran saringan