Lu’lu Nafisah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS Lu’lu Nafisah; Colti Sistirani; Siti Masfiah
Kesmas Indonesia Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.933 KB)

Abstract

ABSTRACTOne of the efforts to improve the health of mothers and children is a prenatal classwhere they can share and discuss any information and knowledge of pregnancy. The percentage of cadres who participated in prenatal class in Sokaraja Subdistrict was 8,5%. The purpose of this study was for knowing the factors related to cadre’s participation of prenatal class in Sokaraja Subdistrict. This study used an analytical observational with crossectional approach. Population was all of cadres in Sokaraja Subdistrict. Samples amount 38 obtained by purposive sampling based on inclusion and exclusion criterion. Data taken by interview with quitionare and used univariate and bivariate with Chi-Square test to analyze. The research results showed that the variables associated with cadre’s participation of prenatal class were knowledge, participation in other organizations, and internal motivation, while the other variable which were attitude, the length of a person to be a cadre, access of infrastructure, the support of community leaders, and support from midwives, have no relationship. As suggestion, cooperation between village and health centers required to hold socialization and training about prenatal class through majelis ta’lim in order to support the cadres to participate in prenatal class.Keywords : Cadre’s Participation, Prenatal Class, Socialization Kesmasindo, Volume 8, Nomor 2, Juli 2016, Hal. 1-14
Tradisi Puputan: Memahami Konsep Kesehatan Ibu Postpartum dan ASI bagi Anak (Studi di Desa Kandangserang, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan) Eka Nur Cahyanningrum; Lu’lu Nafisah
Kesmas Indonesia Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2022.14.2.4768

Abstract

ABSTRAK Kesehatan bayi baru lahir sangat ditunjang oleh Air Susu Ibu (ASI). Fenomena menunjukkan bahwa masyarakat desa erat kaitannya dengan adat dan budaya, karena dapat mempengaruhi perilaku. Budaya yang di fokuskan dalam penelitian ini yaitu Tradisi Puputan di Desa Kandangserang, Kecamatan Kandangserang, Pekalongan Selatan. Salah satu kegiatan pada tradisi ini yaitu adanya aturan pola konsumsi makan yang dikenal dengan puasa mutih (puasa puputan). Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap ASI yang diberikan kepada bayi karena kebutuhan gizi yang cukup selama masa nifas. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan puputan dan makna yang diberikan ditinjau dari sudut kepercayaan masyarakat serta Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kandangserang dengan jumlah informan sebanyak 14 orang. Analisis data yang digunakan menggunakan content analysis dengan pendekatan thematic network. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih percaya dan menerapkan puputan yaitu berupa selamatan bayi, perawatan 7 hari pertama kelahiran oleh dukun bayi, pengaturan pola konsumsi makan atau puasa mutih dan konsumsi jamu selama masa nifas. Masyarakat meyakini bahwa puputan memberikan dampak positif bagi ibu namun negatif bagi bayi. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat masih menerapkan tradisi puputan dikarenakan kepercayaannya yang kuat terhadap manfaat yang didapatkan. Kata kunci: Tradisi Puputan, Kepercayaan Masyarakat, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Tradisi Puputan: Memahami Konsep Kesehatan Ibu Postpartum dan ASI bagi Anak (Studi di Desa Kandangserang, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan) Eka Nur Cahyanningrum; Lu’lu Nafisah
Kesmas Indonesia Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2022.14.2.4768

Abstract

ABSTRAK Kesehatan bayi baru lahir sangat ditunjang oleh Air Susu Ibu (ASI). Fenomena menunjukkan bahwa masyarakat desa erat kaitannya dengan adat dan budaya, karena dapat mempengaruhi perilaku. Budaya yang di fokuskan dalam penelitian ini yaitu Tradisi Puputan di Desa Kandangserang, Kecamatan Kandangserang, Pekalongan Selatan. Salah satu kegiatan pada tradisi ini yaitu adanya aturan pola konsumsi makan yang dikenal dengan puasa mutih (puasa puputan). Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap ASI yang diberikan kepada bayi karena kebutuhan gizi yang cukup selama masa nifas. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan puputan dan makna yang diberikan ditinjau dari sudut kepercayaan masyarakat serta Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kandangserang dengan jumlah informan sebanyak 14 orang. Analisis data yang digunakan menggunakan content analysis dengan pendekatan thematic network. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih percaya dan menerapkan puputan yaitu berupa selamatan bayi, perawatan 7 hari pertama kelahiran oleh dukun bayi, pengaturan pola konsumsi makan atau puasa mutih dan konsumsi jamu selama masa nifas. Masyarakat meyakini bahwa puputan memberikan dampak positif bagi ibu namun negatif bagi bayi. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat masih menerapkan tradisi puputan dikarenakan kepercayaannya yang kuat terhadap manfaat yang didapatkan. Kata kunci: Tradisi Puputan, Kepercayaan Masyarakat, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)