Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 0-6 BULAN BERDASARKAN PEMBERIAN ASI DI DESA MOJOPURNO KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN Lucia Ani Kristanti; Cintika Yorinda Sebtalesy
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v5i2.172

Abstract

Pertumbuhan pada bayi merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, seorang anak memerlukan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Salah satu kebutuhan tersebut adalah kebutuhan nutrisi atau kebutuhan makanan yang serasi, selaras dan seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa Perbedaan pertumbuhan bayi usia 0 – 6 bulan berdasarkan pemberian ASI Di Desa Mojopurno Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan komparasi retrospektif. Pengambilan sampel dengan teknik Purporsive Sampling dengan jumlah populasi sebanyak 37 responden. Variabel independennya adalah ASI Eksklusif dan selain ASI Eksklusif, sedangkan variabel dependennya adalah pertumbuhan bayi. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Untuk menganalisa adanya hubungan dilakukan uji mann-withney. Pengolahan data berat badan bayi menggunakan prosentase, pengolahan data bayi yang menggunakan ASI menggunkan lembar observasi dan kusioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah 17 bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif sebagai berikut BB kurang 16 (94,04 %), BB normal 79 (464,71 %), dan BB lebih 7 (36,28 %). Dan 17 bayi yang mendapat MP-ASI sebagai berikut BB kurang 42 (247,07%), BB normal 57 (335,29%), Bb lebih 3 (17,64%).Berdasarkan hasil uji mann-withney diketahui p < ᾳ maka Ho ditolak dan H1 diterima, ada perbadaan pertumbuhan bayi usia 1 – 5 bulan yang menggunakan ASI Eksklusif dan MP-ASI dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan penelitian tersebut sebaiknya bagi orang tua tetap memberikan Asi eksklusif pada usia 0 – 6 bulan, dan makanan pendamping ASI diatas usia 6 bulan.
Pendidikan Kesehatan Gizi Usia Sekolah sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar SDN Purworejo 03 Geger Madiun Lucia Ani Kristanti; Cintika Yorinda Sebtalesy
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 1: Februari (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v2i1.123

Abstract

Abstrak: Usia 6-12 tahun merupakan usia anak pada masa sekolah. Standar pertumbuhan fisik dan standar kemampuan yang normal dan wajar akan dimiliki oleh anak usia pada masa sekolah yang sehat sesuai kriteria sehat pada usianya. Proses belajar di masa depan pada anak usia sekolah dasar akan dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangannya di masa awal belajar ini. Maka daripada itu, penunjang kondisi otak agar berprestasi yang lebih baik, dapat ditunjang dengan perhatian penting pada gizi anak sekolah dasar. Kegiatan dilakukan pada bulan Februari 2019 dan diikuti oleh 20 orang siswa kelas I SDN 03 Purworejo. Pelaksanaan kegiatan ini yang digunakan adalah pemeriksaan kesehatan siswa (berat badan dan tinggi badan) dan pemberian pendidikan kesehatan tentang gizi. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, metode tanya jawab dan game/quiz. Hasilnya yaitu kesadaran siswa untuk mengikuti kegiatan pemeriksaan status gizi secara rutin dan mengonsumsi makanan dengan pola gizi seimbang. Beberapa faktor pendukung kegiatan tersebut antara lain : 1. Para peserta memiliki kemauan yang besar untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan mengenai zat-zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, 2. Kegiatan pendidikan kesehatan ini sangat didukung oleh civitas akademika sekolah, yang secara spontan dan terstruktur ikut berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan tentang gizi tersebut.. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu adanya keterbatasan dalam fasilitas pendukung untuk melakukan presentasi diantaranya tidak ada tayangan gambar/ slide dari LCD proyektor karena keterbatasan waktu dan kondisi. Dampak kegiatan ini bagi sekolah yaitu mengetahui status gizi siswa sehingga melahirkan program baru yaitu secara rutin mengukur status gizi siswa melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan.Abstract: School children are who are at school age, namely between 6-12 years. At this age, a healthy child will experience normal and reasonable growth and development, that is, according to the physical growth standards of children in general and according to his age's ability standards. When entering elementary school age, children are in the early stages of learning, which will affect the child's learning process in the future. Therefore, it is important to pay attention to elementary school children's nutrition to support the physical condition of the brain, which is a requirement for children to have high intelligence to support children's learning achievement in a better direction. The activity was carried out in February 2019 and was attended by 20 grade I students of SDN 03 Purworejo. This activity's implementation is the student's health check (body weight and height) and health education about nutrition. The methods used are the lecture method, the question and answer method, and the game/quiz method. The result is students' awareness of routine nutritional status checks and eating foods with a balanced nutritional pattern. Some of the supporting factors for these activities include 1. The participants have a great willingness to get information and knowledge about nutritional substances beneficial to body health, 2. This health education activity is highly supported by the school, both directly and indirectly. Participate actively in the implementation of health education about nutrition. The constraints faced in the implementation of this activity are the limitations in supporting facilities for making presentations, including no image/slide display from the LCD projector due to limited time and conditions. The impact on schools is knowing students' nutritional status so that it creates new programs, namely routinely measuring the nutritional status of students through measurements of body weight and height.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI PURWOREJO 3 KABUPATEN MADIUN Lucia Ani Kristanti; Cintika Yorinda Sebtalesy
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Komunikasi Kesehatan
Publisher : Lembaga Riset Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Institut Teknologi Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56772/jkk.v10i1.139

Abstract

Investasi bangsa pada anak sekolah salah satunya yaitu gizi baik. Di tangan generasi muda suatu bangsa dapat melanjutkan pembangunan yang berkesinambungan. Kekurangan gizi pada siswa di sekolah akan mengakibatkan anak menjadi lemah, cepat lelah dan sakit-sakitan, sehingga anak menjadi sering absen serta sulit mengikuti dan memahami pelajaran dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri Purworejo 3 Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah siswa SD Negeri Purworejo 3 Kabupaten Madiun sebanyak 110 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional cluster random sampling dengan sampel sebanyak 52 siswa. Pengumpulan data status gizi menggunakan teknik pengukuran antropometri dan prestasi belajar diperoleh melalui dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa Sekolah Dasar Negeri Purworejo 3 Kabupaten Madiun mempunyai status gizi normal yaitu sebanyak 33 siswa (63,5%). Mayoritas siswa Sekolah Dasar Negeri Purworejo 3 Kabupaten Madiun mempunyai prestasi belajar yang baik yaitu sebanyak 26 orang (50,0%). Terdapat hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa SD Negeri Purworejo 3 Kabupaten Madiun dengan p value 0,004 < 0,05.
HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI SDN PURWOREJO 03 KEC.GEGER KAB.MADIUN Cintika Yorinda Sebtalesy; Lucia Ani Kristanti
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Komunikasi Kesehatan
Publisher : Lembaga Riset Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah Institut Teknologi Bhakti Putra Bangsa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56772/jkk.v10i1.140

Abstract

Masalah gizi banyak terjadi pada anak Indonesia. Anemia menjadi salah satu masalah utama di Indonesia karena bersumber dari kurangnya gizi khususnya zat besi. Anemia sendiri diakibatkan oleh kekurangan zat gizi makro yaitu karbohidrat, protein, lemak dan kurang zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan status gizi anak usia sekolah dengan kejadian anemia khususnya di SDN Purworejo 03 Kec. Geger, Kab. Madiun. Penelitian ini berjenis penelitian observasional analitik dengan teknik pendekatan cross sectional. Populasinya siswa SDN Purworejo 03 Kec. Geger Kab. Madiun sejumlah 110 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional cluster random sampling dengan sampelsejumlah 89 siswa. Pengumpulan data status gizi menggunakan teknik pengukuran antropometri dan kejadian anemia diperoleh melalui pemeriksaan menggunakan alat pengukur Hb dalam darah. Teknik analisis data menggunakan Kendall’s Tau diolah dengan SPSS 23.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SDN Purworejo 03 Kec. Geger Kab Madiun mempunyai status gizi normal yaitu sebanyak 42 siswa (47,2%). Sebagian besar siswa Sekolah SDN Purworejo 03 Kec. Geger Kab Madiun tidak mengalami anemia yaitu sebanyak 71 orang (79,8 %). Terdapat hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada siswa SDN Purworejo 03 Kec. Geger Kab Madiun dengan p value 0,005 < 0,05.