Najamuddin .
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

RED GANK: SUPORTER PERSATUAN SEPAK BOLA MAKASSAR (2004-2015) Zhella Anwar; M. Rasyid Ridha; Najamuddin .
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.458 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3874

Abstract

Tulisan ini membahas tentang terbentuknya Red Gank organisasi suporter PSM (Persatuan Sepakbola Makassar) di prakarsai  oleh Sul Daeng Kulle yang kini menjadi Presiden Red Gank, ditemani oleh beberapa teman-temannya Abd. Gafur ST, Hary wiyoko, Heri, Aksan dan Aulia Mul, yang kemudian dibentuk menjadi organisasi oleh 30 orang. Didirikan di Kompleks Hartaco Indah Makassar pada tanggal 08 Februari 2004 melalui rapat dewan formatur. Sekertariat Red Gank di Kompleks Hartaco Indah Blok –IA No 14 – Makassar. Lambang Red Gank berbentuk kepala manusia, setengahnya adalah bola dan setengahnya adalah raut wajah bergaris kertas mengenakan pengikat kepala berwarna putih  bertuliskan Red Gank.Kata Kunci: Red Gank, Suporter Persatuan Sepakbola Makassar
GALESONG PADA MASA PEMERINTAHAN I LARIGAU DAENG MANGINGRURU (1913-1951) Indriana .; Najamuddin .; Mustari Bosra
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.214 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3860

Abstract

Penelitian dan penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum Kerajaan Galesong, peristiwa yang terjadi sebelum masa pemerintahan I Larigau Daeng Mangingruru, kondisi Pemerintahan I Larigau Daeng Mangingruru, dan kebijakan I Larigau Daeng Mangingruru. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik dengan teknik yang digunakan yaitu studi pustaka, penelitian lapangan (observasi dan wawancara) dan dokumentasi. Melakukan kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern) terhadap sumber yang telah dikumpulkan kemudian melakukan interpretasi (penafsiran sumber) terhadap sumber tersebut, serta historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum pemerintahan I Larigau Daeng Mangingruru, terjadi beberapa peperangan terhadap pasukan spelman Belanda d mana pada tahun 1670 Benteng Karaeng Galesong jatuh ketangan Belanda dan itupun tidak berlangsung lama karaena pasukan Belanda berhasil dikalahkan. Hingga pada akhirnya tahun 1740 terjadi peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi-selatan dimana pada waktu itu Karaeng Galesong yang bernama I Jakkalangi Daeng Magassing Berjuang dalam mempertahankan Galesong dari serangan-serangan local. Setelah I Laringau Daeng Mangingruru di angkat menjadi Karaeng Galesong maka wilayah Galesong menjadi aman dan tidak terjadi peperangan lagi di wilayah Galesong karena Karaeng Galesong I Larigau bersekutu dengan Belanda tetapi hanya untuk kemakmuran rakyatnya agar tidak di bumihanguskan terhadap Belanda. Ini juga bertujuan untuk mempercepat Kemerdekaan Indonesia, meskipun begitu beliau tetap berperan dalam mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan.Kata kunci : Galesong, Pada Masa Pemerintahan, I Larigau Daeng Mangingruru
PASAR SAYUR SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG (2004-2015) Marini .; Jumadi .; Najamuddin .
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.416 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3871

Abstract

Artikel ini membahas tentang awal mula berdirinya Pasar Sayur Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Enrekag. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasar sayur sub terminal agribisnis dibangun tahun 2004 dan mulai digunakan setelah diresmikan tahun 2007. Berdasarkan hasil penelitian, pembangunan pasar sayur sub terminal agribisnis di Kabupaten Enrekang memiliki potensi yang sangat besar di sektor agribisnis sayuran dan hingga kini menjadi pemasok kebutuhan produk-produk sayuran, berbagai produk agribisnis sayuran seperti wortel, kubis, kentang, bawang merah, daun bawang dan lain-lain yang mengalir ke berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan luar pulau Sulawesi Selatan. Awalnya pasar sayur sub terminal agribisnis di kelolah oleh perusahaan daerah kemudian di gantikan oleh dinas pertanian. Karena pada saat itu perusahaan daerah tidak sanggup lagi mengelolah pasar sehingga memberikan pengelolaan kepada dinas pertanian. Untuk memperlancar pengelolaan pasar pemerintah mengeluarkan peraturan daerah tentang pengelolaan pasar sub terminal agribisnis Kabupaten Enrekang nomor 8 tahun 2010.  Kata Kunci : Pasar, Sayur Sub Terminal Agribisnis, Sumillan, Kabupaten Enrekang.
DUALISME KEKUASAAN PADA MASYARAKAT ADAT DI CEREKANG LUWU TIMUR (1964-2014) Risdalia .; Najamuddin .; M. Saleh Madjid
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3861

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya dualisme kekuasaan adat di Cerekang, hubungan antara pemerintahan Kepala Dusun dengan pemerintahan adat di  Cerekang, serta  mengetahui peran pemerintah daerah Kabupaten Luwu Timur dalam pelestariaan nilai-nilai masyarakat Adat Cerekang pada tahun 1964-2014.Penelitian ini adalah penelitian sejarah dengan menggunakan tahapan yang terdiri dari pengumpulan sumber (heuristik) dengan cara wawancara, kritik (kritik internal maupun eksternal), interpertasi (penafsiran), dan penulisan sejarah (histiografi ).Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya sistem dualisme kekuasan adat Cerekang karena kurangnya kepercayaan masyarakat adat Cerekang terhadap kekuasaan pemerintahan formal. Masyarakat lebih patuh dan mentaati aturan adat yang berlaku di Dusun Cerekang. Dimana hubungan antara Puak dan Kepala Dusun dilarang saling mencampuri urusan kerja masing-masing termaksud ketika ingin melakukan upacara adat harus meminta izin formal kepada pemerintahan setempat, begitu pula sebaliknya. Dengan adanya peran pemerintah dalam pelestarian budaya termaksud pelestarian hutan adat dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah salah satunya yaitu dikeluarkannya UUD mengenai hutang Negara menjadi hutan adat.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan sistem dualisme kekuasaan di Cerekkang maka pihak pemerintah dan pihak adat saling beriringan dalam menjaga budaya adat di Cerekkang.Kata Kunci: Puak, Dusun dan Hutan Adat
PERKAWINAN POLIGAMI PADA MASYARAKAT DESA PANCIRO, KECAMATAN BAJENG, KABUPATEN GOWA Nurul Hasanah Syam; Najamuddin .
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 No.2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk 1) Mengungkap: faktor yang melatarbelakangi terjadinya poligami pada masyarakat Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. 2) Mengetahui nilai-nilai budaya  masyarakat di Desa Panciro dengan adanya fenomena poligami. 3) Melihat bagaimana hubungan sosial antara pelaku poligami terhadap masyarakat dan dampak dari perkawinan poligami yang dijalani. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Pelaku poligami di Desa Panciro memiliki berbagai alasan di antaranya alasan syariat islam, keturunan, ketidakpuasaan dan perjodohan 2) Nilai-nilai budaya masyarakat yang terkait dengan poligami di Desa Panciro adalah nilai siri’ na pacce 3) Hubungan sosial yang terjalin antara pelaku poligami dengan masyarakat masih berjalan dengan baik dan Poligami pada masyarakat berdampak pada pola pikir dan mental masyarakat khususnya bagi perempuan dan remaja perempuan.