Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

THE EFFECT OF REGOSOL SOIL MIXED MEDIA, CHARCOAL POWDER AND MANURE ON THE SEEDLING GROWTH OF PINE (Pinus merkusii Jungher de Vrieser) Marningot Tua Natalis Situmorang
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2021.9.2.%p

Abstract

This study aimed to determine whether mixed seedling media between regosol soil with manure and charcoal powder at various concentrations would affect seedlings growth of Pinus merkusii. This study used a completely randomized design (CRD) with six treatments and four replications: A: 100% regosol soil (control). B.: 50% regosol soil + 50% manure, C: 50 % regosol soil + 50% charcoal. D : 50% regosol soil + 25% manure + 25% charcoal, E: 25% regosol soil + 25% manure + 50% charcoal and F: 25% regosol soil +50% manure + 25% charcoal. The parameters measured were seedling height and diameter that carried out once every 10 days until harvest. After harvesting (60 days old seedling), the fresh weight, the total dry weight and the ratio of shoots to roots was calculated. Statistical analysis were carried out with Analysis of Variance and continued with Duncan's test at the 5% and 1% confidence levels. The results showed the growth of seedlings of P. merkusii planted on a mixture of 50% regosol soil + 25% manure + 25% charcoal (media D) resulted in a highest growth of the seedlings that is 4.35 cm, in average of height. The average diameter of the seedlings is 0.55 mm, the fresh weight of the seedlings is 0.220 g, the total dry weight of the seedlings is 0.035 g, and the ratio of shoots to roots of seedlings is 1,26.
Pelatihan Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Marningot Tua Natalis Situmorang; Linda Novalina
Almufi Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2: Desember (2021)
Publisher : Yayasan Almubarak Fil Ilmi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.96 KB)

Abstract

Desa Cibuntu adalah pintu masuk jalan raya setu Kabupaten Bekasi hingga jalan raya cileungsi Kabupaten Bogor, jadi desa ini persis berbatasan langsung dengan jalan protocol (utama) sehingga sepanjang jalan raya tersebut banyak warung tenda lamongan penjual pecel lele, dan banyak juga penjual gorengan. Para pedagang ini hampir semua tinggal di Desa Cibuntu sehingga Limbah minyak jelantah di Desa Cibuntu, Cibitung, Bekasi cukup banyak ditambah lagi warga masyarakat yang menghasilkan minyak jelantah dari rumahan. Berdasarkan realitas tersebut tujuan pengabdian pada masyarakat ini mengolah limbah minyak jelantah untuk menjadi sabun cuci tangan dengan berbagai modivikasi. Metode yang digunakan yaitu sistem pengolahan limbah berbasis zero waste industry. Konsep zero waste industry terdiri dari reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2021 di Aula Kantor Kepala Desa Cibuntu. Kegiatan ini terdiri dari: 1) penyuluhan tentang dampak limbah minyak jelantah bagi lingkungan, 2) pelatihan penjernihan minyak jelantah, 3) pelatihan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi sabun mandi. Luaran yang dihasilkan berupa teknik pengelolaan limbah minyak jelantah berbasis Zero Waste Industry dan produk sabun.
Pengelolaan Ekowisata untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan Hidup Marningot Tua Natalis Situmorang
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.947 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6034

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan ekowisata untuk pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Taman Bunga Nusantara dan Taman Raya Cibodas Kabupaten Cianjur. Data dikumpulkan dengan beberapa cara antara lain observasi lapangan, wawancara, kuisioner dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara analisis interaktif (Miles, M. B. & Huberman, A. M, 2014). Hasil penelitian berupa rancangan model yang disebut keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan ecowisata yang dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan pariwisata termasuk pemerintah kabupaten cianjur, pihak swasta, serta masyarakat sebagai acuan untuk membuat kebijakan dan menjalankan kegiatan ekowisata secara berkelanjutan. Memberdayakan masyarakat yang tinggal di daerah tujuan wisata dalam rangka meningkatkan perekonomian daerah dan mengelola kelestarian lingkungan yang menjadi modal utama pengembangan pariwisata daerah.
Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan Pelestarian Hutan melalui Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Marningot Tua Natalis Situmorang; Linda Noviana
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 2: Agustus (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v2i2.68

Abstract

Paper ini merupakan hasil penelitian terhadap Program Perhutanan Sosial berbasis masyarakat sekitar hutan sebagai pengelola hutan bersama Perum Perhutani. Program tersebut bernama Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat. Dalam konsep nya program ini harus mensejahterakan seluruh rakyat yang berada di sekitar hutan dengan hutan tetap lestari. Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di desa yang lahannya masuk dalam Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Puncak, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cianjur, wilayah hukum Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur. Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat sangat besar manfaatnya bagi mayarakat yang tinggal di sekitar hutan walaupun harus diakui masih terdapat berbagai kekurangan yang harus disesuaikan dengan peraturan dan kebiasaan masyarakat khususnya mereka yang tinggal di sekitar hutan dan menggantungkan kehidupannya terhadap hutan itu sendiri.
MEMBUAT SUMUR BOR DAN BAK PENAMPUNGAN AIR SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN KEKURANGAN AIR BERSIH DI DESA LIMBANGANSARI KABUPATEN CIANJUR JAWA BARAT MARNINGOT TUA NATALIS SITUMORANG; SOECAHYADI SOECAHYADI; LINDA NOVIANA
COMMUNITY : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/community.v3i1.2103

Abstract

The purpose of this community service program activity is to help residents of Limbangansari Village, Cianjur Regency, West Java in obtaining clean water. This is because the village is one of the villages affected by the earthquake that occurred on November 21, 2022 which made it difficult for residents to get clean water due the land shifts, resulting in a cut off of the water flow. As for our CSP activities, we build clean water installations by drilling into the ground to find water sources. This work too approximately 2 weeks, starting from deliberations with local residents to determine the location point to the construction of a clean water installation. So far, residents have only relied on clean water provided by the Ministry of Public Works, but if the clean water at a price per gallon of Rp. 5000. Seeing these conditions, it is necessary to build a clean water installation in the Limbangansari village area to help provide clean water for the people in the area. The CSP activities are (1) holding meetings with the community and local community leaders to determine the location of the water drilling locations; (2) looking for the right location, which eventually got the land around Mr. Rian (Community Leader); (3) carrying out land drilling to find clean water sorces; (4) construction of clean water installations; (5) inauguration of clean water installation by community figure (Mr. Ust. Wahyudi). Those are CSP activities that have been carried out, with the hope that the utilization of clean water can be used as much as possible by the local community for their daily needs and can reduce the economic burden on households and be able to adpt a clean lifestyle. ABSTRAKTujuan dari kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk membantu warga Desa Limbangasari Kabupaten Cianjur Jawa Barat dalam mendapatkan air bersih. Hal ini dikarenakan Desa tersebut adalah salah satu Desa yang terkena dampak gempa yang terjadi pada tanggal 21 november 2022 yang membuat warga sulit mendapatkan air bersih akibat pergeseran tanah sehingga mengakibatkan terputusnya aliran air. Adapun kegiatan PKM kami adalah membuat instalasi Air Bersih dengan mengebor tanah untuk mencari sumber air. Pekerjaan ini kurang lebih memakan waktu kurang lebih selama 2 minggu mulai dari musyawarah dengan warga setempat untuk penentuan titik lokasi hingga terbangunnya instalasi air bersih. Selama ini warga hanya mengandalkan air bersih dari pemberian PU, namun jika air bersih tersebut sudah habis mereka terpaksa membeli air bersih dengan harga per galon sebesar Rp. 5000,-.. Melihat kondisi tersebut, maka perlu dibangun Instalasi Air Bersih pada wilayah Desa Limbangansari untuk membantu penyediaan air bersih bagi masyarakat yang ada di kawasan tersebut. Adapun kegiatan PKM ini adalah (1) mengadakan pertemuan dengan masyarakat dan tokoh masyarakat setempat untuk menentukan letak titik lokasi pengeboran air; (2) mencari lokasi yang tepat, yang akhirnya mendapatkan lahan di sekitar rumah Bpk. Rian (tokoh masyarakat); (3). Pelaksanaan pengeboran tanah untuk mencari sumber air bersih; (4) Pembangunan Instalasi Air Bersih; (5) Peresmian Instalasi Air Bersih oleh tokoh masyarakat (Bpk. Ust. Wahyudi). Demikian kegiatan PKM yang telah dilakukan, dengan harapan agar pemanfaatan Air Bersih dapat digunakan semaksimal mungkin oleh masyarakat setempat untuk keperluan sehari-hari dan dapat mengurangi beban ekonomi rumah tangga serta dapat menerapkan pola hidup bersih.
PENGELOLAAN PANTAI KARANG TIRTA MENJADI KAWASAN WISATA MANGROVE MARNINGOT TUA NATALIS SITUMORANG; LINDA NOVIANA
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v3i1.2105

Abstract

This study aims to determine the diversity of mangrove species planted and the management method of Karang Tirta beach. The research method used is descriptive qualitative method. The results obtained showed that there were 3 types of mangroves planted, namely Avicennia marina, Sonneratia alba, and Rhizophora mucronata. Karang Tirta Beach is a large expanse of land with a long and bare coastline, with the assistance of Field Extension Officers (PPL) of the Pangandaran District Forestry Service the local community planted sea cypress trees which turned out to be growing well and one day someone took a photo on the Karang Tirta beach and the photo went viral, so many tourists came to see the coral tirta beach. The presence of these tourists encourages the community to plant the Karang Tirta beach to this day. Karang Tirta Beach was originally managed by the local community, in this case the Coastal Care Forest Farmers Group, which consisted of 30 young men (men) who focused on planting the beach. However, due to the increasing number of visitors who attended, the group developed into 2, namely the establishment of the Karang Tirta Tourism Care Forest Farmer Group, which consisted of 15 youths, they focused on keeping the beach clean and orderly. The Pangandaran Regency Forest Service has made Karang Tirta Beach a mangrove planting area managed by the local community so that they are serious about managing Karang Tirta Beach to become a clean and sustainable beach. This paper will describe the planning, implementation and supervision of the Karang Tirta Pangandaran Beach management program. The subjects are 1. Forest Farmers Group. 2. Visitors and 3. Forest Service. Data collection is done through observation, interviews and documentation. Data analysis was carried out by data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the management of Karang Tirta Beach to become a mangrove forest tour in Pangandaran was carried out by the local community with the planning, implementation and monitoring stages being carried out entirely by the local community and the Forestry Service. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis mangrove yang ditanam dan metode pengelolaan pantai karang tirta. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil yang diperoleh, terdapat 3 jenis mangrove yang ditanam yaitu Avicennia marina, Sonneratia alba, dan Rhizophora mucronata. Pantai karang tirta merupakan hamparan lahan yang luas dengan garis pantai yang panjang dan gundul, dengan pendampingan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Kehutanan Kabupaten Pangandaran masyarakat lokal menanaminya dengan cemara laut yang ternyata tumbuh dengan baik dan suatu waktu ada yang berfoto di pantai karang tirta tersebut dan foto itu menjadi viral, sehingga banyak wisatawan yang datang melihat pantai karang tirta. Kehadiran wisatawan ini menyemangati masyarakat menanami pantai karang tirta hingga saat ini. Pantai karang tirta awalnya dikelola oleh masyarakat lokal dalam hal ini Kelompok Tani Hutan Peduli Pesisir yang terdiri dari 30 orang pemuda (laki-laki) yang fokus menanam pantai. Namun karena semakin banyaknya pengunjung yang hadir, kelompok berkembang menjadi 2 yaitu berdirinya Kelompok Tani Hutan Peduli Wisata Karang Tirta, yang terdiri dari 15 orang pemuda, mereka ini fokus pada pantai agar bersih dan teratur. Dinas Kehutanan Kabupaten Pangandaran menjadikan Pantai Karang Tirta sebagai areal penanaman mangrove yang dikelola masyarakat lokal sehingga mereka serius mengelola Pantai karang tirta menjadi pantai yang bersih dan lestari. Paper ini akan mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program pengelolaan Pantai Karang Tirta Pangandaran. Subyek nya adalah 1. Kelompok Tani Hutan. 2. Pengunjung dan 3. Dinas Kehutanan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pantai karang tirta menjadi wisata hutan mangrove di Pangandaran dilakukan oleh masyarakat lokal dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan seluruhnya dilakukan oleh masyarakat lokal dan Dinas Kehutanan.
Meningkatkan Pendapatan Keluarga Melalui Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Marningot Tua Natalis Situmorang
Media Abdimas Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Media ABdimas Vol 1 No 1 Bulan Maret 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.905 KB)

Abstract

Pemberdayaan ekonomi rumah tangga merupakan salah satu upaya pemerintah yang terus digalakkan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat. Dalam pelaksanaannya, upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam dan potensi-potensi yang ada di lingkungan sekitar rumah tempat tinggal masyarakat itu sendiri. Bagi masyarakat di desa Telajung Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, sampah rumah tangga belum dimanfaatkan secara maksimal, hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah rumah tangga. Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai solusi dari permasalahan ini yaitu melakukan penyuluhan dan pelatihan pengelolaan sampah rumah tangga kepada masyarakat di desa Telajung. Dalam penyuluhan tersebut dilakukan juga praktek pengolahan sampah rumah tangga khususnya sampah organik dengan metoda/langkah yang digunakan sebagai berikut : 1) Memperkenalkan sampah rumah tangga yang selama ini dibuang saja karena dianggap tidak bernilai ekonomis. 2) Pelatihan membuat alat pengolahan sampah dengan pengembangan metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle) melalui sistem pilah dari sumber penghasil sampah dalam hal ini ibu-ibu rumah tangga. 3) Penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran warga masyarakat terhadap sampah, sehingga mereka terus terlibat secara langsung dalam menangani sampah yang ada di rumah masing-masing. Melalui program ini baik dosen dan masyarakat dapat mengaplikasikan pengetahuan, ilmu dan keterampilan maupun teknologi sederhana untuk menangani masalah sampah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Telajung.
Penyuluhan dan Penanaman Mangrove di Pangandaran Untuk Pantai Yang Lestari Marningot Tua Natalis Situmorang; Linda Noviana
Media Abdimas Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Media Abdimas Vol 1 No 3 Bulan November 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.992 KB) | DOI: 10.37817/mediaabdimas.v1i3.2588

Abstract

Indonesia adalah negara dengan banyak pesisir pantai dan lautan yangmengelilinginya, maka sangat mungkin terjadi bencana yang beruntun danberganti-ganti di sekitar pantai dan pesisir. Bencana pasti menimbulkan korban,seperti Bencana banjir akibat luapan air laut dan abrasi yang melanda Pantai bisamengakibatkan korban berupa kerusakan rumah penduduk, jalan dan persawahan,akibat lanjutannya penyakit pun bermunculan seperti diare, busung lapar, malariaakibat sanitasi yang tidak ada dan sembarangan, tak jarang masyarakat yangdefresi, trauma dan bahkan gila, meninggal akibat korban dari bencanakekurangan makan dan minum air bersih.Membantu masyarakat dengan menyediakan bahan makanan, sudah biasadilakukan, namun lebih dari situ yang perlu juga dilakukan adalah memberikanrasa nyaman dan percaya diri mereka untuk kembali bersemangat hidup danberkehidupan sehari – hari di tepi pantai, kegiatan itu adalah berupa penanamandan memelihara mangrove karena dengan adanya mangrove maka ikan akanbertumbuh dan berkembang dengan baik, burung-burung akan hinggap, air lautjuga kalau pasang surut tidak menghempas rumah penduduk sehingga banjir akantercegah. Supaya masyarakat mau melakukan penanaman mangrove dan terusmenjaganya dengan serius, maka memberikan mereka pengetahuan tentangmangrove dan manfaatnya tetapi dengan yang tanpa menggurui apalagimenyalahkan mereka harus dilaksanakan, maka melaksanakan penyuluhan dengansharing bersama tentang apa itu mangrove dan kenapa perlu menanam mangrovedilaksanakan bersama di pantai tempat penanaman mangrove dan dilakukandengan canda tawa dan saling menghibur membuat tumbuh kepercayaan diri dankeyakinan mereka bahwa masih ada harapan untuk dapat melanjutkan hidupdengan baik dan sejahtera di pantai yang lestari.Setelah pelaksanaan kegiatan sharing tentang mangrove dan penanamanmangrove dilaksanakan, dilanjutkan dengan makan bersama, bermain bersama,bernyanyi bersama dan setelah itu masyarakat pulang dengan membawa sembako.Semoga dengan hal ini, masyarakat tumbuh kesadarannya untuk menjaga danmelestarikan mangrove, betapa masyarakat dari luar Pangandaran pun datang danberbagi untuk kelestarian mangrove.
PENGELOLAAN KAWASAN EKOWISATA MANGROVE DI TARAKAN Marningot Tua Natalis Situmorang; Sulaiman Sulaiman
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 17, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Lingkungan
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jil.17.1.p.36-44

Abstract

On June 25-27 2022 researchers To do research in the area Tarakan mangrove ecotourism, Tarakan City, North Borneo Province . Study this aim get diversity data types of mangroves and biophysics as well as management area Mangrove ecotourism in Tarakan. Method used is method observation direct to field and interview. Results found is there are 4 types plant dominant that grows in the region Mangrove ecotourism, namely: Avicennia marina, Rhizophora stylosa, Rhizophora mucronate, and Nypa fruticans. While the fauna that exist in the Ecotourism area Mangrove forests include Proboscis monkey ( Nasalis larvatus ), monkey Long tail ( Macaca fascicularis ), Eagle Bondol ( Haliastur indus ), King Prawns Blue ( Todiramphus chloris ), Cekakak Sungai ( Halcyon chloris ), Fan Striped ( Rhipidura javanica ), Red Cici ( Cisticola exilis ), Snake Tree ( Chrysopelea paradise ), Lizard ( Mabuya sp ), Monitor Lizard ( Varanus salvator ), Uca Crab ( Uca sp ), Crab Mangroves ( Scylla Serata ), Bees Honey ( Apis dorsata ), Mangrove Wasp ( Bruguiera parfviflora ), caterpillar Leaf ( Polyura Schreiber malayicus ), Spider ( Tetragnatha josephi ), Snails ( Gastropods ), Crabs ( Crustaceans ), Shellfish ( Bivalves ), Fish Gelodok / tempakul ( Periopthalmus ). Management of the first mangrove ecotourism area very managed service tourist Tarakan city and service income area , then by the Forestry Service North Kalimantan Province with spirit maintain and advance tour nautical as the flagship program. Ecotourism area where Public could enjoy panoramic beauty of the mangrove forest , breathe fresh air , observing animal unique, paint, photograph, be vehicle research, research and environmental education for students and students.
PARTISIPASI MASYARAKAT DUSUN CEMARE DALAM PENGELOLAAN KAWASAN EKOWISATA LEMBAR SELATAN MARNINGOT TUA NATALIS SITUMORANG
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 2 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v2i4.1854

Abstract

Communities in Cemare Village, South Lembar Ecoturism Area, West Lombok, West Nusa Tenggara actively participate in managing the potential of the South Lembar Ecotourism area by developing the mangrove area for a place of business as well as maintaining the mangroves. The management they use is to protect the beach from all forms of pollution. Beaches, selling food and drinks and renting boats to go around ecploring the mangroves, this has become a tradition that has been preseverd for generations such as the obligation to keep mangroves, thriving and beaches clean. The active participation of the Cemare Village Community in all activities of the south lembar ecotorism area management starting from the participation of their time, thoughts, energy, money, skills to possessions. This participation is given as a direct contribution to the community in managing the south lembar ecotourism area in Cemare Village, lembar south village, west Lombok Regency, West Nusa Tenggara. This research was conducted to find out how the active participation of the community in managing the south lembar ecotourism area and its impact on increasing the income of the people of Cemare Village, West Lombok. This research was carried out by going directly to the field to see the real conditions of cemare village and interviewing local residents and tourist and then the data obtained was analyzed using a qualitative descriptive method. The management of the south lembar ecotourism area is ultimately able to improve the welfare pf local communities, strengthen social relations among communities and preserve mangroves. ABSTRAKMasyarakat di Dusun Cemare Kawasan Ekowisata Lembar Selatan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat berpartisipasi aktif dalam pengelolaan potensi kawasan ekowisata Lembar Selatan dengan mengembangkan Kawasan mangrove tersebut untuk tempat berusaha sekaligus mereka memelihara Mangrove tersebut, pemanfaatan Pengelolaan yang mereka lakukan adalah menjaga pantai dari segala bentuk pencemaran pantai, menjual makanan dan munuman serta menyewakan perahu untuk berkeliling menyusuri mangrove, ini menjadi tradisi yang dilestarikan turun menurun seperti kewajiban menjaga mangrove supaya tumbuh subur dan pantai bersih. Partisipasi aktif Masyarakat Dusun Cemare dalam semua kegiatan pengelolaan Kawasan Ekowisata Lembar Selatan mulai dari partisipasi waktu, pikiran, tenaga, uang, keterampilan hingga harta benda nya. Partisipasi itu diberikan sebagai kontribusi langsung masyarakat dalam pengelolaan Kawasan Ekowisata Lembar Selatan Dusun Cemare, Desa Lembar Selatan, Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan kawasan Ekowisata Lembar Selatan serta dampaknya kepada peningkatan pendapatan masyarakat Dusun Cemare, Lombok Barat. Penelitian ini dilaksanakan dengan turun langsung ke lapangan melihat kondisi real dusun cemare dan mewawancarai penduduk local dan wisatawan kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengelolaan Kawasan Ekowisata Lembar Selatan ini pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, memperkuat social kemasyarakatan diantara masyarakat, dan pelestarian mangrove.