Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Laelasari Laelasari
SOSIOHUMANIORA: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : LP2M Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.474 KB) | DOI: 10.30738/sosio.v3i2.1609

Abstract

Authentic assessment or direct assessment is important in the learning process activities that have been implemented. The design of an authentic assessment instrument can know the competencies achieved at the time of the KBM activities. Authentic assessment is a form of assessment that can describe actual learning outcomes, can use various techniques, including through project appraisal, or student activities, portfolio use, journal, demonstration, written reports, checklists and observation instructions. Through an authentic assessment of a teacher can know the level of success and achievement of students in receiving learning material in real or factual. The authentic assessment gives students the opportunity to show what they have mastered and learned. The seven basic skills that need to be assessed on authentic assessment include, visual-spatial, bodily-kinesthetic, musical-rhythmical, interpersonal, logical mathematical, verbal, and linguistic. The development of authentic assessment includes four ways, 1). standard setting; 2). authentic task determination; 3). making criteria, and 4). making a rubric.
Evaluasi Pelaksanaan Kompetensi Berdasarkan Jenjang Karir Profesional Perawat Richa Noprianty; Nugraha Adi Ramdani Kusumah; Laelasari Laelasari
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 4, No 2 (2019): Mei
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.159 KB) | DOI: 10.22146/jkesvo.44840

Abstract

Latar Belakang: Rumah sakit di Indonesia sudah mengembangkan jenjang karir sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, meskipun belum mengarah pada pengembangan jenjang karir profesional. Jenjang karir digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi perawat.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan kompetensi berdasarkan jenjang karir profesional perawat.Metode: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif observasional dengan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 43 perawat pelaksana, dengan metode total sampling. Intrumen dalam penelitian ini menggunakan format panduan jenjang karir perawat yang dibuat oleh rumah sakit. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi.Hasil: Hasil dalam penelitian ini menunjukan pelaksanaan jenjang karir oleh PK I (56.3%) sesuai, perawat klinis II (50.0%) sesuai, dan perawat klinis III (66.7%) sesuai.Kesimpulan: Pelaksanaan kompetensi berdasarkan jenjang karir profesional perawat dalam kategori sesuai sebesar 58.1%. Masih banyak perawat yang masuk dalam kategori tidak sesuai, dikarenakan masih banyak juga perawat yang mengerjakan diluar kewenangan, PK I mengerjakan PK II dan PK III, begitupun sebaliknya. Hal ini dikarenakan pada saat dinas, pemerataan PK tidak merata. Oleh karena itu, perlu adanya tinjauan ulang dalam segi sumber daya manusia perawat yang sudah memiliki jenjang karir, agar pemerataan jenjang karir yang baik di setiap ruangan.
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH ALJABAR LINEAR 1 Cita Dwi Rosita; Laelasari Laelasari; M Subali Noto
Euclid Vol 1, No 2 (2014): EDISI JULI
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1095.111 KB) | DOI: 10.33603/e.v1i2.345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketercapaian setiap indikator kemampuan pemahaman matematis mahasiswa, menganalisis ketercapaian ketuntasan pemahaman matematis mahasiswa baik secara klasikal maupun individual, dan untuk menganalisis ketuntasan pemahaman matematis mahasiswa berdasarkan level kemampuan rendah, sedang, dan tinggi pada mata kuliah Aljabar Linear 1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah mahasiswa Unswagati tingkat 2 sebanyak 6 kelas yang terdiri dari 114 mahasiswa. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi: (1) tes kemampuan pemahaman; (2) observasi; (3) wawancara; dan (4) dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan uji one way anova. Hasil penelitian didapatkan: (1) Tes Kemampuan Pemahaman Matematis (TKPM) mahasiswa secara klasikal tidak mencapai ketuntasan dan nilai TKPM mahasiswa yang mencapai lebih atau sama dengan 65 sebanyak 54,38% dari keseluruhan mahasiswa; (2) Ketercapaian pada setiap indikator soal TKPM, hanya 3 indikator mencapai lebih dari atau sama dengan 70%, sedangkan 4 indikator lainnya kurang dari 70% dengan terendah ketercapaian 50%; (3) Adanya perbedaan ketuntasan pada kelompok mahasiswa berdasarkan tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah di mana masing-masing memperoleh  rata-rata 84,7714; 65,7500; 47,1395. Mahasiswa dengan tingkat kemampuan tinggi dan sedang mencapai ketuntasan lebih dari 65, sedangkan untuk yang berkemampuan rendah belum tuntas.Kata Kunci : Pemahaman Matematis, Aljabar Linear, Analisis Ketuntasan
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada Materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) Di SMA PGRI 4 Jakarta Laelasari Laelasari
Bilangan : Jurnal Ilmiah Matematika, Kebumian dan Angkasa Vol. 3 No. 1 (2025): Bilangan : Jurnal Ilmiah Matematika, Kebumian dan Angkasa
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Matematika dan Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/bilangan.v3i1.377

Abstract

This study aims to analyze students' mathematical problem-solving abilities in the topic of Systems of Three Linear Equations (SPLTV) at SMA PGRI 4 Jakarta. The research employs a qualitative method with an approach that includes interviews and written tests. The subjects of the study consist of eleventh-grade students selected purposively. The results indicate that students have varying levels of understanding regarding SPLTV problems, with some students facing difficulties in comprehending word problems and applying appropriate solving methods. Nevertheless, most students are able to utilize substitution, elimination, and combination methods in solving problems. The study also finds that students tend not to check their answers, which can affect the accuracy of their results. Therefore, it is recommended that students adopt a more systematic approach in problem-solving and perform checks to enhance their confidence and answer accuracy.
Peserta Pendidikan Profesional Guru (PPG) Matematika Dilihat dari Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Yopi Romafilani; Nenden Wulan Lailasari; Neneng Aminah; Laelasari Laelasari
International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS) Vol 4 No 2 (2024): IJHESS OCTOBER 2024
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55227/ijhess.v4i2.1134

Abstract

Teachers and prospective teachers are required to carry out learning to master and continue to develop Pedagogical Content Knowledge (PCK) competencies, even now they are required to master technology and then PCK competencies are developed into Technology Pedagogical Content Knowledge (TPACK). A mathematics teacher must of course master mathematical skills because this is the main asset for teaching the material. This research aims to analyze the perceptions of in-service PPG participants regarding the professionalism of mathematics teachers based on the TPACK framework. This research is a qualitative research. The subjects of this research were 7 prospective mathematics teachers from 30 participants, where the sample was taken by sampling, namely by taking participants from vocational school teachers on the grounds that participants who taught vocational schools had challenges where the students' orientation was ready to work so they were less enthusiastic about mathematics lessons. The research data is in the form of findings from an analysis of prospective teachers' mathematical ability profiles. It is hoped that these findings can be used as a basis for further theory.