Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meaning Equivalence and Shift of Noun Phrases in Bilingual Children’s Literature; Indonesian into English Translation Sari Puspita Dewi
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/polingua.v7i2.67

Abstract

The study aims at describing the equivalence and shift occuring in translating noun phrases. Library research was applied to this study. The data were taken from two bilingual picture books entitled Princess Mui Zee written by Firma Sutan, Princess Barruna written by Shinta Handini and their translation into Indonesian by Asih Gandana as the translator. The result of the study shows that the meaning equivalence often occurs in formal correspondence. Then, the study also finds the structure shift existed in 15 NPs of both stories; the class shift occured in 3 NPs of both series; the unit shift happened in 1 NP of both series and the intra-system shift occured in 2 NPs.
Persepsi Dosen Terhadap Penggunaan ICT Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sari Puspita Dewi; Abdul Azis Abdillah; Nidia Sofa
Epigram Vol 16 No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.805 KB) | DOI: 10.32722/epi.v16i2.2231

Abstract

Studi ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana persepsi dosen terhadap penggunaan teknologi digital, yang biasa disebut information & communication technology (ICT), pada pembelajaran bahasa Inggris yang digunakan oleh dosen kepada mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan data kuantitatif. Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan dua perangkat penelitian berupa kuesioner, dan wawancara terhadap dosen bahasa Inggris di PNJ. Pengkajian ini dilakukan dengan mengumpulkan informasi terkait persepsi dosen terhadap penggunaan ICT, dan juga mengidentifikasi kendala dalam penggunaan ICT pada pembelajaran bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan 100% responden setuju bahwa pengajaran bahasa Inggris sangat cocok dipadukan dengan ICT, juga setuju bahwa penggunaan ICT juga dapat membuat pembelajaran menjadi sangat menyenangkan. Sedangkan, terkait kegunaan ICT bagi Mahasiswa, 18% responden tidak setuju dengan manfaat pengajaran ICT yang akan mempermudah mahasiswa dalam mendapatkan pekerjaan (yang layak) dimasa yang akan datang. Selain itu juga, 15 hingga 25% responden juga tidak setuju bahwa pembelajaran menggunakan ICT dapat membantu mahasiswa memahami materi secara mendalam, kemudian meningkatkan nilai bahasa Inggris, dan membantu mahasiswa dalam berkomunikasi. Namun, terdapat beberapa kendala ditemukan secara intrinsik dan ekstrinsik. Kendala yang dialami dosen paling besar merupakan kompetensi dosen dalam menggunakan ICT sekaligus juga pengalaman-pengalaman buruk yang pernah dialami dosen dalam penggunaan ICT dalam kelas. Pada kendala ekstrinsik, masalah yang dihadapi dosen adalah kurangnya pelatihan ICT dan masalah koneksi internet. Kendala-kendala ini membuat para dosen menjadi berpikir dua kali dalam mengoptimalkan penggunaan ICT dalam kelas. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi dosen bahasa Inggris selaku pelaksana di lapangan dan bagi institusi sebagai pembuat kebijakan.