Syafran Jali
Universitas Tamansiswa Palembang

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis. L) Syafran Jali; Taufik Syamsuddin; Jemmi Elfayer Alfa Putra
AGRONITAS Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Agronitas
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51517/ags.v2i1.120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi konsentrasi pupuk organik cair dan jarak tanam yang optimal terhadap pertumbuhan dan produksi kacang panjang (Vigna sinensis L.).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu takaran pupuk organik cair terdiri dari 3 tingkat perlakuan yaitu P₁= 3 ml L-1 air, P₂= 6 ml L-1 air , P₃= 9 ml L-1 air, dan faktor kedua yaitu jarak tanam terdiri dari 3 tingkat perlakuan yaitu J₁= 30 cm x 40 cm (setara populasi 24 tanaman petak -1 ), J₂= 40 cm x 40 cm (setara populasi 18 tanaman petak -1 ), J₃= 50 cm x 40 cm (setara populasi 12 tanaman petak -1 ). Pengolahan data menggunakan aplikasi SAS. Perlakuan pemberian konsentrasi pupuk organik cair P1 (3 ml L-1 air) air adalah hasilyang terbaik tehadap panjang tanaman (m), umur berbunga (hari), jumlah polong tanaman-1 (polong), panjang polong tanaman-1 (cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam 30 cm x 40 cm adalah hasil terbaik terhadap jumlah polong tanaman-1, berat polong tanaman-1, panjang polong tanaman1 , berat berangkasan basah tanaman-1. Interaksi konsentrasi pupuk organik cair 3 ml L-1 air dan jarak tanam 40 cm x 40 cm berpengaruh baik terhadap panjang tanaman, umur berbunga, dan jumlah polong tanaman-1.
PERTUMBUHAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) YANG DIBERI MAGNESIUM DAN FOSFOR Syafran Jali
AGRONITAS Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Pertanian Agronitas
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51517/ags.v1i2.126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemupukan magnesium dan fosfor terhadap pertumbuhan kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 24 kombinasi perlakuan dan setiap perlakuan diulang dua kali. Faktor-faktor yang diteliti adalah perlakuan Magnesium (M1 = 52,50 kg MgCO3 ha-1, M2 = 105,00 kg MgCO3 ha-1, M3 = 157,50 kg MgCO3 ha-1, M4 = 210,00 kg MgCO3 ha-1, M5 = 262,50 kg MgCO3 ha-1, M6 = 315,00 kg MgCO3 ha-1) dan perlakuan Fosfor (P0 = tanpa pemupukan, P1 = 104,56 kg SP-36 ha-1, P2 = 209,12 kg SP-36 ha-1, P3 = 313,67 kg SP-36 ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan Mg dan P secara bersamaan berpengaruh terhadap tinggi tanaman periode tumbuh delapan minggu, LTT periode tumbuh empat dan enam minggu, dan ILD periode tumbuh delapan minggu setelah tanam, perlakuan Mg dan P secara terpisah berpengaruh terhadap tinggi tanaman, LTT, LAB, ILD, dan NPA, dan kombinasi perlakuan M4P1 dengan takaran pupuk Mg sebesar 210,00 kg MgCO3 ha-1 dan pupuk P sebesar 104,56 kg SP-36 ha-1 memberikan pengaruh yang paling baik terhadap tinggi tanaman, LTT, dan ILD.
PEMBERIAN PUPUK MULTI MIKRO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DALAM POLIBEG Syafran Jali
AGRONITAS Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Agronitas
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51517/ags.v2i2.233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memilih takaran pupuk multi mikro yang tepat bagi tanaman selada. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pupuk multi mikro (M) sebagai berikut: M1 = 25 g polibag-1,M2 = 50 g polibag-1, M3 = 75 g polibag-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan takaran 50 g polibeg-1 menunjukkan hasil yang terbaik dibandingkan dengan takaran 25 g polibeg-1 dan 75 g polibeg-1 terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah tanaman selada. Semakin tinggi takaran pupuk multi mikro sampai batas optimal 50 g polibeg-1, maka semakin tinggi unsur hara yang penting bagi tanaman dapat diabsorbsi melalui akar sehingga pertumbuhan dan perkembangan vegetatif tanaman selada semakin meningkat.
PENGARUH PENGGUNAAN MULSA ALANG-ALANG DAN DOSIS PUPUK KASCING TERHADAP PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) Redi Suprapto; Syafran Jali; Silahuddin Alby
AGRONITAS Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Imu Pertanian Agronitas
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51517/ags.v3i1.288

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mulsa alang-alang dan dosis pupuk kascing terhadap produksi tanaman mentimun. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan 10 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama mulsa (M) yang terdiri dari M1 (tanpa mulsa) dan M2 (mulsa alang-alang). Faktor kedua adalah dosis pupuk kascing (K) yang terdiri dari K0 (tanpa pupuk kascing), K1 (100 g/tanaman), K2 (200 g/tanaman), K3 (300 g/ tanaman) dan K4 (400 g/ tanaman). Peubah yang diamati dalam penelitian ini meliputi panjang tanaman (cm), umur berbunga (hst), umur berbuah (hst), berat berangkasan basah (g), jumlah buah per tanaman (buah), berat buah per tanaman (kg) dan berat buah per petak (ton). Hasil penelitian menujukkan bahwa mulsa alang-alang (M2) memberikan pengaruh terbaik terhadap peubah bobot berangkasan basah, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman dan bobot buah per petak. Pupuk kascing dengan dosis 400 g/tanaman (K4) memberikan pengaruh terbaik terhadap peubah panjang tanaman, bobot berangkasan basah, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman dan bobot buah per petak. Tidak terjadi interaksi penggunaan mulsa alang-alang dan pemberian pupuk kascing terhadap produksi tanaman mentimun. Kata kunci: mentimun, mulsa alang-alang, pupuk kascing
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair dan Jarak Tanam Terhadap Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Syafran Jali; Silahuddin Alby; Norandi N
AGRONITAS Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Pertanian Agronitas
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51517/ags.v3i2.318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair dan jarak tanam terhadap hasil jagung manis (Zea mays saccharrata L.). Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Perindustrian II Kerikil III Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami. Penelitian ini dimulai pada bulan September sampai dengan bulan Desember 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dengan 9 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan pupuk organik cair terdiri dari P1: 200 ml petak-1,P2: 250 ml petak-1,P3: 300 ml petak-1. Perlakuan jarak tanam terdiri dari J1: Jarak tanam 75 cm x 20 cm, J2: Jarak tanam 75 cm x 25 cm, J3: Jarak tanam 75 cm x 30 cm. Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman (cm), umur berbunga (hari), umur berbuah (hari), panjang tongkol (cm), bobot basah tongkol petak-1 (g), bobot berangkasan basah tanaman (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi pupuk organik 250 ml petak-1 dan penggunaan jarak tanam 75 cm x 20 cm memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis.
RESPON KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) TERHADAP PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK SP-36 DAN PUPUK KASCING Syafran Jali; Silahuddin Alby; Isrin Febriyanti
AGRONITAS Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Pertanian Agronitas
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51517/ags.v4i1.385

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu bahan makanan populer di Indonesia, tanaman ini tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan dapat ditemui hampir di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi kacang hijau adalah suplai unsur hara melalui pemupukan, penggunaan pupuk sebaiknya mengkombinasikan antara pupuk anorganik dan pupuk organik seperti pupuk SP-36 dan pupuk kascing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap pemberian beberapa dosis pupuk SP-36 dan pupuk kascing. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua perlakuan yaitu perlakuan pupuk SP-36 yaitu Tanpa pupuk SP-36 (P0) Pupuk SP-36 100 kg ha-1 (P1) Pupuk SP-36 150 kg ha-1 (P2) Pupuk SP-36 200 kg ha-1 Pupuk SP-36 200 kg ha-1 (P3) dan pupuk Kascing yaitu Pupuk Kascing 10 ton ha-1 (K1) Pupuk Kascing 15 ton ha-1 (K2) Pupuk Kascing 20 ton ha-1 (K3). Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Palembang Kecamatan Kalidoni Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, waktu pelaksanaan mulai pada bulan April sampai dengan Juni 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Pupuk SP-36 200 kg ha-1 dan Pupuk Kascing 20 ton ha-1 (P3K3) memberikan hasil terbaik pada peubah umur berbunga (hari), jumlah polong tanaman-1 (polong), berat biji petak-1 (g), produksi biji (ton ha-1) tetapi tidak memberikan pengaruh pada tinggi tanaman (cm).
Pengaruh Aplikasi ZPT Air Kelapa dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.): Effect of Application of ZPT Coconut Water and ZA Fertilizer on Growth and Production of Shallots (Allium ascalonicum L.) Oksilia Oksilia; Meiman Krisman Penyabar Halawa; Syafran Jali; Missdiani Muzar
Agrifarm : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Agrifarm
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/ajip.v11i2.1924

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan sebagai penyedap masakan yang produksi terus menurun akibat luasan areal panen yang mengalami degradasi unsr hara akibat penggun Bawang merah merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan sebagai penyedap masakan yang produksi terus menurun akibat luasan areal panen yang mengalami degradasi unsr hara akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan. Untuk itu diperlukan pemupukan tepat dosis dan pemberian zat pengatur tumbuh untuk menambah kualitas lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ZPT air kelapa dan pupuk ZA pada pertumbuhan serta produksi tanaman bawang merah. Penelitian ini dirancang secara Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi air kelapa (50%, 75%, 100% dan pupuk ZA (200 kgha-1, 400kg ha-1, dan 600 kgha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian ZPT air kelapa dan pupuk ZA berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah. Konsentrasi Air kelapa terbaik yaitu 75% dan pupuk ZA dengan dosis 400 kg ha-1 secara nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, serta berat basah umbi rumpun-1. aan pupuk kimia secara berlebihan. Untuk itu diperlukan pemupukan tepat dosis dan pemberian zat pengatur tumbuh untuk menambah kualitas lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ZPT air kelapa dan pupuk ZA pada pertumbuhan serta produksi tanaman bawang merah. Penelitian ini dirancang secara Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi air kelapa (50%, 75%, 100% dan pupuk ZA (200 kgha-1, 400kg ha-1, dan 600 kgha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian ZPT air kelapa dan pupuk ZA berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman bawang merah. Konsentrasi Air kelapa terbaik yaitu 75% dan pupuk ZA dengan dosis 400 kg ha-1 secara nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, serta berat basah umbi rumpun-1.