Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Pelarut dan Solar Hasil Proses Pirolisis Limbah Plastik Siti Naimah; Silvie Ardhanie Aviandharie; Novi Nur Aidha
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 38 No. 2 Oktober 2016
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v38i2.2499

Abstract

Solven dan Solar hasil proses pirolisis limbah plastik PE telah diuji karakteristiknya. Proses pirolisis ini dapat mengatasi permasalahan limbah plastik yang tidak dapat didaur ulang dan sulit terurai di lingkungan. Proses pirolisis dilakukan dalam reaktor pada suhu 300 ºC - 450 ºC dengan penambahan katalis kemudian gas dikondensasikan dalam serangkaian kondensor atau tangki air. Produk cair difraksinasi dan dikarakterisasi mendekati syarat mutu produk solven Pertasol dan LAWS serta solar produk Pertamina. Karakteristik solar dari proses fraksinasi produk cair hasil pirolisis kedua metode memiliki mutu lebih tinggi dari solar tipe 51 karena memiliki indeks setana lebih tinggi dan kandungan sulfur lebih rendah. Karakteristik Pertasol maupun LAWS menunjukkan metode tangki air memberikan hasil lebih baik dibandingkan metode kondensor. Metode tangki air juga lebih hemat listrik dibandingkan dengan metode kondensor. 
Karakteristik Pelarut dan Solar Hasil Proses Pirolisis Limbah Plastik Siti Naimah; Silvie Ardhanie Aviandharie; Novi Nur Aidha
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 38 No. 2 Oktober 2016
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.213 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v38i2.2499

Abstract

Solven dan Solar hasil proses pirolisis limbah plastik PE telah diuji karakteristiknya. Proses pirolisis ini dapat mengatasi permasalahan limbah plastik yang tidak dapat didaur ulang dan sulit terurai di lingkungan. Proses pirolisis dilakukan dalam reaktor pada suhu 300 ºC - 450 ºC dengan penambahan katalis kemudian gas dikondensasikan dalam serangkaian kondensor atau tangki air. Produk cair difraksinasi dan dikarakterisasi mendekati syarat mutu produk solven Pertasol dan LAWS serta solar produk Pertamina. Karakteristik solar dari proses fraksinasi produk cair hasil pirolisis kedua metode memiliki mutu lebih tinggi dari solar tipe 51 karena memiliki indeks setana lebih tinggi dan kandungan sulfur lebih rendah. Karakteristik Pertasol maupun LAWS menunjukkan metode tangki air memberikan hasil lebih baik dibandingkan metode kondensor. Metode tangki air juga lebih hemat listrik dibandingkan dengan metode kondensor. 
Pemanfaatan Gas Hasil Proses Pirolisis Plastik Polyethylene (PE) sebagai Bahan Bakar dengan Metode Kondensor dan Metode Tangki Air Silvie Ardhanie Aviandharie; Bumiarto Nugroho Jati; Rahyani Ermawati
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.14. No.1 JUNI 2020
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v14i1.5796

Abstract

Masalah limbah plastik meresahkan masyarakat dunia. Alternatif penanganannya antara lain dengan metode pirolisis. Pada proses pirolisis, limbah plastik akan diubah menjadi fasacair, padat, dan gas. Tujuan penelitian ini untuk memanfaatkan produk gas dari proses pirolisis limbah plastik polyethylene (PE) sebagai bahan bakar dengan metode kondensor dan metode tangki air serta aplikasinya di lapangan. Nilai kalor pada metode kondensor 1209,25BTU/ft3sedangkan nilai kalor metode tangki air 1548,42 BTU/ ft3. Jika dibandingkan dengan kualitas gas alam yang sudah diolah dan gas pipa, gas hasil pirolisis mempunyai kualitas lebih baik karena mempunyai nilai kalor lebih tinggi dan tidak menghasilkan gas H2S yang bersifat korosif. Dari kedua metode, metode tangki air menghasilkan kuaitas gas terbaik. Sebelum dimanfaatkan, gas pirolisis yang masih mengandung pengotor CO2 perlu dipurifikasi. Penurunan CO2 mencapai 99,82% setelah dipurifikasi dengan kolom purifikasi sedangkan dengan larutan Ca(OH)2 hanya 65,05%. Gas yang sudah dipurifikasi dimasukkan ke dalam tabung untuk memudahkan dalam penyimpanan dan aplikasi di lapangan.