Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI MASSORONG DI DESA MARONENG KECAMATAN DUAMPANUA KABUPATEN PINRANG WILDA WULANDARI; . MUSTARI
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 4, Desember 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.691 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap tradisi massorong dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan tradisi massorong di desa Maroneng. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap tradisi massorong dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan tradisi massorong di desa Maroneng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Persepsi masyarakat yang melaksanakan tradisi Massorong di Desa Maroneng Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang, beranggapan bahwa tradisi tersebut sah-sah saja dilaksanakan dan menganggap tidak bertentangan dengan agama serta menjadikan alasan bahwa untuk mempertahankan tradisi daerah. Sedangkan yang tidak melaksanakan tradisi ini menganggap bahwa tradisi tersebut tidak pantas untuk dilaksanakan karena adanya unsur syirik dan bid’ah di dalamnya yang sangat dilarang dalam agama Islam. 2). Faktor yang mendukung tradisi massorong masih tetap dilaksanakan oleh sebagian masyarakat di desa Maroneng karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama Islam. Sehingga mereka tetap melaksanakan tradisi-tradisi leluhur mereka meskipun tradisi tersebut bertentangan dengan syari’at Islam. Faktor lain yang mendukung pelaksanaan tradisi massorong yaitu menghormati leluhur mereka sehingga masyarakat merasa perlu untuk melaksanakan dan mempertahankan tradisi tersebut. Selain itu, masyarakat beranggapan tradisi massorong memberikan manfaat bagi mereka yang melaksanakannya seperti mereka akan terhindar dari malapetaka atau bahaya. Sedangkan faktor yang menghambat pelaksanaan tradisi massorong adalah salah satu pihak orang tua dari anak yang diaqiqah tidak setuju dan menganggap tradisi massorong merupakan salah satu bentuk perbuatan syirik, karena meminta perlindungan selain kepada Allah SWT. Sehingga masyarakat yang mempercayai tradisi tersebut meninggalkan tradisi massorong untuk menghormati pihak keluarga pasangannya. Serta tokoh-tokoh agama yang sangat keras menentang tradisi tersebut.KATA KUNCI: Persepsi Masyarakat, Tradisi Massorong ABSTRACT: This study aims to determine the public perception of tradition massorong and factors that support and hinder the implementation of the tradition in the village massorong Maroneng. Researchers used data collection techniques through observation, interviews, questionnaires and documentation. Data have been obtained from the results of the study were processed using descriptive qualitative analysis to determine the public perception of tradition massorong and factors that support and hinder the implementation of the tradition in the village massorong Maroneng. The results showed that: 1). The public perception that implementing Massorong tradition in the village of the District Maroneng Duampanua Pinrang, assume that the tradition of legitimate implemented and considers it contrary to religion and making the excuse that to maintain the tradition of the area. While that does not carry this tradition considers that these traditions do not deserve to be implemented because of the element of shirk and heresy in it which is strictly prohibited in Islam. 2). Factors that support massorong tradition is still carried by some people in the village Maroneng due to lack of public understanding of the teachings of Islam. So that they continue to perform their ancestral traditions despite the tradition is contrary to the Islamic shariah. Another factor supporting implementation massorong tradition that honor their ancestors so that people feel the need to implement and maintain the tradition. In addition, the public assumes massorong traditions provide benefits to those who carry it out as they will be spared from calamity or danger. While the factors that hinder the implementation of massorong tradition is one of the parents of children who do not agree and assume diaqiqah massorong tradition is a form of shirk, because asking for protection other than Allah SWT. So that people who believe in the tradition of leaving massorong tradition to honor the family partner. As well as religious leaders very hard against that tradition.Keywords: Public perception, tradition Massorong 
Questioning The Seriousness of Criticism H.A.R Gibb on The Qur'an Khairiyah Asri Nasution; Wilda Wulandari; Asrar Mabrur Faza
Getpress Management Journals Vol 3 No 1 (2025): As-Salam: Journal Islamic Social Sciences and Humanities
Publisher : Yayasan Salam Cerdas Al-Fattah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan teori Hamilton A.R Gibb, seorang orientalis Inggris terbesar pada pertengahan abad ke-20 yang semasa dengan Silverstre de Sacy pada abad ke-19 dan Noldeke serta Ignác Goldziher pada awal abad ke-20. Penelitian ini juga memaparkan sejarah singkat tokoh berupa riwayat hidup, pemikiran dan karya-karyanya, serta mengkaji pandangan tokoh tentang Al-Qur'an. Kajian ini merupakan kajian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan untuk mengumpulkan data dan informasi dari berbagai literatur, seperti buku, jurnal, tesis, artikel, majalah, laporan, dan literatur relevan lainnya. Hasil kajian ini menunjukkan pemikiran Gibb terhadap Al-Qur’an dan beberapa kritiknya dalam buku Mohammedanism yaitu terkait Al-Qur’an adalah catatan dari ceramah formal Nabi Muhammad, bentuk fisik Al-Qur’an, Islam adalah ajaran monoteisme yang melanjutkan ajaran Yahudi dan Nasrani, dan Al-Qur’an berbeda dengan tradisi Arab. Semua kritik Gibb akan dijawab melalui analisa dan dalil nash Al-Qur’an dengan bantuan tafsir yang memadai. Bahwasanya Al-Qur’an terjamin keasliannya dan dipelihara oleh Allah sampai hari akhir kelak.