Deta Prima Eka Putra
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TEACHING SPEAKING BY COMBINING CRITICAL INCIDENT AND HOT SEATING TECHNIQUES FOR SENIOR HIGH EIGHTTH GRADE AT JUNIOR HIGH SCHOOL Eka Putra, Deta Prima; Sari, S. Pd, Rosi Kumala
Pendidikan Bahasa Inggris Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Wisuda Ke 48 Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahas Inggris
Publisher : Pendidikan Bahasa Inggris

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAKBerbicara adalah salah satu kemampuan yang sangat penting dalam belajar Bahasa Inggris. Melalui kemampuan Berbicara, siswa dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan berbagi informasi tentang sesuatu hal yang mereka ketahui dan tidak mereka ketahui. Kemudian, dengan kemampuan Berbicara, siswa dapat menyatakan ide, pendapat, komentar dan saran secara lisan. Agar informasi yang disampaikan  dapat dimengerti dengan mudah oleh pendengar, siswa diharapkan dapat Berbicara dengan lancar. Namun, ada beberapa permasalahan yang ditemukan pada siswa dalam berbicara, seperti: siswa tidak dapat berbicara menggunakan bahasa Inggris dengan lancar, cara pengucapan yang belum tepat, dan siswa tidak memiliki rasa percaya diri untuk berbicara bahasa Inggris. Pada makalah ini, penulis menggabungkan dua teknik yang dapat membantu siswa untuk dapat menggunakan keterampilan berbicara Bahasa Inggris dengan lancar dan memiliki rasa percaya diri untuk berbicara Bahasa Inggris di depan kelas, dua teknik itu adalah Critical Incident dan Hot Seating Techniques. Dalam mengaplikasikan teknik ini, guru meminta siswa duduk berpasangan untuk berdiskusi tentang pengalaman menarik mereka dan menceritakan kepada siswa lainnya. Guru meminta siswa melakukan aktifitas wawancara di depan kelas sesuai dengan cerita yang mereka pilih masing-masing. Kemudian, mereka diminta menemukan informasi yang terdapat dalam cerita, seperti: tempat dan waktu kejadian. Setelah itu, siswa duduk di kursi panas yang telah disediakan di depan kelas dan siswa yang duduk di kursi panas diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pasangan-pasangan lain. Penggabungan dua teknik ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam berbicara Bahasa Inggris. Sehingga mereka memiliki rasa percaya diri untuk berbicara dalam Bahasa Inggris dengan lingkungan sekitar.