Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Karakteristik Keluarga, Tingkat Fertilitas dan Pemakaian Kontrasepsi Rindang Ekawati
Jurnal Kependudukan Padjadjaran Vol 10, No 2 (2008)
Publisher : Padjadjaran Journal of Population Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.184 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari data SDKI 2007 yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor karakteristik latar belakang dengan tingkat fertilitas dan pemakaian kontrasepsi di Provinsi jawa Barat. Sampel adalah wanita berstatus kawin usia 15 hingga 49 tahun berjumlah 5243 orang. Data diolah menggunakan perangkat SPSS dan variabel karakteristik latar belakang dan tingkat fertilitas serta pemakaian kontrasepsi dianalisa menggunakan tabulasi silang, dilanjutkan dengan Uji Khai Kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat fertilitas (TFR maupun  ASFR) wanita di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita di perdesaan. Tingkat fertilitas juga cenderung lebih tinggi pada wanita dengan tingkat pendidikan lebih tinggi dan indeks kekayaan lebih tinggi. Dari hasil uji statistik Khai kuadrat, ternyata terdapat hubungan yang signifikan antara kesertaan ber KB dengan umur ibu, tingkat pendidikan dan indeks kesejahteraan, di mana kesertaan ber KB lebih banyak pada ibu-ibu yang berusia 30-49 tahun, yang berpendidikan lebih tinggi dan indeks kesejahteraan lebih tinggi. Sementara itu, tidak ada hubungan yang signifikan antara kesertaan ber KB dengan daerah tempat tinggal dan jumlah anak masih hidup.Kata Kunci: Keluarga, Fertilitas, Keluarga Berencana, Jawa Barat, Indonesia
THE POTENTIAL VARIABLES OF FIRST CHILD’S ENVIRONMENTAL QUALITY: A RETROSPECTIVE ANALYSIS FROM 1994 TO 2012 Rindang Ekawati; Laili Rahayuwati; Atlastieka Praptiwi
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY VOLUME 3, NUMBER 2, APRIL 2020
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.047 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v3i2.5840

Abstract

Aim: This study aimed at comparing predictor variables associated with the environmental quality of first child. Since the beginning of 1987, Indonesian National Family Planning Board (BKKBN) has been discouraging early first marriage (marrying before 20 for females and before 25 for males). In 2016, BKKBN recommended ideal ages of marriage for females and males as old as 21 and 25 respectively. Methodology and Results: This study was a retrospective analysis involving 5 groups of data reported within the period of 1994-1997 (n=34,225), 1997-2000 (n=34,227), 2001-2004 (n=33,088), 2005-2009 (n=40,701), and 2009-2012 (n=45,607). Data were collected from the Indonesian Demographic and Health Survey datasets (SDKI [Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia]). Data were analyzed using chi-square tests. Results indicated several variables that significantly contributed to the first child’s environment quality: (1) residential area (p value<0.05); (2) mother’s educational background (p value<0.05); (3) mother’s exposure to information media (p value<0.05); (4) mother’s employment status (significance were only found in two groups of data:  1994-1997 and 1997-2000 with each p value<0.05); (5) father’s educational background (p value<0.05).    Conclusion, significance and impact of study: In conclusion, there was an inconsistency with regard to strong and weak potential factors of first child’s environment quality within an eighteen-year period. It is recommended to reassess the predictors. It is also important to develop strategies to improve marriage quality and family formation.