Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Formulasi Sediaan Lip Cream Dari Ekstrak Etanol Daun Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Hafizhatul Abadi; Parhan Parhan; Hanafis Sastra Winata; Nidawah Nidawah
Majalah Farmasetika Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i3.38429

Abstract

Lip cream merupakan sediaan pewarna bibir berbentuk semi padat yang dapat memberikan warna menarik pada bibir dan sangat digemari oleh kaum perempuan terutama dikalangan remaja, karena teksturnya yang lembut. Salah satu bahan alami yang dapat dijadikan sebagai sediaan lip cream yaitu daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.). Penelitian ini adalah untuk membuat sediaan lip cream dari ekstrak etanol daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dan mengetahui pengaruh dari konsentrasi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, yang meliputi ekstraksi daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) menggunakan metode maserasi dan pembuatan sediaan lip cream dengan konsentrasi 14%, 16% dan 18%. Pemeriksaan mutu fisik sediaan yang meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, uji oles, daya lekat, iritasi, stabilitas dan uji kesukaan. Hasil  penelitian diperoleh bahwa pada pemeriksaan uji mutu fisik sediaan lip cream, seluruh sediaan memliki organoleptis yang baik, susunan yang homogen, mempunyai daya oles, daya lekat yang baik, pH yang sesuai dan tidak menimbulkan iritasi. Formulasi yang baik dan disenangi banyak panelis yaitu pada formula 2 dengan konsentrasi 16%. Dari penelitian yang dilakukan bahwa ekstrak etanol daun bayam merah dapat dijadikan sebagai pewarna dalam sediaan lip cream, warna yang dihasilkan yaitu coklat muda, coklat dan coklat tua, semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol daun bayam merah yang digunakan maka semakin pekat warna yang dihasilkan.
Efek Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Parhan Parhan; Niva Nevizah
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 2 (2021): Edisi April
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i2.4833

Abstract

Pendahuluan: Antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh akibat demam. Suhu normal pada manusia berkisar antara 36-37 0C. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik ekstrak etanol daun randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn.) Terhadap ujung putih jantan yang diinduksi vaksin DPT-HB. Metode: Hewan uji yang digunakan sebanyak 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus putih jantan. Kelompok kontrol positif menggunakan parasetamol 500 mg/kgBB, kelompok kontrol negatif diberikan CMC Na 1% dan kelompok perlakuan ekstrak etanol daun randu (EEDR) dengan dosis 100, 200, 300 mg/kg diberikan. secara lisan. Tikus putih jantan diinduksi dengan 0,2 ml vaksin DPT-HB secara intramuskuler. Pengukuran suhu rektal tikus dilakukan sebelum dan sesudah pemberian vaksin setelah perlakuan diuji secara berturut-turut pada menit ke 30, 60, 90, 120 dan 150. Hasil: penelitian ini menunjukkan pemberian ekstrak etanol daun randu (EEDR) pada dosis 300 mg/kgBB menunjukkan penurunan suhu yang lebih besar dibandingkan dengan daun ekstrak etanol randu (EEDR) pada dosis 200 dan 100 mg/kgBB Pemberian parasetamol menunjukkan penurunan suhu rektal tikus yang lebih besar dibandingkan dengan daun ekstrak etanol randu (EEDR) dosis 300 mg/kgBB. Kesimpulan: ekstrak etanol daun randu (EEDR) memiliki efek antipiretik pada tikus putih jantan tetapi tidak lebih baik dari parasetamol.