Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate) sebagai Biosorben Ion Timbal(II) Gatut Ari Wardani; Winda Trisna Wulandari
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 4, No. 2, November 2018
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.054 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v4i2.6918

Abstract

The use of waste of kepok banana’s peel to adsorb lead(II) metal ion was done. Peel of kepok banana was activated by using nitric acid before used as adsorbent. The optimum time needed by kepok banana’s peel to adsorp lrad(II) metal was 45 minutes with adsorbed metal was 41.779%. Adsorption kinetics of lead(II) at kepok banana’s peel follows kinetic model of Ho pseudo second with the value of R2 is 0.997 and k was 0.063 minutes-1. Isothermal adsorptions from lead(II) on kepok banana’s peel follows Freundlich adsorption model with R2 was 0.893 and capacity of adsorption was 54.752 mg/gram.  
STUDI KINETIKA DAN ISOTERM ADSORPSI TIMBAL(II) PADA KULIT JENGKOL (Pithecellobium jiringa) TERAKTIVASI GATUT ARI WARDANI; WINDA TRISNA WULANDARI
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 3 No. 3 (2017): Edisi Desember
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.144 KB)

Abstract

Penggunaan limbah kulit jengkol untuk mengadsorpsi ion timbal(II) telah berhasil dilakukan. Kulit jengkol yang digunakan merupakan limbah dari salah satu pasar tradisional di Kota Tasikmalaya.  Kulit jengkol diaktivasi terlebih dahulu menggunakan asam nitrat sebelum digunakan sebagai adsorben. Waktu optimum yang dibutuhkan kulit jengkol untuk mengadsorpsi ion timbal(II) adalah 30 menit dengan persen ion teradsorpsi sebesar 60,6936%. Kinetika adsorpsi timbal(II) pada kulit jengkol mengikuti model kinetika pseudo dua Ho dengan nilai R2 sebesar 0,9954 dan nilai k sebesar 1,9843 menit-1. Isoterm adsorpsi dari timbal(II) pada kulit jengkol mengikuti model adsorpsi Freunlich dengan nilai R2 sebesar 0,9797 dan kapasitas adsorpsi sebanyak 0,5537 mg/gram.
PENGARUH WAKTU KONTAK DAN KEASAMAN TERHADAP DAYA BIO ADSORPSI LIMBAH SABUT KELAPA HIJAU PADA ION LOGAM TIMBAL(II) Gatut Ari Wardani; Dea Dara Pamungkas; Winda Trisna Wulandari; Fajar Setiawan
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia Vol. 4 No. 2 (2018): Edisi Agustus
Publisher : Chemistry Department, Mathematics and Natural Science Faculty, Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.047 KB) | DOI: 10.22487/kovalen.2018.v4.i2.10674

Abstract

Logam berat menjadi salah satu zat pencemar perairan yang sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Salah satu logam berat yang dapat menimbulkan pencemaran air yaitu ion timbal . Limbah sabut kelapa hijau dapat digunakan untuk mengadsorpsi ion logam timbal(II). Sabut kelapa hijau yang digunakan berasal dari daerah Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Sabut kelapa hijau diaktivasi terlebih dahulu menggunakan NaOH 5% sebelum dimanfaatkan sebagai bio adsorben. Penentuan gugus fungsi dilakukan menggunakan spektrometer FTIR, sedangkan untuk menentukan daya bio adsorpsinya menggunakan sprofotometer SSA. Waktu optimum dari sabut kelapa hijau untuk mengadsorpsi ion timbal(II) adalah 30 menit dengan jumlah ion teradsorpsi nya sebanyak 94,34%. Kondisi keasaman larutan dapat mempengaruhi jumlah ion logam Pb(II) yang terserap. Kondisi pH terbaik untuk sabut kelapa hijau sebagai bio adsorben yaitu pada pH basa.
Quality Improvement of Used Cooking Oil by Using Nanocellulose from Sugarcane Bagasse as Adsorbent Winda Trisna Wulandari; Rosmaya Dewi
Molekul Vol 14, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.091 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2019.14.1.462

Abstract

Frying oil can produce substances that are harmful for health. One way that can be used to eliminate these dangerous compounds is by using adsorbent. Recently, many adsorbents from natural fibers have been developed. One of them is cellulose which contains 40-50 % in bagasse. Nano sized cellulose or called by nanocellulose is reported have better properties than cellulose. So, this research is aimed to utilize nanocellulose from sugarcane bagasse as adsorbent for used cooking oil. Cellulose produced from bagasse is hydrolyzed using 50% H2SO4at 40 ⁰C for 10 minutes. Used cooking oil soaked with nanocellulose for 1x24 hour, 2x24 hours and 3x24 hours. Then, the quality of used cooking oil was tested through organoleptic, acid number, peroxide number and water content test. Nanocellulose produced from hydrolysis process by using acid has a particle size distribution in nanometer range, with 95.3% having a particle size of 437.5 nm. Immersion of cooking oil by nanocellulose for 2 x 24 hours can reduce the value of free fatty acids until 18.01%, the peroxide number decreases by 57.69% and the water content decreases to 99.99% even though organoleptic changes are not very noticeable. Based on this results, nanocellulose has high potential to be used as adsorbent in used cooking oil.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUAH PINING (Hornstedtia alliacea) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH Firman Gustaman; Winda Trisna Wulandari; Vera Nurviana; Keni Idacahyati
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol 11, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Farmako Bahari
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.48 KB) | DOI: 10.52434/jfb.v11i1.698

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada pada zona khatulistiwa dan terkenal memiliki keanekaragaman jenis tanaman, tetapi potensi ini belum semuanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri khususnya tanaman berkhasiat obat. Buah Pining (Hornstedtia alliacea) merupakan tanaman yang masih sedikit dimanfaatkan dalam bidang kesehatan dikarenakan masih minimnya informasi mengenai fitokimia dari tanaman tersebut. Dilakukan skrining fitokimia tanaman buah pining (Hornstedtia alliacea), untuk mengetahui kandungan senyawa alkaloid, triterpenoid/steroid, flavonoid, tanin, dan saponin, serta pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil skrining fitokimia yang diperoleh menunjukkan hasil positif untuk flavonoid, kuinon, monoterpen dan seskuiterpen pada ekstrak etanol, etil asetat dan N-Heksan. Pada pengujian antioksidan, ekstrak etil asetat memiliki potensi antioksidan yang paling kuat dengan nilai IC50 sebesar 23,43 ppm yang tergolong antioksidan kuat.