Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Making Japanese Language Learning Models through Multimedia-Based SCL Implementation Ariani Tanjung
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/polingua.v7i2.69

Abstract

This research is an action research, design in action research  designed to looking fo solution to improve japanese teaching process. According to Karwono (2012). The Implementation of action research starting with awareness of the disturbing problem and cause prevent the achievment of education purpose an give dab impact from process and student grade when learning process aplied. Due to those problem then we set the focus of the problem more detail by collecting systematic data with relevan literature review. Things that must be considered is input, process, and output. If in learning process we find incomptability with education purpose or Curiculum then the process must be fixed for education goals, and especially vocational education system. Therefore I try to make a design in the form ofStudent centered learning based on multi media. For technology media using Flash MX, adobe premier, and adobe photoshop program
Titik Sentral (視点) Dalam Bahasa Jepang Ariani Tanjung
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/polingua.v2i1.50

Abstract

In Japanese language, shiten is an event drawn in the sentence structures, if it becomes the central point of a naturally-accepted event. Shiten is also the person who becomes the speaker’s object (syudai). The research discusses about shiten focused on service take and give verbs (jujuhyogen) in Ukemi (受身) shieki(使役)(受身),(使役)and jujuhyougen(授受の表(授受の(使役(授受現) . It applies a qualitative method and it means that the research explains the data observed as it is.
PEMBUATAN MODEL PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MELALUI IMPLEMENTASI SCL BERBASIS MULTIMEDIA Ariani Tanjung
JURNAL ARBITRER Vol. 3 No. 2 (2016)
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ar.3.2.88-94.2016

Abstract

Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Padang merupakan salah satu wadah yang memberikan pengajaran bahasa asing. Dalam hal ini, bahasa Jepang, yang berperan dalam mengembangkan potensi SDM untuk membina mahasiswa yang mampu berkomunikasi dengan bahasa asing yang bertujuan untuk memperkenalkan, serta mempromosikan objek wisata dan kebudayaan Sumatera Barat khususnya dan Indonesia pada umumnya kepada wisatawan. Pembinaan bahasa asing kepada mahasiswa dilakukan dengan cara yang mudah dicerna oleh siswa maupun mahasiswa. Oleh sebab itu, dengan adanya program SCL yang berbasis multimedia (IT) sangat diharapkan dapat memudahkan, memotivasi, serta menumbuhkan minat mahasiswa, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Politeknik sebagai lembaga pendidikan vokasional merupakan wadah yang tepat untuk mengimplementasikan program SCL yang berbasis multimedia karena sistem pengajaran yang dirancang melalui SCL memberikan metode pengajaran praktik 80% dan teori 20%. Metode ini akan lebih menarik apabila diimprovisasikan dengan program IT berbasis multimedia tersebut.
IMPLEMENTATION OF MODEL BASED LEARNING THROUGH MULTIMEDIA CONTENT IN WHICH APPLY TO GIVE AND RECIEVE CONTRASTIVITY VERB IN JAPANESE AND INDONESIAN Ariani Tanjung
JURNAL ARBITRER Vol. 2 No. 2 (2015)
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ar.2.2.101-111.2015

Abstract

Contrastive is a study that is focused on the field of phonetics, vocabulary, grammar, etc. between two or more languages with linguistic that differentiates various activities to gain clarity on the part of the symmetric and asymmetric. In the Japanese language, the verb “memberi” and “menerima”are part of Jujudoshi verbs, which consist of 5 words to “memberi” and 2 words to menerima” whose use has tiers or in polite form (Keigo), while in Indonesian, they are only represented by “memberi” and “menerima” that have no level or in the polite form. In the Japanese, the process of “memberi” and “menerima” take the position/status of subject and object, but in Japanese, there is no level the level or in other words they do rot depend on the position or status of the subject and the cbject . The “memberi” and “menerima” words in Japanese have been already formed, whereas in Indonesian language, they are derived by adding suffixes. In terms of function, “memberi” and “menerima” in Japanese and Indonesian languages have similarities, which discloses a process of giving and taking subject and object, which subject always get benefit from the process. In terms of the meaning, “memberi” and “menerima’ are represent semantic actions, and circumstances.
Perancangan Dan Pembuatan Bahan Ajar Bahasa Asing Menggunakan Mobile Learning (M-Learning) Ariani Tanjung; Ronal Hadi; Benny Chandra; Novirwan Trinanto; Rahmi Wardani
Jurnal Abdimas: Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jppm.v5i1.680

Abstract

Desain atau rancangan penelitian dalam action research bertujuan untuk mencari solusi untuk peningkatan maupun perbaikan proses dalam pembelajaran bahasa Asing. Seperti yang diungkapakan Karwono(2012) Dalam pelaksanaannya, action research diawali dengan kesadaran akan adanya permasalahan yang dirasakan mengganggu, yang dianggap menghalangi pencapaian tujuan pendidikan sehingga bisa berdampak kurang baik terhadap proses atau hasil belajar peserta didik,dimana penerapan suatu metode pembelajaran. Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut kemudian ditetapkan fokus permasalahan secara lebih tajam kalau perlu dengan mengumpulkan tambahan data lapangan secara lebih sistematis dengan melakukan kajian pustaka yang relevan. Dalam hal ini yang harus diperhatikan hendaknya ialah input, proses, dan output. Jika dalam proses pembelajaran bahasa Asing terjadi ketidak sesuaian dengan tujuan pendidikan atau kurikulum maka proses tersebut harus segera diperbaiki,guna keberhasilan tujuan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan sistem pendidikan vokasional khususnya. Oleh sebab itu saya mencoba menciptakan sebua rancangan berupa pengajaran berbasis Mobile Learning (M-Learning) yang mampu mengatasi jembatan kesulitan bahasa tersebut, namun sejauh manakah system ini mampu diadaptasi oleh pengguna terutama dalam tingkat pendidikan formal disekolah masih terus dipertanyakan.