Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Inequality and the 2019 Presidential Election in Indonesia: Beyond Identity Politics Wahyu Prasetyawan
Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Economic and Business Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjie.v11i1.22540

Abstract

This study intends to understand vote based on economic evaluation at the 2019 presidential election in which Joko Widodo was incumbent, and Prabowo was the challenger. This paper argues that the presidential election in 2019 is a political arena where the voters assess the incumbent government’s economic policies, one of which is redistributive. Redistributive policies are understood as government policies intended to reduce the gap between the rich and poor people or inequality. This empirical study uses merged data from BPS, Bappenas, and the KPU. By employing a unique dataset, the originality of this study is located on the relevance of redistributive policies in political contestation. This study estimates the outcome of the presidential election using the ordinary least square (OLS) method. It points out that reducing inequality at the district level influenced the presidential election result. This paper stresses that the capability of the government to reduce inequality determines the result of the election.How to Cite:Prasetyawan, W. (2022). Inequality and the 2019 Presidential Election in Indonesia: Beyond Identitiy Politics. Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi, 11(1), 1-16. https://doi.org/10.15408/sjie.v11i1.22540.
KAPASITAS TERBATAS DALAM MENGENALI HOAKS DI MEDIA SOSIAL PADA KALANGAN MAHASISWA UIN JAKARTA Muhammad Fanshoby; Wahyu Prasetyawan
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.064 KB) | DOI: 10.15408/virtu.v1i2.23402

Abstract

Penelitian ini menguji pengaruh penggunaan media sosial dan penyimpanan pesan di memori otak serta pengaruh berdasarkan demografi (gender, kelompok jurusan, pendapatan orang tua, dan pendidikan orang tua) terhadap pengambilan pesan dari memori otak untuk mengenali hoaks. Penelitian menggunakan pendekatan model kapasitas terbatas yang bertujuan untuk mencari faktor determinan yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengenali hoaks. Subjek penelitian 100 orang mahasiswa UIN Jakarta. Dalam analisis data, penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengambilan pesan dari memori untuk mengenali hoaks itu berarti semakin tinggi penggunaan media sosial karena obesitas informasi maka semakin rendah kemampuan seseorang mengenali hoaks. Adapun secara simultan atau bersama-sama variabel dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan pesan dari memori otak seperti yang ditunjukkan oleh tingkat signifikansi F < α (0.000 < 0.05) dan R-Square sebesar 0.576. Artinya kontribusi variabel independen dalam memengaruhi variabel dependen sebesar 54,9%, sedangkan sisanya sebesar 42,4%, dijelaskan oleh variabel di luar penelitian ini. Secara keseluruhan penelitian ini menjelaskan penggunaan media yang tinggi dan penyimpanan pesan di memori otak yang rendah (terbatas) memungkinkan seseorang kesulitan mengenali hoaks, begitu juga sebaliknya. Keywords: Model Kapasitas Terbatas, Penggunaan Media, Penyimpanan Pesan, Gender, Kelompok Jurusan, Pendapatan Orang Tua, Pendidikan Orang Tua, Pengambilan Pesan, Hoaks, Media Sosial
MEDIA RETORIKA DAKWAH PADA ERA MILENIAL Bobby H. Trilaksono; Wahyu Prasetyawan; Amirudin Amirudin; Kiky Rizky
Virtu: Jurnal Kajian Komunikasi, Budaya dan Islam Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/virtu.v1i1.18073

Abstract

Media retorika menjadi sebuah seni yang dapat membantu tercapainya proses komunikasi dan mempengaruhi orang lain untuk menerima isi pesan yang disampaikan. Retorika dakwah merupakan poin penting yang dibutuhkan dalam menyampaikan sebuah isi pesan dakwah yang diberikan kepada manusia. Penerapan retorika dakwah dapat membantu tercapainya tujuan dakwah yang diinginkan. Setiap orang akan memiliki kesempatan yang sama untuk bisa menyampaikan dakwah di era milenial seperti saat ini. Adanya penerapan seni berbicara yang mampu diterima dengan mudah oleh para khalayak. Di era milenial masyarakat telah mengalami perubahan pada pola hidup di mana segala sesuatunya didampingi dengan penggunaan teknologi digital. Manusia serasa tidak bisa hidup tanpa adanya teknologi digital yang kini dapat membantu terpenuhinya kebutuhan yang dimiliki. Tentunya, dakwah akan bisa dilakukan dengan baik dan mampu mempersuasi penerima pesan saat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital. Kini dakwah dapat dilakukan dan disebarkan melalui beragam media sosial seperti WA, Facebook, internet, Instagram, Youtube, Twitter, dan media lainnya.Kata Kunci: media retorika, dakwah, era milenial.