Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Ketinggian Tempat Tumbuh Terhadap Kandungan Fitokimia dan Antioksidan Ekstrak Akar Sawi Langit (Vernonia cinerea L.) Sri Lestari; Riska Desi Aryani; Dian Palupi
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 5 No. 2 (2021): Biotropic, Volume 5 Nomor 2, 2021
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/biotropic.2021.5.2.84-93

Abstract

This study aims to determine the effect of altitude on the phytochemical and antioxidant content of sawi langit (Vernonia cinerea L.) root. Sawi langit is a herbaceous plant that has potential as a medicinal plant. This plant can thrive in the tropics. In this study, sawi langit were taken from three altitudes, namely <400 masl, 401-800 masl and >801 masl in the Banyumas, central Java. The sample used was sawi langit root which was extracted using 3 types of solvents (methanol, ethyl acetate and n-hexan). Phytochemical tests showed positive results of the content of flavonoid, alkaloids, tannins, terpenoids and saponins compounds in the extract of sawi langit root from the three altitude with differences effectiveness of each solvent. At an altitude of <400 masl and extraction using methanol resulted strong antioxidant activity with an IC50 value 78.56 ± 3.2  μg/ml compared to an altitude of 401-800 masl and >801 masl
Karakter Morfologi Dan Anatomi Sawilangit (Vernonia Cinera L.) Pada Ketinggian Yang Berbeda Sri Lestari; Dian Palupi; Riska Desi Aryani
BERITA BIOLOGI Vol 20, No 2 (2021): Berita Biologi
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v20i2.4015

Abstract

Vernonia cinerea L. (sawilangit) is a wild plant that has potential as a medicinal plant because of the secondary metabolites in each organ. This research aimed to explore the morphological and anatomical characters of the sawilangit that grow at different altitudes in Banyumas, Cilacap, and Purbalingga. Plant samples were taken using the purposive random sampling method at an altitude of <350 masl, 350–700 masl, and >700 masl. Sawilangit growing at <350 masl has superior morphological and anatomical characters than sawilangit growing at the other two altitudes, which have the characteristics of taller, wider leaf, larger stem diameters, and darker flower color. The observation on quantitative of morphological and anatomical characters showed that sawilangit at <350 masl has an average height of 66.17 cm, root diameter of 0.33 cm, stem diameter 0.32 cm, leaf length and width of 5.7 cm and 2.14 cm, and stomata index of 0.28. These results indicated that altitude <350 masl is suitable for sawilangit growth because it can produce optimal morphological and anatomical characteristics. 
Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanam Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Riska Desi Aryani; Indah Fitriana Basuki; Iman Budisantoso; Ani Widyastuti
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i2.485

Abstract

Cabai rawit merupakan salah satu tanaman holtikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penanaman cabai rawit harus memperhatikan kondisi lingkungan. Perbedaan ketinggian tempat tanam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit karena menyebabkan perbedaan kondisi iklim seperti temperatur, kelembaban, dan intensitas cahaya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan ketinggian tempat tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit, serta untuk menentukan ketinggian tempat yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil cabai rawit. Penelitian ini dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), pada tiga lokasi ketinggian tempat yang berbeda yaitu Sumampir, Kabupaten Banyumas (±100 mdpl), Sumbang, Kabupaten Banyumas (±500 mdpl), dan Serang, Kabupaten Purbalingga (±1.000 mdpl). Parameter yang diamati dalam peneitian ini yaitu pertumbuhan dan produktivitas hasil tanam cabai rawit pada ketiga lokasi. Data penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf uji 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanam. Ketinggian tempat terbaik untuk pertumbuhan tanaman yaitu pada ketinggian 100 mdpl dan 500 mdpl. Ketinggian tempat untuk memperoleh hasil tanam yang terbaik pada ketinggian 500 mdpl. Hubungan ketinggian tempat dengan pertumbuhan dan hasil tanam menunjukkan bahwa semakin tinggi ketinggian tempat, akan menurunkan pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit.