Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ade Herman Surya Direja HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RSKJ SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU Ade Herman Surya Direja
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Vol 3 No 2 (2019): CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Cintra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.89 KB) | DOI: 10.37792/thenursing.v3i2.581

Abstract

ABSTRAK Gangguan jiwa termasuk dalam penyakit yang statusnya sama dengan penyakit lain yang bisa diobati, disembuhkan dan mengalami kekambuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan peran keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia di poli klinik RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu. Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan rancangan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang berobat di poli klinik RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu selama bulan Juli-Agustus 2018. Teknik pengambilan sampel adalah Accidental Sampling sebanyak 53 orang. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian terdapat bahwa penderita gangguan jiwa skizofrenia, terdapat 19 orang (35,8%) pengetahuan kurang, 30 orang (56,6%) pengetahuan cukup dan 4 orang (7,5%) pengetahuan baik. Hasil penelitian terdapat 20 orang (37,7%) peran keluarga kurang dan 33 orang (62,3%) peran keluarga baik, dan hasil penelitian terdapat 17 orang (32,1%) pasien kambuh dan 36 orang (67,9%) pasien tidak kambuh. Tidak ada hubungan yang signifikan antara peran keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, hal ini ditunjukkan dengan perolehan didapat nilai C = 0,131 dengan approx sig. (p) 0,336 > 0,05 berarti tidak signifikan. Ada hubungan pengetahuan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia di Poli RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, dengan kategori hubungan erat. Diharapkan pihak tenaga medis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat khususnya kepada keluarga pasien skizofrenia dengan cara memberikan informasi dan pengetahuan tentang skizofrenia. Kata Kunci: kekambuhan pasien, pengetahuan, peran keluarga ABSTRACT Mental disorders are included in diseases with the same status as other diseases that can be treated, cured and experience recurrence. The purpose of this study is to determine the Relationship of Knowledge and Role of Family with Reccurence of Schizophrenia in Polyclinic RSKJ Soeprapto Bengkulu Province. This study used descriptive approach with cross sectional design. Population in this study were all patients who treated in Polyclinic RSKJ Soeprapto Bengkulu Province during month of July-August 2018. Sampling technique in this study used Accidental sampling with the amount of 53 people. Data analysis in this study used univariate and bivariate with Chi-Square (X2) and contingency coefficient test (C). The result of this study showed there were 19 people (35,8%) lack of knowledge, 30 people (5,6%) moderate knowledge, and 4 people (7,5%) good knowledge. There were 20 people (37,7%) lack role of family and 33 people (62,3%) good role of family, and there were 17 people (32,1%) patients were reccurence and 36 people (67,9%) patients did not reccurence. there is no significant relationship between Role of Family with Reccurence of Schizophrenia in Polyclinic RSKJ Soeprapto Bengkulu Province with the value of C=0,131 with approx sig. (p) 0,336 > 0,05 means not significant. there is significant relationship between Knowledge with Reccurence of Schizophrenia in Polyclinic RSKJ Soeprapto Bengkulu Province with closed category relationship. It is expected that the medical personnel to improve health services to the community, especially to the families of schizophrenic patients by providing information and knowledge about schizophrenia. Keywords: knowledge, reccurence of schizophrenia, role of family
HUBUNGAN RIWAYAT PERLAKUAN KEKERASAN DENGAN KEJADIAN MENARIK DIRI PENDERITA SKIZOFRENIA DI RUANG MURAI BDAN ANGGREK RSKJ PROVINSI BENGKULU Ade Herman Surya Direja; Loren Juksen; Pera Daniarti
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v2i1.16

Abstract

Menarik diri adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekalitidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya yang di tampilkan berupa reaksi fisikmaupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan Riwayat PerlakuanKekerasan dengan Kejadian Menarik Diri Penderita Skizofrenia di Ruang Murai B Dan AnggrekRSKJ Provinsi Bengkulu.Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif.Populasi daripenelitian ini adalah seluruh penderita skizofrenia yang di rawat di Ruang Murai B dan RuangAnggrek Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu yang berjumlah 72 pasien. Teknikpengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling yaitu seluruh populasidijadikan sampel, artinya seluruh penderita skizofrenia yang dirawat di Ruang Murai B dan RuangAnggrek Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu yang berjumlah 72 pasien.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medikdan data primer yang diperoleh dari pengkajian langsung dengan mengisi format check list. Analisisdata dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariate dengan uji Chi Square (  2) danContingency Coefficient (C). Hasil penelitian didapatkan: (1) dari 72 orang pasien terdapat 41 orang(56,9%) menarik diri dan 31 orang (43,1%) tidak menarik diri; (2) dari 72 pasien terdapat 47 orang(65,3%) yang memiliki riwayat perlakuan kekerasan dan 25 orang (34,7%) tidak memiliki riwayatperlakuan kekerasan; (3) dari 47 orang pasien yang mempunyai riwayat perlakuan kekerasan terdapat32 orang (68,1%) menarik diri dan 15 orang (31,9%) tidak menarik diri; (4) dari 25 orang yang tidakada riwayat perlakuan kekerasan terdapat 9 orang (36%) menarik diri dan 16 orang (64%) tidakmenarik diri; (5) Hasil uji statistik chi-square (continuity correction) didapat nilai χ2 =5,606 denganasymp.sig.(p) = 0,018<0,05 berarti signifikan, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ada hubunganriwayat perlakuan kekerasan dengan kejadian menarik diri penderita skizofrenia di RSKJ SoepraptoProvinsi Bengkulu Tahun 2018 dengan kategori hubungan sedang. Diharapkan tenaga kesehatandapat menerapkan konsep komunikasi terapeutik kepada semua pasien dan memberikan jadwalkegiatan yang teratur sehingga tidak ada pasien skizofrenia yang menarik diri dari lingkungan danorang lain.
Pemeriksaan Kesehatan Dan Senam Jantung Sehat Bagi Lansia Di Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu Ade Herman Surya Direja; Tria Nopi Herdiani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses penuaan menyebabkan penurunan fungsi kardiovaskular (hipertensi) pada lansia. Diperlukan alternatif lain dalam mengontrol kenaikan tekanan darah ini pada lansia yaitu senam jantung sehat. Peserta Kegiatan PkM ini adalah lansia dengan jumlah 15 orang. Kegiatan dilakukan dengan tahapan (1) Mempertahankan dan mengkoordinasikan gerak, sehinga dapat mencegah terjadinya kecelakaan/jatuh; (2) Melatih kekuatan otot (3) Memperdayakan usia lanjut (4) Meningkatkan daya tahan tubuh (5) Membantu mencegah terjadinya kekuatan otot persendian dan ligamentum (6) Mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium dasar sebagai data awal informasi kesehatan. Hasil evaluasi bahwa pemeriksaan kesehatan dan senam jantung secara rutin dapat meningkatkan kualitas hidup sehat lansia, dapat dijadikan sebagai tindakan preventif terhadap penyakit-penyakit yang sering terjadi di lansia. Setelah mengikuti kegiatan PkM ini, lansia dapat melaksanakan kegiatan senam jantung sehat tersebut dirumah masing-masing secara rutin.