Jumadi .
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KAMPUNG KAJANG DI MAKASSAR Jumaisa Jumaisa; Jumadi .
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 2, Agustus 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i3.2386

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedatangan orang Kajang di Makassar berdasarkan data sejarah yang ada, bisa ditelusuri sejak zaman Belanda sekitar abad ke-17 atau lebih awal dari itu, orang Kajang sudah ada di Makassar tapi belum membentuk perkampungan. Mereka yang datang, didominasi oleh orang Kajang Kawasan Luar. Kedatangannya tidak terlepas dari faktor ekonomi. Sehingga mereka membentuk suatu perkampungan pada tahun 1995 di Kelurahan Tamangapa. Pekerjaan mereka sebagian besar adalah pemulung, dan tenaga honorer di Dinas Kebersihan Kota Makassar. Dalam pergaulan sehari-hari menggunakan  Bahasa Konjo, Bahasa Makassar, Bahasa Bugis, dan Bahasa Indonesia serta  kebiasaan yang masih berlaku yaitu Adat Pa’buntingang dan pesta adat Akkalomba. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa orang-orang Kajang yang saat ini bermukim di Kampung Kajang Makassar merupakan para pendatang dari Kajang Kawasan Luar. Kedatangan mereka telah berhasil menjadikan Kampung Kajang yang sebelumnya hanya berupa rawa-rawa dan hutan, menjadi daerah layak huni hingga saat ini. Meski tinggal selama puluhan tahun di luar daerah Kajang, namun mereka tetap menggunakan Bahasa Konjo sebagai bahasa keseharian mereka. Sehingga interaksi terjalin baik dengan penduduk setempat yang berasal dari suku lain selama puluhan tahun semakin menguatkan keberadaan mereka sebagai kesatuan penduduk Kelurahan Tamangapa
MODERNISASI PERTANIAN TANAMAN SAYUR MAYUR DI KELURAHAN TANATE KABUPATEN ENREKANG (2005-2015) Tuti Sulfiani; Jumadi .; La Malihu
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.421 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3866

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui awal masuknya modernisasi pertanian di Kelurahan Tanete Kabupaten Enrekang, sistem kerja dari mesin pertanian pada kegiatan pengolahan lahan pertanian, Dampak modernisasi teknologi pertanian bagi kehidupan masyarakat petani, pada bidang sosial budaya dan ekonomi di Kelurahan Tanete (2005-2015). Adanya kesadaran masyarakat, mengubah pola hidup dan sebagian besar sudah menggunakan mesin-mesin pertanian walaupun masih dengan sistem sewa. Faktor lain yang mendukung petani menggunakan mesin-mesin pertanian ini adalah jalur antara lahan pertanian dan pemilik mesin tersebut dapat dijangkau. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pertanian masih tradisional mulai dari alat-alat yang digunakan sampai dengan pengolahan lahannya, masuknya modernisasi pada tahun 2005 merubah sistem ekonomi dan sosial kearah yang modern hal tersebut menjadi salah satu faktor peningkatan kesejahteraan petani.Kata kunci : Modernisasi Petanian Tanaman Sayur Mayur, Kelurahan Tanete, Kabupaten Enrekang
KAMPUNG KAJANG DI MAKASSAR (1995-2015) Jumaisa .; Jumadi .
PATTINGALLOANG Vol. 3 No. 2 April - Juni 2016
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v3i2.2387

Abstract

ABSTRAKHasil penelitian menunjukkan bahwa kedatangan orang Kajang di Makassar berdasarkan data sejarah yang ada, bisa ditelusuri sejak zaman Belanda sekitar abad ke-17 atau lebih awal dari itu, orang Kajang sudah ada di Makassar tapi belum membentuk perkampungan. Mereka yang datang, didominasi oleh orang Kajang Kawasan Luar. Kedatangannya tidak terlepas dari faktor ekonomi. Sehingga mereka membentuk suatu perkampungan pada tahun 1995 di Kelurahan Tamangapa. Pekerjaan mereka sebagian besar adalah pemulung, dan tenaga honorer di Dinas Kebersihan Kota Makassar. Dalam pergaulan sehari-hari menggunakan  Bahasa Konjo, Bahasa Makassar, Bahasa Bugis, dan Bahasa Indonesia serta  kebiasaan yang masih berlaku yaitu Adat Pa’buntingang dan pesta adat Akkalomba. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa orang-orang Kajang yang saat ini bermukim di Kampung Kajang Makassar merupakan para pendatang dari Kajang Kawasan Luar. Kedatangan mereka telah berhasil menjadikan Kampung Kajang yang sebelumnya hanya berupa rawa-rawa dan hutan, menjadi daerah layak huni hingga saat ini. Meski tinggal selama puluhan tahun di luar daerah Kajang, namun mereka tetap menggunakan Bahasa Konjo sebagai bahasa keseharian mereka. Sehingga interaksi terjalin baik dengan penduduk setempat yang berasal dari suku lain selama puluhan tahun semakin menguatkan keberadaan mereka sebagai kesatuan penduduk Kelurahan Tamangapa. 
PASAR SAYUR SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG (2004-2015) Marini .; Jumadi .; Najamuddin .
PATTINGALLOANG Vol. 4, No. 1, April 2017
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.416 KB) | DOI: 10.26858/pattingalloang.v4i2.3871

Abstract

Artikel ini membahas tentang awal mula berdirinya Pasar Sayur Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Enrekag. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasar sayur sub terminal agribisnis dibangun tahun 2004 dan mulai digunakan setelah diresmikan tahun 2007. Berdasarkan hasil penelitian, pembangunan pasar sayur sub terminal agribisnis di Kabupaten Enrekang memiliki potensi yang sangat besar di sektor agribisnis sayuran dan hingga kini menjadi pemasok kebutuhan produk-produk sayuran, berbagai produk agribisnis sayuran seperti wortel, kubis, kentang, bawang merah, daun bawang dan lain-lain yang mengalir ke berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan luar pulau Sulawesi Selatan. Awalnya pasar sayur sub terminal agribisnis di kelolah oleh perusahaan daerah kemudian di gantikan oleh dinas pertanian. Karena pada saat itu perusahaan daerah tidak sanggup lagi mengelolah pasar sehingga memberikan pengelolaan kepada dinas pertanian. Untuk memperlancar pengelolaan pasar pemerintah mengeluarkan peraturan daerah tentang pengelolaan pasar sub terminal agribisnis Kabupaten Enrekang nomor 8 tahun 2010.  Kata Kunci : Pasar, Sayur Sub Terminal Agribisnis, Sumillan, Kabupaten Enrekang.
KULINER TIRAM BAKAR SEBAGAI IDENTITAS DEA’E KELURAHAN COPPO KABUPATEN BARRU Megawati .; Jumadi .
ALLIRI Journal of Anthropology Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 No.2 Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui kajian historis tiram bakar sebagai kuliner lokal masyarakat di Dea’e Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. (2) Untuk mengetahui Identitas kuliner tiram bakar di Dea’e Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. (3) Untuk mengetahui eksistensi kuliner tiram bakar di Dea’e Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang dianalisis dan dituliskan secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, wawancara, serta studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Tiram bakar sebagai kuliner lokal masyarakat di Dea’e Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru telah ada sejak tahun 1999 dan terus mengalami peningkatan dari segi harga dan pengunjung. (2) Terdapat beberapa gambaran yang dapat menjelaskan beberapa Identitas dari kuliner tiram bakar dalam beberapa aspek yaitu: cara memakanya; penyajiannya; serta bahannya. (3) Eksistensi dari kuliner lokal tiram bakar di Kabupaten Barru dapat dipengaruhi oleh berbagai factor, yaitu: aksesibilitas; sarana dan prasarana; serta media sosial.