Terjadi kegagalan pada pipa boiler superheater dengan material ASTM A213 T12 di sistem pembangkit yang berada di Pabrik kelapa sawit setelah pemakaian selama 4,5 tahun. Pipa boiler yang bekerja pada temperatur 600°Cdan tekanan 80 bar mengalami kerusakan berupa pecah pada bagian tengah dengan indikasi adanya bulging pada bagian tengah sejajar sumbu axis disertai penipisan ketebalan pipa dan hadirnya produk korosi. Investigasi dengan metode analisa kegagalan dilakukan melalui beberapa pemeriksaan dan pengujian merusak untuk mengetahui penyebab kegagalan, yaitu pengamatan visual, pemeriksaan komposisi kimia menggunakan spectroskopi, pengujian kekerasan menggunakan micro vickers tester, dan pengamatan struktur mikro menggunakan optical microsccopy dan scanning electron microscopy (SEM). Adanya unsur krom pada bagian yang mengalami pecah yang jumlahnya di bawah range sangat mempengaruhi penurunan terhadap ketahanan korosi dan nilai kekerasan. Batas butir dari fasa ferit pada struktur mikro menipis dengan ukuran butir yang membesar sebagai akibat telah mengalami sperodisasi dan dekarburisasi serta korosi sumuran dari pemeriksaan SEM pada kerak produk korosi. Hasil analisis menyatakan bahwa pipa boiler superheater mengalami pecah dari dalam dengan inisiasi penipisan ketebalan sebagai akibat dari korosi sumuran pada dinding dalam pipa, yang menyebabkan pipa boiler superheater mengalami pemanasan berlebih pada kondisi operasi temperatur dan tekanan tinggi, sehingga pipa menerima beban panas berlebih dan terjadi pecah..Kata kunci: pipa boiler superheater, pecah,analisis kegagalan, pemanasan berlebih, korosi sumuran