Sudarman
Universitas Tadulako

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PERSEORANGAN DAN KELOMPOK KECIL (PPKK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS VII B7 SMP NEGERI 14 PALU Yuniarti; Maxinus Jaeng; Sudarman
Aksioma Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v6i1.145

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan model Pembelajaran Perseorangan dan Kelompok Kecil (PPKK) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas VII B7 SMP Negeri 14 Palu. Rancangan penelitian mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII B7 SMP Negeri 14 Palu sebanyak 27 orang serta informan yang dipilih pada penelitian ini sebanyak 3 orang dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Data penelitian ini dikumpulkan melalui lembar observasi, hasil wawancara, catatan lapangan, dan hasil tes akhir tindakan siklus I dan II. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran perseorangan dan kelompok kecil (PPKK) dapat meningkatkan hasil belajar yang tahapannya yaitu : 1) pembukaan/pengantar, 2) informasi demonstrasi dan aktivitas perseorangan, 3) informasi dan aktivitas kelompok, 4) kuis evaluasi, 5) penutup. Kata Kunci : Model PPKK, hasil belajar, penjumlahan dan pengurangan pecahan Abstract : The aim of this research is to describe the application of individual and small group learning model (PPKK) that can improve student learning outcomes to solve addition and subtraction of fraction at VII B7 grade of SMP NEGERI 14 PALU. The research design refers to Kemmis and Mc taggart’s research design. This study was conduct into two cycles. The subjects of the study were all students VII B7 grade of SMP NEGERI 14 PALU as many as 27 people and informants selected in this study as many as 3 people with different levels of ability. The data of this study were collected through observation sheets, interviews, field notes, and end of cycle test results I and II. The result of this research indicate that the application of individual and small group learning model (PPKK) can improve learning outcomes, that is: (1) opening/introduction, (2) demonstrations and activities of individual information, (3) information and group activities, (4) evaluation, (5) closing. Key Word : Individual and small Group Learning Model, learning outcomes, addition and subtraction of fraction.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA 7 SMA NEGERI 2 PALU PADA MATERI LIMIT FUNGSI ALJABAR I Made Rai Adnyana; Sudarman; I Nyoman Murdiana
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol. 9 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang penerapan model pembelajaran langsung yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI MIA 7 SMA Negeri 2 Palu pada materi limit fungsi aljabar. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA 7 SMA Negeri 2 Palu yang terdaftar pada tahun 2016/2017. Jumlah subjek penelitian ini adalah 30 siswa dan dipilih tiga siswa sebagai informan. Kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini yaitu: (1) data hasil aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan fase-fase model pembelajaran langsung pada lembar observasi minimal berkategori baik, (2) Hasil belajar siswa pada materi limit fungsi aljabar meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran langsung, persentase ketuntasan belajar klasikal siswa meningkat dari siklus dari siklus I sebesar 63,33% ke siklus II sebesar 83,33%, hasil observasi aktivitas guru dan siswa berada pada kategori baik pada siklus I dan berada pada kategori sangat baik pada siklus II dengan mengikuti fase-fase model pembelajaran langsung sebagai berikut (1) menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, (2) mendemostrasikan pengetahuan atau keterampilan, (3) Membimbing pelatihan, (4) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, (5) Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.