Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar dengan umur kehamilan20 minggu atau berat janin >500 gram. Abortus merupakan salah satu penyebab perdarahan yang terjadipada kehamilan trimester pertama dan kedua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun,berisiko tinggi untuk melahirkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan Usia Ibu Hamildengan kejadian abortus di RSUD Kota Madiun. Jenis penelitian yang digunakan yaitu analitik dengandesain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil Trimester I di RSUD KotaMadiun 126 orang. Sampel sejumlah 38 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara SimpleRandom Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu data rekam medis.Variabel independen penelitianini adalah usia ibu hamil. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian abortus. Analisa datamenggunakan uji chi square. Hasil penelitian dari 38 ibu diperoleh ibu dengan usia tidak beresikodengan terjadi abortus sebanyak 16 orang (42,1%), sedangkan ibu dengan usia tidak beresiko denganterjadi tidak abortus sebanyak 12 orang (32,6%). Dan untuk Usia Ibu yang beresiko dengan terjadiabortus, abortus sebanyak 5 orang (13,2%), dan Ibu yang usia beresiko dengan terjadi abortus sebanyak5 orang (13,2%).Hasil uji Chi-Square didapatkan hasil ρ= 0,697< α =0,05 sehingga dapat disimpulkanbahwa H1 ditolak dan tidak ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian abortus di RSUD KotaMadiun. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa usia ibu yang beresiko tidak hanyaberpengaruh pada terjadinya abortus tetapi dapat mempengaruhi bahaya kehamilan lainnya. Menurutpeneliti bahaya kehamilan yang dapat terjadi seperti Pre Eklamsi, Anemia dll. Dengan demikian PetugasKesehatan Diharapkan lebih meningkatkan Konseling Tentang Bahaya Kehamilan.