Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Informasi Skill dan Penyandang Disabilitas Netra BRSPDSN Tan Miyat Putri Dwi Novia; Alfida Alfida
Al Maktabah Vol 20, No 1 (2021): Al Maktabah
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v20i1.24173

Abstract

 Hasil penelitian menunjukan faktor yang mendorong kebutuhan informasi penyandang disabilitas netra BRSPDSN Tan Miyat dilandasi 3 hal yaitu faktor pribadi, peran sosial, dan lingkungan. Kebutuhan informasi utama yang dimiliki penyandang disabilitas netra ialah informasi mengenai cara mengoperasikan komputer bicara dan cara mengetik dengan sepuluh jari. Sedangkan, informasi mengenai penggunaan Microsof Office (word, excel, power point), cara membuat Blog, membuat konten di youtube, mengedit gambar, dan juga editing musik, merupakan kebutuhan informasi didasari oleh minat dan juga profesi yang berhubungan. Tahapan perilaku pencarian informasi yang dilalui ialah tahapan perhatian pasif hingga pencarian aktif. Penyandang disabilitas netra tidak melakukan tahapan pencarian berlanjut dikarenakan setelah memperoleh informasi yang dibutuhkannya, mereka cenderung akan langsung menggunakan informasi tersebut untuk dipraktekan mengingat informasi yang dicarinya ialah mengenai keterampilan komputer. Penulis menyarankan agar BRSPDSN Tan Miyat dapat lebih mengedukasi penyandang disabilitas netra dalam menggunakan sumber informasi otoritatif berupa teks yang dapat didukung oleh software screen reader ataupun sumber-sumber informasi lain, keluarga serta lingkungan penyandang disabilitas netra penyandang disabilitas BRSPDSN Tan Miyat dapat terus memotivasi dan mendukung agar mereka dapat terus terampil dan berkarya, serta diadakannya penelitian lanjutan terkait pengembangan tekonolgi dalam mendukung pencarian informasi penyandang disabilitas netra.
Syair Fakih Saghir: Sosial Status dan Ritual Kematian di Minangkabau Abad ke-19 Alfida Alfida
Manuskripta Vol 5 No 2 (2015): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4105.578 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v5i2.42

Abstract

This article examines the digital manuscript entitled Syair Fakih Saghir of Surau Calau collection, Sijunjung City, West Sumatra. This manuscript has been digitized by Tim Kajian Poetika of Andalas University in collaboration with the Indonesian Association of Nusantara Manuscripts (Manassa) and Tokyo University of Foreign Studies (TUFS-CDATS), Japan, with code CL.SJJ.2011.67F. Syair Fakih Saghir contains an overview about the figure of the charismatic shaykh and greatly admired by his murid. In the context of this text, the murid is Fakih Saghir who admired his shaykh, Tuanku Nan Tuo Koto Tuo. This admiration was shown in a homage ritual that is celebrated by the society when the shaykh has died. Therefore, this text has shown the importance of the social status of ulama among the society symbolized by the cult at the time of their death ritual celebration. Through such depictions, the text shows the identity, integrity, and text functions in society. --- Artikel ini mengkaji naskah digital yang berjudul Syair Fakih Saghir koleksi Surau Calau, Sijunjung, di Sumatera Barat. Naskah ini didigitalkan oleh Tim Kajian Poetika Universitas Andalas bekerjasama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) dan Tokyo University of Foreign Studies (TUFS-CDATS), Jepang, dengan kode CL.SJJ.2011.67F. Syair Fakih Saghir berisi gambaran sosok syekh yang kharismatik dan sangat dikagumi oleh muridnya. Dalam konteks teks ini, murid yang dimaksud adalah Fakih Saghir yang mengagumi gurunya yaitu Tuanku Nan Tuo Koto Tuo. Ungkapan kekaguman ini diperlihatkan melalui ritual penghormatan yang dilakukan oleh masyarakat saat sang guru meninggal dunia. Oleh karena itu, teks ini telah memperlihatkan pentingnya status sosial ulama di kalangan masyarakat yang disimbolkan dengan pemujaan pada saat perayaan ritual kematian terhadap ulama. Melalui penggambaran tersebut teks ini memperlihatkan identitas, integritas, serta fungsi teks dalam masyarakat.
Perilaku Pencarian Informasi Guru Sekolah Dasar Pada Masa Post-Pandemi Covid-19 Ilyas Fadhilah; Amel Rahima Puspita; Azzahra Solihah; Salsabila Putri; Ruli Triani; Arifin Billah; Alfida Alfida
Al Maktabah Vol 21, No 2 (2022): Al Maktabah
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v21i2.30887

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian informasi guru sekolah dasar serta mengetahui hambatan dan cara mengatasi hambatan dalam proses pencarian informasi tersebut. Penelitian ini menggunakan model Leckie serta Bystrom & Jarvelin dengan metode penelitian kualitatif dengan kategori studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1. peran dan tugas yang dilakukan oleh guru sekolah dasar negeri di Cikalongkulon sangat besar karena keterbatasan dalam pembelajaran, 2. kebutuhan informasi guru sekolah dasar negeri di Cikalongkulon dipengaruhi oleh faktor seperti kriteria, frekuensi, prediksi dan kompleksitas yang dialami oleh para guru sekolah dasar, 3. sumber informasi yang digunakan oleh guru sekolah dasar negeri di Cikalongkulon adalah bahan untuk mengajar melalui sumber buku paket, dan buku pedoman yang sudah disediakan serta internet, 4. guru sekolah dasar negeri Cikalongkulon menggunakan kesadaran mereka sendiri terhadap sumber dan isi informasi guna membuat penilaian mengenai kesesuaian informasi yang dibutuhkannya, 5. hasil pencarian informasi yang ditemukan guru sekolah dasar mengenai materi pembelajaran siswa digambarkan selalu didapatkan dan tepat sasaran, terlepas dari sedikit banyaknya informasi yang ditemukan, 6. guru sekolah dasar negeri di Cikalongkulon melakukan proses feedback apabila informasi yang didapatkan dalam proses penelusuran informasi dianggap tidak memenuhi kebutuhannya.
The Role of Indonesian National Library in Preserving and Disseminating Manuscripts Alfida Alfida
Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage Vol. 3 No. 1 (2014): HERITAGE OF NUSANTARA
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.233 KB) | DOI: 10.31291/hn.v3i1.19

Abstract

Indonesian National Library has preserved Indonesian manuscripts by collecting and digitizing manuscripts in some areas of Indonesia, such as Yogyakarta, East Sumatera, Cirebon, and Pulau Penyengat. However, a lot of work should be done compared with the number of manuscripts in Indonesia.  Ironically, the same thing does not happen with national library. Disseminating is even worse. The library has provided online catalog for the manuscripts. However, the entry of online catalog is lesser than the printed ones, and the electronic file is always not there. This paper duscusses on; firstly, manuscripts in Indonesia; Secondly, the intended role of the national library in preserving and disseminating the manuscripts; thirdly, the problematic aspect of the collection itself and the state of the manuscripts and above all, the unfulfilled manuscripts offers for researching purpose; fourthly, possibility to collaborate to have a portal or virtual manuscripts on Southeast Asia in a regional setting.
Taman Bacaan Masyarakat dan Minat Baca Anak Masa Pandemic Covid 19 Alfida Alfida; Riri Rizky Maulida
Al Maktabah Vol 19, No 1 (2020): Al-Maktabah
Publisher : Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/almaktabah.v19i1.32058

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menafsirkan pengalaman yang dialami taman bacaan selama COVID-19. Metode investigasi adalah kualitatif pendekatan fenomenologis melibatkan pendiri taman bacaan, ibu-ibu penerima manfaat dari taman bacaan di sekitar Lembaga ini. Memahami pengalaman mereka dicapai melalui analisis jawaban atas pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti. Hasil mengungkapkan bahwa pengalaman peran taman bacaan selama ini sangat besar dalam membantu mengembangkan minat baca masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama ini TBM Warabal berperan penting dalam pengembangan minat baca melalui Pendar dan Dongeng. Kegiatan ini disambut oleh antusiasme tinggi anak-anak dan respon positif dari para orang tua, serta didukung layanan koleksi buku bacaan yang sudah memenuhi kebutuhan bacaan anak-anak. Pendar dan Dongeng masih mengalami hambatan dalam pelaksanaannya, yaitu terbatasnya ruangan karena banyaknya anak-anak, terbatasnya pengajar yang hanya berjumlah 7 orang dalam mendampingi anak dengan jumlah kurang lebih 100 orang. Kemudian lokasi TBM berada di pedalaman dan belum ada transportasi umum, hal ini menjadi kendala bagi anak-anak yang tinggal jauh dari TBM. Karena saat ini, 80% anak yang terlibat dalam kegiatan Pendar dan Dongeng bertempat tinggal jauh dari TBM.
Information Seeking Behavior of Darul Qur'an Mulia Islamic Boarding School Students in Determining Higher Education Study Programs Noer Haslinda; Alfida Alfida
Librarianship in Muslim Societies Vol 1, No 1 (2022): Librarianship in Muslim Societies
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/lims.v1i1.26063

Abstract

This study aims to determine the level of information-seeking behavior of students in SMA Class XII Pesantren Terpadu Darul Qur'an Mulia in determining the study program in higher education. This type of research is descriptive research with a quantitative approach. The population of this study amounted to 204 students of Class XII Pesantren Terpadu Darul Qur'an Mulia, and the sample was taken by purposive sampling technique using the Slovin formula, so that a sample of 67 students was obtained. This research uses Kuhlthau's 1993 Information Search Process (ISP) model. Kuhlthau's theory has six stages including initiation, selection, exploration, formulation, collection, and presentation. The results showed that the information seeking behavior of students in determining the study program in higher education was classified as good. This can be seen from each stage of the Kuhlthau model, most students experience feelings, thoughts and actions that are in accordance with the Kuhlthau model, namely: Initiation gets a score of 3.27 (Very Good), Selection gets a score of 3.12 (Good), Exploration got a score of 2.92 (Good), Formulation got a score of 3.12 (Good), Collection got a score of 3.06 (Good) and Presentation got a score of 3.22 (Good). Santri experience all the stages that exist in the Kuhlthau model, especially at the Initiation stage, both in feelings, thoughts, and actions taken. Meanwhile, at the exploration stage, students tend not to feel the feeling to stop searching and the inconsistency of information as according to Kuhlthau's model. Based on the results of the study, the information seeking behavior of students in determining the study program in higher education as a whole is at a good level by obtaining a score of 3.11 (Good). 
Pemaknaan Citra Kepustakaan dalam Novel The Magic Library: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken di Kalangan Pembaca Goodreads Indonesia Priyanitama, Indah Fadhila; Alfida, Alfida
Jurnal Tadwin Vol 3 No 1 (2022): Tadwin: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Publisher : Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.044 KB) | DOI: 10.19109/tadwin.v3i1.13583

Abstract

Citra pustakawan dan perpustakaan di masyarakat tak luput dari berbagai pandangan. Citra ini dapat dilihat dalam berbagai cara. Salah satunya melalui pemaknaan sebuah karya sastra. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pemaknaan citra kepustakaan yaitu pustaka, pustakawan, dan perpustakaan di kalangan pembaca Goodreads Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teori resepsi Wolfgang Iser. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu data primer yang diperoleh dari pengisian Google Form dan juga wawancara mendalam yang dilakukan secara chatting online maupun meeting online, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dan juga kepustakaan. Informan dalam penelitian berjumlah 4 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pemaknaan pembaca dalam novel The Magic Library: Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken terhadap citra pustaka menunjukkan bahwa pustaka sebagai jendela ilmu pengetahuan, miniatur dunia, dan sebagai bukti warisan manusia. Adapun pemaknaan pembaca terhadap citra pustakawan adalah bahwa pustakawan sebagai profesi yang ramah, agen informasi, dan sebagai fasilitator. Pemaknaan pembaca terhadap citra perpustakaan adalah perpustakaan sebagai tempat realitas dan fiksi, tempat belajar, dan penyimpanan koleksi. Penelitian ini juga menghasilkan tiga macam tipologi pembaca yaitu Common Readers, Implied Readers, dan Resistant Readers. Implikasi penelitin ini ialah terbentuknya citra yang positif terhadap citra pustaka, pustakawan dan juga perpustakaan. Sehingga ke depannya, kegiatan mengenalkan pustaka, memberikan pengalaman yang baik dari pustakawan kepada pemustaka, dan pengadaan novel-novel yang mengangkat tema kepustakaan akan mempertahankan dan mengembangkan citra positif terhadap pustaka, pustakawan dan perpustakaan.
The Role of Indonesian National Library in Preserving and Disseminating Manuscripts Alfida, Alfida
Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage Vol. 3 No. 1 (2014): HERITAGE OF NUSANTARA
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31291/hn.v3i1.19

Abstract

The Indonesian National Library has undertaken the preservation of Indonesian manuscripts through collection and digitization efforts across regions such as Yogyakarta, East Sumatera, Cirebon, and Pulau Penyengat. However, substantial work remains to be done given the extensive number of manuscripts in Indonesia. Surprisingly, this issue is not adequately addressed by the national library, with dissemination efforts lagging behind. While an online catalog for the manuscripts exists, it is significantly less comprehensive than its printed counterpart, and electronic files are often unavailable. This paper explores several key areas: firstly, the landscape of manuscripts in Indonesia; secondly, the intended role of the national library in preservation and dissemination; thirdly, the challenges surrounding the collection itself, including the condition of the manuscripts and the opportunities they present for research; and finally, the potential for collaboration to establish a regional portal or virtual repository for manuscripts in Southeast Asia.
Syair Fakih Saghir: Sosial Status dan Ritual Kematian di Minangkabau Abad ke-19 Alfida Alfida
Manuskripta Vol 5 No 2 (2015): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33656/manuskripta.v5i2.9

Abstract

This article examines the digital manuscript entitled Syair Fakih Saghir of Surau Calau collection, Sijunjung City, West Sumatra. This manuscript has been digitized by Tim Kajian Poetika of Andalas University in collaboration with the Indonesian Association of Nusantara Manuscripts (Manassa) and Tokyo University of Foreign Studies (TUFS-CDATS), Japan, with code CL.SJJ.2011.67F. Syair Fakih Saghir contains an overview about the enure of the charismatic shaykh and greatly admired by his murid. In the context of thistext, the murid is Fakih Saghir who admired his shaykh, Tuanku Nan Tuo Koto Tuo. This admiration was shown in a homage ritual that is celebrated by the society when the shaykh has died. Therefore, this text has shown the importance of the social status of ulama among the society symbolized by the cult at the time of their death ritual celebration. Through such depictions, the text shows theidentity, integrity, and text functions in society. === Artikel ini mengkaji naskah digital yang berjudul Syair Fakih Saghir koleksi Surau Calau, Sijunjung, di Sumatera Barat. Naskah ini didigitalkan oleh Tim Kajian Poetika Universitas Andalas bekerjasama dengan Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) dan Tokyo University of Foreign Studies (TUFS-CDATS), Jepang, dengan kode CL.SJJ.2011.67F. Syair Fakih Saghir berisi gambaran sosok syekh yang kharismatik dan sangat dikagumi oleh muridnya. Dalam konteks teks ini, murid yang dimaksud adalah Fakih Saghir yang mengagumi gurunya yaitu Tuanku Nan Tuo Koto Tuo. Ungkapan kekaguman ini diperlihatkan melalui ritual penghormatan yang dilakukan oleh masyarakat saat sang guru meninggal dunia. Oleh karena itu, teks ini telah memperlihatkan pentingnya status sosial ulama di kalangan masyarakat yang disimbolkan dengan pemujaan pada saat perayaan ritual kematian terhadap ulama. Melalui penggambaran tersebut teks ini memperlihatkan identitas, integritas, serta fungsi teks dalam masyarakat.
Religious Moderation Discourses on Digital Platforms: Upholding Diversity, Rejecting Violence, and Embracing Local Wisdom Handayani, Rizqi; Alfida, Alfida
Insaniyat : Journal of Islam and Humanities Vol 9, No 2 (2025): Insaniyat Journal of Islam and Humanities
Publisher : Faculty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/insaniyat.v9i2.42204

Abstract

This research examines the dissemination of religious moderation discourses through digital platforms, particularly YouTube, by analyzing lectures from two moderate dai, Gus Baha and Adi Hidayat. In light of social change and the evolution of digital media, the study aims to identify the values of religious moderation reflected in their messages and assess their impact on public understanding. Key research questions address the various da'wah approaches utilized on YouTube and how values such as wasathiyah (balance), tolerance, and interfaith dialogue are communicated to audiences. Employing a qualitative approach with discourse analysis, the study selects lecture videos through purposive sampling based on view count and thematic relevance. The findings reveal that both Gus Baha and Adi Hidayat effectively use digital platforms to convey moderation messages, albeit through different strategies. Gus Baha focuses on cultural narratives familiar to the community, while Adi Hidayat employs a scientific, structured approach rooted in religious texts. The analysis indicates that YouTube serves not only as a channel for disseminating moderate religious information but also plays a critical role in preventing radicalization by providing inclusive content. In conclusion, this study offers valuable insights into the role of digital media in enhancing religious moderation in Indonesia amidst complex information flows and underscores the importance of digital literacy in amplifying the positive impact of moderation messages online.