Agus Priyanto
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN LAMINASI BAMBU PETUNG UNTUK BAHAN BANGUNAN Agus Priyanto; Iskandar Yasin
Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.011 KB) | DOI: 10.30738/jst.v5i2.5803

Abstract

Bambu adalah salah satu tanaman yang cepat tumbuh. Jika untuk kayu dengan kelas awet yang tinggi membutuhkan waktu dari penanaman bibit hingga siap dipanen adalh 30 – 40 tahun dan itupun setelah ditebang maka harus ditanam bibit lagi maka bambu cukup memakan waktu hingga 4 – 5 tahun untuk siap dipanen dan tiap tahun bisa ditebang terus tanpa perlu menanam lagi. Dengan pemanfaatan teknologi laminasi maka bulah-bilah bambu dapat dimanfaatkan untuk dijadikan balok dengan berbagai ukuran dan berbagai bentuk. Laminasi dapat membuat kekuatan bambu Petung jauh lebih tinggi dibanding balok kayu solid.Pengujian dilakukan dengan uji fisik dan mekanik serta uji blok geser laminasi bambu Petung. Pada pengujian sifat fisik dan mekanik berdasarkan pada peraturan ISO 1975. Pengujian sifat fisik bambu Petung meliputi uji kerapatan kayu dan uji kadar air. Pengujian sifat mekanik bambu Petung meliputi uji kuat tekan sejajar serat, uji kuat tekan tegak lurus serat, uji kuat tarik, uji kuat geser dan uji kuat lentur. Pengujian blok geser laminasi bambu Petung untuk mengetahui kuat laminasinya mepunyai variasi perekat labur 30 MDGL, 40 MDGL dan 50 MDGL dengan masing-masing 3 ulangan pengujian geser.Kerapatan bambu Petung diperoleh rata-rata sebesar 0,63 t/m3 dan kadar air rata-rata bambu Petung sebesar 12,83 %. Kuat tekan sejajar serat rata-rata sebesar 26,85 MPa dan kuat tekan tegak lurus serat rata-rata sebesar 9,62 MPa. Kuat tarik bambu Petung rata-rata sebesar 226,39 MPa dan kuat geser rata-rata bambu Petung sebesar 7,88 MPa. Pada pengujian kuat lentur bambu Petung rata-rata sebesar 95,08 MPa. Pengujian blok geser laminasi bambu Petung untuk 30/MDGL diperoleh rata-rata sebesar 1,105 kg/mm2. Pada blok geser 40/MDGL diperoleh kuat geser rata-rata sebesar 1,133 kg/mm2. Untuk blok geser laminasi 50/MDGL diperoleh kuat geser rata-rata sebesar 1,427 kg/mm2.
PEMANFAATAN LIMBAH BAMBU PETUNG UNTUK DAKTILITAS BETON Iskandar Yasin; Agus Priyanto
Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 5 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.999 KB) | DOI: 10.30738/jst.v5i2.5804

Abstract

Pada masyarakat luas, bambu selalu digunakan untuk membuat berbagai sarana maupun prasarana. Sifat bamboo yang mampu tumbuh dimana-mana dan harganya yang sangat murah maka bahan ini menjadi primadona masyarakat. Dalam pengolaan bamboo maka dihasilkan serpihan-serpihan yang tidak berfungsi lagi sehingga oleh masyarakat hannya dibuang atau untuk kayu bakar. Jika sampah-sampah sisa pengolahan bamboo ini dicamput dengan campuran adukan beton maka diharapkan dapat memperkuat daktilitas beton.Pengujian dilakukan dengan uji fisik dan mekanik dan uji blok geser laminasi bambu petung. Pada pengujian sifat fisik dan mekanik berdasarkan pada peraturan ISO 1975. Pengujian sifat fisik bambu petung meliputi uji kuat tekan sejajar serat, uji kuat tekan tegak lurus serat, uji kuat tarik, uji kuat geser dan uji kuat lentur. Pengujian kuat tekan beton untuk mengetahui kekuatan daktilitas beton mempuyai variasi campuran serpihan bambu 0,25 , 0,50 dan 0,75 dengan masing-masing 9 ulangan pengujian tekan.Kerapatan bambu petung diperoleh rata-rata sebesar 0,63 t/m³ dan kadar air rata-rata bambu petung sebesar 12,83 %. Kuat tekan sejajar serat rata-rata sebesar 26,85 MPa dan kuat tekan tegak lurus serat rata-rata sebesar 9,62 MPa. Kuat Tarik bambu petung rata-rata sebesar 226,39 MPa dan kuat geser rata-rata bambu petung sebesar 7,88 MPa. Pada pengujian kuat lentur bambu petung rata-rata sebesar 95,08 MPa. Pengjian kuat tekan beton untuk 25/CAMP/BTN diperoleh kuat tekan rata-rata sebesar 19,18 MPa. Pada campuran 50/CAMP/BTN diperoleh kuat tekan beton rata-rata sebesar 22,36 MPa. Untuk campuran 75/CAMP/BTNdiperoleh kuat tekan beton rata-rata sebesar 17,91 MPa.