Tjendanawangi Saputra
Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Signifikansi Teori Horace Bushnell bagi Pendidikan Keluarga Kristiani di Era Revolusi Industri 4.0 Tjendanawangi Saputra
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v6i1.349

Abstract

Artikel ini membahas mengenai peran pentingnya pendidikan nilai-nilai Kristen di keluarga dalam menghadapi pengaruh pesatnya perkembangan teknologi digital di era revolusi industri 4.0. Kemajuan teknologi telah berdampak besar dalam kehidupan manusia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Aspek positif dari perkembangan ini adalah masyarakat semakin dekat dengan teknologi yang dapat membantu kerja lebih efisien. Namun di sisi lain juga banyak dijumpai berbagai penyimpangan atau pelanggaran etika dalam penggunaan teknologi digital dan internet seperti pornografi, cyberbullying, judi, dan kecanduan internet, yang dapat menyebabkan degradasi moral. Untuk itulah diperlukan penanaman nilai-nilai kristiani yang dimulai sejak dini. Melalui kajian deskriptif dengan metode studi kepustakaan, akan digambarkan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh generasi saat ini serta bagaimana peran penting pendidikan Kristen yang dimulai dari keluarga berdasarkan pemikiran Horache Bushnell. Bushnell memfokuskan pendidikan pada penanaman nilai-nilai kebaikan berdasarkan iman Kristen melalui kurikulum pendidikan kristiani dalam keluarga seperti pengendalian tubuh, perkembangan kesalehan/kesalehan hidup, dan keanggotaan dalam jemaat, yang berguna untuk membekali generasi sekarang ini menjadi generasi yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan zaman dengan tidak meninggalkan atau menyimpang dari nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan.
PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENJAWAB TANTANGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI ERA POSTHUMAN Tjendanawangi Saputra; Serdianus Serdianus
Jurnal STT Gamaliel Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Gamaliel Vol. 4 No. 1 Maret 2022
Publisher : STT Gamaliel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38052/gamaliel.v4i1.91

Abstract

Teknologi terus berkembang ke arah gagasan baru yaitu posthuman. Era posthuman menciptakan sebuah kemungkinan akan kehadiran teknologi yang bukan hanya sekadar membantu aktivitas manusia namun juga menyatu dengan kehidupan manusia untuk meningkatkan kualitas hidup. Artikel ini membahas mengenai peran Pendidikan Agama Kristen yang berkontribusi dalam membimbing setiap orang percaya untuk menghadapi tantangan teknologi di era posthuman. Melalui kajian deskriptif dengan metode kepustakaan, digambarkan mengenai era posthuman termasuk ide transhumanisme serta bagaimana Pendidikan Agama Kristen menjawab tantangan akan perkembangan teknologi yang berdampak signifikan bagi kehidupan orang percaya. Penelitian ini menegaskan bahwa Pendidikan Agama Kristen berperan dalam membantu individu memiliki kedewasaan iman untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi secara kritis dan kreatif. Dengan kedewasaan iman, setiap individu dapat memiliki pertahanan kuat dalam menghadapi perubahan zaman yang dapat mengaburkan dan  melemahkan iman Kristen. Technology continues to evolve towards new ideas, namely posthuman. The posthuman era creates a possibility for the presence of technology that not only helps human activities but also integrates with human life to improve the quality of life. This article discusses the role of Christian Religious Education which contributes in guiding every believer to face technological challenges in the posthuman era. Through a descriptive study using the literature method, it describes the posthuman era including the idea of transhumanism and how Christian Religious Education responds to the challenges of technological developments that have a significant impact on the lives of believers. This study confirms that Christian Religious Education plays a role in helping individuals to have faith maturity to adapt critically and creatively to technological developments. With maturity of faith, each individual can have a strong defense in the face of changing times that can cloud and weaken Christian faith.
PELAYANAN YESUS SEBAGAI TELADAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Tjendanawangi Saputra; Serdianus Serdianus
BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI INJILI SETIA SIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46558/bonafide.v3i2.125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih lanjut mengenai pentingnya kepemimpinan transformatif dalam Pendidikan Agama Kristen yang ditinjau dari teladan kepemimpinan Yesus Kristus selama pelayanannya di dunia, untuk membawa peserta didik menuju perubahan hidup. Fokus dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kepemimpinan transformatif berdasarkan teladan Yesus Kristus yang relevan untuk diterapkan baik di gereja maupun sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kepemimpinan Pendidikan Agama Kristen yang transformatif berdasarkan teladan kepemimpinan Yesus harus mampu memimpin dan membimbing orang-orang yang dipimpinnya untuk dapat memaknai, memampukan, memberdayakan, dan mendorong para pengikutnya untuk membuahkan hasil dan pengaruh bagi misi Allah di bumi.
PERAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE CHATGPT DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Serdianus Serdianus; Tjendanawangi Saputra
Masokan Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34307/misp.v3i1.100

Abstract

This study aims to provide an alternative solution to the problems that teachers often experience in preparing lesson plans and assessment instruments. Problems that often arise are learning plans that are not contextualized, only using teaching plans that already exist on the internet, lack of time in preparing assessment instrument. Through a quantitative approach with library research method, the researcher collected data about ChatGPT then analyzed with two prompts. The results showed that ChatGPT can generate teaching plans and assessment instruments in less than 10 minutes. The first prompt only took about 5 minutes, while the second prompt took less than 2 minutes. This shows that the use of ChatGPT is very effective in teaching planning. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan salah satu alternatif solusi terhadap masalah yang sering dihadapi guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran baik berupa RPP maupun instrumen penilaian. Masalah yang sering muncul adalah perencanaan pembelajaran yang tidak kontekstual, hanya menggunakan RPP yang sudah ada di internet, kurangnya waktu dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran. Hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI) ChatGPT. Melalui pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian pustaka, peneliti mengumpulkan data tentang ChatGPT kemudian menganalisis dengan dua prompt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ChatGPT dapat menghasilkan RPP dan instrumen penilaian kurang dari 10 menit. Prompt pertama hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit, sedangkan prompt kedua kurang dari 2 menit. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan ChatGPT sangat efektif dalam perencanaan pembelajaran.