Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi jenis dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays Var. saccharata Sturt).Penelitian dilaksanakan di Desa Kedongdong Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon dengan topografi daerah dataran rendah, ketinggian tempat ± 13 m dpl, jenis tanah Liat, tipe hujan menurut Schmidt dan Fergusson (1951) termasuk tipe hujan C (agak basah).Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2013.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, yaitu Jenis dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) dengan kombinasi perlakuan sebagai berikut :A = POC Chitosan, Konsentrasi 2 ml/liter air, B = POC Chitosan, Konsentrasi 4 ml/liter air, C = POC Chitosan, Konsentrasi 6 ml/liter air, D = POC Bio-EXTRIM, Konsentrasi 2 ml/liter air, E = POC Bio-EXTRIM, Konsentrasi 4 ml/liter air, F = POC Bio-EXTRIM, Konsentrasi 6 ml/liter air, G = POC DINUR, Konsentrasi 2 ml/liter air, H = POC DINUR, Konsentrasi 4 ml/liter air, dan I = POC DINUR, Konsentrasi 6 ml/liter air. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga didapat 27 petak percobaan.Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (cm), panjang tongkol berkelobot (cm), diameter tongkol berkelobot (cm), bobot tongkol berkelobot per tanaman (g), bobot tongkol tanpa kelobot per tanaman (g), dan bobot tongkol berkelobot per petak (kg).Hasil penelitian menunjukan bahwa kombinasi jenis dan konsentrasi pupuk organik cair (POC) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (umur 30, 37 dan 4 HST), jumlah daun (umur 37 dan 44 HST), diameter batang (umur 30 HST), diameter tongkol berkelobot, bobot tongkol berkelobot per tanaman, dan bobot tongkol berkelobot per petak. Perlakuan pupuk organik cair Bio-EXTREM dengan konsentrasi 2 dan 4 ml/liter air memberikan hasil bobot tongkol per petak yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu hasil masing-masing 2,54 kg/petak dan 2,60 kg/petak.Terdapat korelasi yang nyata antara tinggi tanaman (umur 30, 37, dan 44 HST), jumlah daun (umur 30 HST), dan diameter batang (umur 30 HST) dengan bobot tongkol berkelobot per petak.