Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Metode Analisis Tablet Parasetamol Terhadap Nilai Akurasi Vevi Maritha; Kuncara Nata Waskita
Edu Masda Journal Vol 1, No 1 (2017): Edu Masda Journal Volume 1 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v1i1.46

Abstract

Parasetamol adalah senyawa yang memiliki gugus kromofor sehingga dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri. Metode nitrimetri memiliki kelebihan peralatan yang digunakan sederhana, sedangkan spektrofotometri memiliki kelebihan jumlah sampel yang dianalisis sedikit. Nitrimetri dan spektrofotometri adalah metode analisis yang memiliki nilai akurasi yang tinggi untuk analisis parasetamol dalam sediaan tablet. Analisis Parasetamol menggunakan metode nitrimetri dengan cara diambil 20 tablet parasetamol, dihitung rata-ratanya . timbang sejumlah rata-rata tablet masukkan dalam 20 ml larutan HCl : air (1:2), kemudian stirrer selama 20 menit. Tambahkan 5 gram KBr, 5 tetes tropeolin OO dan 3 tetes metilen blue. Titrasi dengan larutan NaNO2 0,1 M. titrasi dihentikan apabila terjadi perubahan warna dari ungu ke biru terang. Kemudian dihitung kadar parasetamol, replikasi 2 x. Sedangkan analisis parasetamol menggunakan spektrofotometri adalah dengan pembuatan kurva baku baru analisis sampel. Hasil dari penelitian ini bahwa nilai akurasi analisis parasetamol menggunakan metode nitrimetri adalah 94% sampai dengan 103,48%. Nilai akurasi analisis parasetamol menggunakan spektrofometri adalah  98,8 % sampai dengan 101,79%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai akurasi pada analisis parasetamol masuk dalam range yang dipersyaratkan AOAC. Dari hasil analisis ini metode spektrofometri lebih baik dari pada metode nitrimetri sebab metode spektrofometri memiliki keunggulan dalam hal selektivitas dan sensitivitas. Selektivitas berarti bahwa metode ini dapat menganalisis dengan benar parasetamol, sedangkan sensitivitas adalah dengan kadar yang kecil metode ini dapat mendeteksi. Selektivitas dan sensitivitas yang tinggi pada metode spektrofotometri menghasilkan nilai akurasi yang tinggi dan memenuhi nilai akurasi yang dipersyaratkan AOAC. Hasil analisis  data menggunakan   uji  independen t-test adalah  nilai signifikansi 0.970 yang artinya terdapat perbedaan  signifikan  antara metode nitrimetri dan spektrofotometri terhadapa nilai akurasi. Kata kunci :  Metode Analisis, Nitrimetri, Parasetamol, Spektrofotometri  ABSTRACT :Paracetamol is a compound that has a chromophore group so that it can be analyzed using spectrophotometry. The nitrimetry method has the advantage of simple equipment, while spectrophotometry has the advantage of a small number of samples being analyzed. Nitrimetry and spectrophotometry are analytical methods that have high accuracy values for the analysis of paracetamol in tablet preparations. Analysis of paracetamol using the nitrimetry method by taking 20 paracetamol tablets, the average was calculated. weigh an average number of tablets put in 20 ml of a solution of HCl: water (1: 2), then stirrer for 20 minutes. Add 5 grams of KBr, 5 drops of tropeolin OO and 3 drops of methylene blue. Titration with 0.1 M NaNO2 solution is stopped when the color changes from purple to bright blue. Then calculated levels of paracetamol, replication 2x. Whereas paracetamol analysis using spectrophotometry is by making a new standard curve analysis of samples.The results of this study indicate that the accuracy of paracetamol analysis using nitrimetry methods is 94% to 103.48%. The accuracy value of paracetamol analysis using spectropometry is 98.8% to 101.79%. This shows that the accuracy value in paracetamol analysis falls within the range required by AOAC. From the results of this analysis the spectropometric method is better than the nitrimetric method. This is because the spectropometric method has advantages in terms of selectivity and sensitivity. Selectivity means that this method can correctly analyze paracetamol, while sensitivity is to a small degree this method can detect. High selectivity and sensitivity in spectrophotometry methods produce high accuracy values and meet the accuracy values required by AOAC. The results of data analysis using independent t-test is a significance value of 0.970, which means that there are significant differences between the nitrimetric and spectrophotometric methods of accuracy.  Keyword :  Method analysis,  Nitrimetri, Paracetamol, Spectrofotometri
AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona mucirata L.) TERHADAP SEL KANKER SERVIK Vevi Maritha; Dudy Eko Handoko
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 5 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v5i1.2623

Abstract

Saat ini terapi kanker servik secara umum masih menggunakan kemoterapi. Penggunaan obat-obat seperti doxorubisin, vincristin dan 5 flourourasil yang bekerja dengan menghambat sel yang pertumbuhannya cepat. Obat ini memiliki kekurangan dimana tidak bersifat selektif, sehingga tidak hanya sel kanker saja yang dihambat tetapi sel normal yang pertumbuhannya cepat juga ikut terhambat seperti rambut dan kuku. Oleh karena itu perlu adanya suatu pengembangan obat kanker servik yang selektif, yang hanya menghambat pertumbuhan sel kanker sehingga tidak mengganggu sel normal. Potensi daun sirsak sebagai zat sitotoksik cukup tinggi. Daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan mampu menghambat percepatan pertumbuhan pada sel kanker. Pada daun sirsak mengandung acetogenin yang lebih tinggi dari pada bagian lain. Asetogenin mampu menghambat dan membunuh sel kanker secara selektif, yaitu hanya menghambat pertumbuhan sel kanker tanpa menghambat sel normal. Kandungan antioksidan dan acetogenin yang tinggi pada daun sirsak berpotensi untuk dikembangkan menjadi ekstrak sebagai zat sitotoksik terhadap sel kanker servik yang bekerja secara selektif. Uji aktivitas sitotoksik daun sirsak dilakukan dengan metode MTT. Daun sirsak diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Kultur sel kanker servik (sel HeLa) di ditransfer sebanyak 1x104 sel/sumuran dalam media kultur lengkap yang terdiri dari FBS sebagai nutrisi utama sel, penisilin-sterptomisin sebagai pencegah kontaminan. bakteri, amfoterizin-B sebagai pencegah kontaminan jamur dan RPMI 1640 sebagai media pembawa (volume masing-masing sumuran 100 μl) kedalam 96-well plate dan diinkubasi dalam inkubator CO25% semalam. Selanjutnya dilakukan pemberian sampel uji dengan seri kadar dan dibuat replikasi tiga kali (triplo), kemudian diinkubasikan kembali semalam. Pengujian hari ke tiga, penambahan reagen MTT, dan setelah 4 jam akan terbentuk kristal formazan pada sel yang masih hidup. Selanjutnya ditambahkan SDS stoper untuk menghentikan reaksi MTT. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi menggunakan elisa reader pada panjang gelombang 595nm. Selanjutnya bersama dengan data kadar sampel yang digunakan dilanjutkan penentuan nilai IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak memiliki potensi terhadap sel kanker servik dengan nilai IC 50 sebesar 337 µg/µL. Ekstrak daun sirsak dapat dikembangkan sebagai alternative terapi bagi pasien kanker serviks.
Antibacterial Activity of Mangosteen Leaf and Bark Fraction Against Salmonella spp Causes Diabetic Ulcers Salmah Wilujeng Anggraini; Susanti Erikania; Vevi Maritha
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 9, No. 3, 2022
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v9i3.33709

Abstract

Diabetes mellitus is a degenerative disease due to impaired cell function β-pancreas in insulin production causing hyperglycemics accompanied by microvascular complications such as diabetic ulcers. This condition is aggravated by bacterial contamination, one of which is Salmonella spp. The use of natural ingredients that have the potential for the treatment of diabetic ulcers is the mangosteen plant (Garcinia mangostana L.), so the identification of Salmonella spp in diabetic ulcers and testing the antibacterial activity of ethyl acetate and n-hexan leaves and mangosteen stem skins is carried out. The method started from the stage of bacterial identification using selective media, gram staining, biochemical testing, and antibacterial activity tests by diffusion of discs. Results showed that Salmonella spp was positif in SSA-specific media, biochemical tests, red bacteria, rod-shaped. Antibiotic sensitivity tests obtained by ciprofloxacin had the strongest activity of 30.20±1.37mm. The largest antibacterial activity result at a concentration of 100% obtained the ethyl acetate fraction of mangosteen leaves is 17.30±0.5mm compared to the fraction of n-hexane leaves of 8.81±0.32mm, ethyl acetate fraction and n-hexan mangosteen stem skin of 13.28±0.95mm, 7.42±0.45mm
Aktifitas Sitotoksik Ekstrak Buah Jeruk Pamelo (Citrus Maxima) Terhadap Sel Kanker Servik Vevi Maritha; Dudy Eko Handoko
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v10i2.2245

Abstract

Kanker servik adalah jenis kanker yang banyak terjadi di Indonesia. Prevalensi terjadinya terus meningkat, sehingga diperlukan alternative terapi bagi penderita kanker serviks. Potensi jeruk pamelo sebagai agen anti kanker serviks karena pada buah ini mengandung senyawa likopen. Likopen bekerja dengan cara menekan proliferasi atau multiplikasi sel.  Pada pasien kanker servik terjadi multiplikasi sel yang sangat cepat.  Likopen juga mampu memperlambat atau bahkan mencegah proses oksidasi dari molekul lain dan mengeliminasi radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Radikal bebas dapat berikatan terhadap DNA, protein dan lemak dan akan merusak fungsi fisiologisnya, yang pada gilirannya dapat menyebabkan berkembangnya penyakit kanker servik.  Likopen merupakan eliminator radikal bebas yang sangat efektif. Melalui dua mekanisme ini yaitu menekan multiplikasi sel dan eliminator radikal bebas maka likopen dapat digunakan sebagai terapi kanker servik.Uji aktivitas sitotoksik ekstrak buah jeruk pamelo dilakukan dengan metode MTT pada sel HeLa. Buah jeruk pamelo diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Kultur sel kanker servik (sel HeLa)di ditransfer sebanyak 1x104 sel/sumuran dalam media kultur  yang terdiri dari FBS, penisilin-sterptomisin, amfoterizin-B sebagai dan RPMI 1640 kedalam 96-well plate dan diinkubasi dalam inkubator CO2 5% semalam. Selanjutnya dilakukan pemberian sampel uji dengan seri kadar dan dibuat replikasi tiga kali (triplo), kemudian diinkubasikan kembali semalam. Pengujian hari ke tiga, penambahan reagen MTT, dan setelah 4 jam akan terbentuk kristal formazan pada sel yang masih hidup. Selanjutnya ditambahkan SDS stoper untuk menghentikan reaksi MTT. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi menggunakan elisa reader pada panjang gelombang 595nm dan dilanjutkan penentuan nilai IC50.      Hasil penelitian menunjukkan nilai IC 50 ekstrak jeruk pamelo 10.67 µg/µL. hal ini menunjukkan bahwa ekstrak jeruk pamelo memiliki potensi sebagai agen anti kanker servik yang besar. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan obat kanker servik. Ekstrak buah jeruk pamelo yang selektif terhadap sel kanker dapat menjadi terapi pilihan dalam penanganan pasien kanker servik yang prevalensinya tinggi di Indonesia.