Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Peranan Manajemen Logistik Dalam Proses Penerimaan (Inbound) Barang Pada PT. Sky Light Multitrada Tangerang anna christina Ikasari; asep mulyana
Jurnal Sosial, Ekonomi dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Ilmiah Sosiera Edisi Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/sosiera.v1i1.492

Abstract

  Sky Light Multitrada didirikan pada tahun 1997 sebagai PT. Mak Tans Nusa Indah. Mengubah nama menjadi PT. Sky Light Multitrada pada tahun 2010. Menjadi bagian dari Darta Corp pada tahun 2014 dibawah naungan PT. Darta Logistik. Pada dasarnya PT. Sky light Multitrada merupakan perusahaan jasa produk antara lain proses ekspor impor, custom clearance, door to door service, penanganan rush handling, proyek kargo dan gudang berikat, Ditemukannya permasalahan yang terjadi pada proses penerimaan barang dari gudang Lini 1 ke Gudang Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yaitu pelaksanaan yang tidak sesuai, pelabelan dari dokumen yang tidak sama dengan barang. Proses penerimaan barang belum dilaksanakan dengan baik, karena masih terdapat beberapa kendala pada pelaksanaan penerimaan barang oleh checker gudang. Pembuatan label di PT. Sky Light Multitrada sampai saat ini masih dilakukan dengan cara manual oleh karena itu sering terjadi kesalahan yang dilakukan pemantauan oleh pihak checker gudang. Pengecekan fisik oleh checker inbound barang tersebut sudah rusak ketika proses unloading dilakukan, rusaknya barang yang diakibatkan oleh transporter disebut origin damage. Faktor pengawasan menjadi salah satu penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Metode yang di gunakan adalah metode deskriptif di mana masalah yang dijumpai, diurai dan dibahas sehingga di dapatkan kesimpulan akhir. Secara garis besar teknik yang di gunakan adalah teknik pengumpulan data seperti observasi dan wawancara Pengambilan dokumen dan barang sesuai dengan yang ada di Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dan melakukan pengecekan ulang (double check). Penanganan harus dilakukan jika terjadi kesalahan pada pelabelan yaitu jika barang belum dikirim atau masih berada dalam daerah impor segera diganti label tersebut dengan yang benar oleh pihak gudang tempat penimbunan sementara. Barang harus melalui pengecekan double check fisik oleh checker inbound agar tidak terjadi kekeliruan barang dengan dokumen.
PENGARUH KINERJA DOSEN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG Asep Mulyana; Fotuho Waruwu
Jurnal Sosial, Ekonomi dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Sosiera Edisi Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/sosiera.v2i1.737

Abstract

Judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Kinerja Dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Nurtanio Bandung, Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh kinerja dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Nurtanio Bandung. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Nurtanio Bandung dengan sampel mahasiswa sebanyak 38 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, metode yang bersifat deskriptif agar meningkatkan kinerja dosen dan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa pengaruh Kinerja Dosen terhadap Kepuasan Program Studi Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Nurtanio Bandung adalah 74,8 %. Sisanya sebesar 25,2 % dimana merupakan variable diluar penelitian.
POTENSI PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN SUMBER MATA AIR SECARA PROFESIONAL YANG TERSEDIA DI BLOK PAMALENGAN DESA SUNIA UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTRAAN MASYARAKAT SEKITAR Asep Mulyana; Wawan asad Sutrisna; Debora Tri Oktarina; Endang Susilawati; Yuniati Fransisca
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS) Vol. 1 No. 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (ABDIMAS) VOL. 1 NO. 1 DESEMBER 2022
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (ABDIMAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/abdimas.v1i1.607

Abstract

Desa menghadapi era baru. UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, hendak mengantarkan desa sebagai penyangga kehidupan. Desa diharapkan menjadi mandiri secara sosial, budaya, ekonomi, bahkan politik. Kini Desa memasuki era self governing community dimana Desa memiliki otonomi dan kewenangan dalam perencanaan, pelayanan publik, dan keuangan. Maka Desa bukan lagi penunggu instruksi dari supra desa (Kecamatan, Kabupaten, Propinsi, dan Pusat). Terlebih dengan bergulirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang secara perlahan tetapi pasti akan mempengaruhi roda pembangunan di Desa. Desa merupakan unit terkecil dari negara yang terdekat dengan masyarakat dan secara riil langsung menyentuh kebutuhan masyarakat untuk disejahterakan. Basis sistem kemasyarakatan di desa yang kokoh adalah kekuatan untuk mengembangkan sistem politik, sosial, budaya, dan ekonomi. Di Indonesia ada sejumlah 74.093 desa, dimana lebih dari 32 ribu desa masuk dalam kategori desa tertinggal. Kondisi ini sangat kontradiktif dengan tujuan otonomi daerah. Di era otonomi daerah, seharusnya menjadi perwujudan unjuk kekuatan di berbagai bidang, karena tujuan besar otonomi daerah adalah memperluas kesejahteraan masyarakat, termasuk masyarakat desa. Dalam berbagai kajian perekonomian desa, yang tidak boleh dilupakan adalah kondisi modal sosial (social capital) masyarakat desa yang sudah sangat kuat. Masyarakat desa mempunyai beragam ikatan sosial dan solidaritas sosial yang kuat, sebagai penyangga penting kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Swadaya dan gotong royong telah terbukti sebagai penyangga utama “otonomi asli” desa. Walau di satu sisi, kekayaan modal sosial berbanding terbalik dengan modal ekonomi.