Penggunaan klorheksidin secara terus menerus merupakan salah satu penyebab terjadinya resistensi bakteri Gram negatif anaerob Porphyromonas gingivalis. Kombinasi klorheksidin dengan bahan alam yang memiliki khasiat antibakteri diharapkan menghasilkan efek sinergi yang dapat mengatasi resistensi bakteri P. gingivalis. Penelitian ini mengukur aktivitas antibakteri kombinasi infusa daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav./Pc) dan infusa daun sirih (Piper betle L./Pb) dengan klorheksidin terhadap P. gingivalis, diharapkan terjadi efek sinergi pada kombinasi bahan antibakteri tersebut. Penelitian ini bertujuan membandingkan aktivitas antibakteri kombinasi Pc dan Pb dengan klorheksidin terhadap P. gingivalis terhadap bahan tunggalnya. Daun sirih merah dan daun sirih didapat dari daerah Sleman Yogyakarta. Ekstraksi senyawa dari daun sirih merah dan daun sirih dilakukan secara infundasi. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran menggunakan media nutrien agar darah. Penetapan aktivitas antibakteri bahan uji dengan pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan P. gingivalis. Diameter zona hambat klorheksidin terhadap pertumbuhan P. gingivalis sebesar 2,36 ± 0,05 cm. Kombinasi Pc 100%; Pc 50%; Pb 100%; dan Pb 50% dengan klorheksidin menghasilkan diameter zona hambat pertumbuhan P. gingivalis berturut-turut sebesar 2,0 ± 0 cm;1,93 ± 0,01 cm; 2,1 ± 0 cm; dan 2,18 ± 0,01 cm. Kombinasi klorheksidin dengan Pc maupun dengan Pb tidak menghasilkan efek antibakteri yang lebih kuat terhadap pertumbuhan P. gingivalis, dibandingkan klorheksidin tunggal. Kombinasi klorheksidin dengan Pc maupun Pb tidak menunjukkan efek sinergi. Pemanfaatan Pc maupun Pb sebagai antibakteri tidak direkomendasikan untuk dikombinasi dengan klorheksidin.